Polisi Serbu Mushola, Gus Sholah: Harus diusut dan ditindak! |
5:47:23 AM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
|
Aksi damai mahasiswa Riau yang menolak kehadiran Presiden Jokowi di Pekanbaru berakhir ricuh. Polisi membubarkan aksi demonstrasi yang dilakukan di depan Kantor RRI, Selasa (25/11/2014).
Bahkan aparat polisi bertindak tak beretika dengan menyerang mahasiswa di Mushola yang berada di kawasan RRI. Aparat yang tetap menggunakan sepatu masuk ke dalam mushola.
"Musholla yg merupakan tempat paling aman, dinjak-injak oleh manusia berseragam itu. Bahkan, ketika ada yg sdg sholat dan berdoa-pun tak luput dari pukulan," demikian keterangan dari mahasiswa Riau yang dirilis melalui facebook Kabinet Biru Langit Universitas Riau. (Baca: Menyerbu Mushola, Polisi Sudah Seperti Tentara Israel)
Aksi biadad aparat polisi ini pun mendapat kecaman luas. Salah satu ulama dan tokoh nasional Salahudin Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Solah menyatakan harus diusut dan ditindak.
"Harus di usut Dan ditindak," ujar Kiai NU ini melalui akun twitternya @Gus_Sholah, Rabu (26/11/2014) menanggapi pemberitaan di media cetak Pekanbaru Pos yang berjudul 'Musala Diinjak, Alquran Berserak'.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau juga sudah bersikap. MUI sangat menyayangkan sikap arogansi aparat kepolisian yang berujung kepada penistaan terhadap Agama Islam.
"Aparat arogansi itu, apa lagi di dalam rumah ibadah menggunakan sepatu. Harusnya menghormati rumah ibadah, presiden saja masuk masjid buka sepatu. Kita minta agar aparat minta maaf secara terbuka kepada khalayak," ungkap Ketua Umum MUI Propinsi Riau Prof Dr H Mahdini MA, saat dikonfirmasi melalui selulernya, Rabu (26/11/2014), seperti dilansir datariau.com.
Sampai tulisan ini dibuat, belum ada tanggapan dari institusi kepolisian daerah maupun POLRI pusat.
|
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !