PIYUNGAN ONLINE Portal Berita, Politik, Dakwah, Dunia Islam, Kemasyarakatan, Keumatan Harga Melangit, Rakyat Tercekik, Mahasiswa Asyik Syuting | 12:06:16 AM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
|
Harga kebutuhan bahan pokok terus merangkak naik. Harga beras melangit, elpiji naik, tarif kereta ekonomi naik, bea matere naik, rupiah terpuruk, apa-apa dipajaki. Dan tarif listrik keluarga juga akan ikut naik per April ini. Rakyat kecil sudah menjerit karena gaji tak naik tapi biaya hidup bertambah.
Namun ada fenomena berbeda kali ini. Nyaris tak ada aksi mahasiswa turun ke jalan memperjuangkan suara rakyat. Hal ini jadi bahasan menarik di sosial media. Mereka mempertanyakan kepedulian mahasiswa. Sungguh berbeda mahasiswa tahun 2015 ini dengan angkatan 66, 74, 77, hingga 98.
Ke mana para mahasiswa?
Di social media, mahasiswa diolok-olok karena mereka kini lebih asyik syuting acara-acara di TV. Bangga dengan jaket almamater yang nongol di TV. Beberapa hari ini twitter diramaikan dengan hestek #SaveMahasiswa karena tak ada lagi suara lantang mahasiswa membela kepentingan rakyat.
"Jas Almamater mahasiswa sekarang pada harum-harum. Kelamaan disimpan dilemari atau buat masuk TV. Tak tersentuh debu jalanan #SaveMahasiswa," cuit netizen @hazmiSRONDOL.
Sosiolog dan juga Wakil Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Musni Umar, menilai mahasiswa saat ini sudah menjadi kaum borjuis. Mereka cuma segelintir kalangan elitis yang kebetulan saja menimba ilmu di universitas.
"Mahasiswa sekarang berbeda. Cenderung pragmatis. Kuliah saja biar cepat lulus dan dapat pekerjaan yang bagus. Yang penting dia senang," kritik Musni Umar seperti dilansir merdeka.com, Minggu (15/3).
Musni menambahkan ada jurang pemisah antara mahasiswa dan rakyat kecil. Mahasiswa bukan lagi golongan yang peka pada masyarakat miskin. Hal ini tak lepas dari latar belakang mereka yang berasal dari golongan menengah. Hidup enak dari kecil dan dipisahkan dari masyarakat kecil.
"Kini rasanya tak ada tahta di hati rakyat untuk para mahasiswa ini. Mereka terlalu hedon untuk memahami keadaan rakyat kecil," kata Musni yang semasa mahasiswa pernah ditahan Orde Baru ini.
Musni yang dulu termasuk angkatan 77 ini, menilai ada perubahan besar di kalangan mahasiswa. Dulu Dewan Mahasiswa sering diisi golongan proletar. Mahasiswa yang berayah petani atau pegawai kecil. Karena itu mereka paham dengan Ampera alias Amanat Penderitaan Rakyat. Kini sebaliknya.
Dunia sosial media juga mengubah pola hubungan mahasiswa. Kini mereka sibuk berselfie ria dan update stasus saat makan enak. Namun Musni menilai sosmed tak boleh jadi alasan.
"Di tangan mahasiswa yang punya kepedulian. Sosial media ini malah akan sangat berguna," pesannya.
|
Ahok Berantas Korupsi? Urus Dulu KKN Istrinya | STOP PENCITRAAN PALSU! | 12:02:24 AM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
|
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dicitrakan media sosok yang tegas memberantas korupsi. Ahok gagah menghadap KPK melaporkan korupsi. Tapi, apa benar sesuai kenyataan?
Beberapa track record dan bukti ini bisa menjadi gambaran:
(1) Ahok nilai mark up di Disdik wajar
Lihat track record Ahok. Di berita yang dirilis Sindonews 21 April 2014 ini sangat gamblang bagaimana aselinya Ahok. Berikut kutipannya:
Ahok nilai mark up di Disdik wajar
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan bahwa penggelembungan dana yang ditemukan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta beberapa hari yang lalu dinilai tak perlu dilaporkan kepada KPK.
"Engga usah sampai laporan ke KPK, Kan belum ada kerugian," ujar Ahok di Balai Kota, Senin (21/4/2014).
Ahok menilai, pandangan beberapa pihak yang ingin agar masalah tersebut dilaporkan ke KPK adalah salah.
"Kalau dilaporkan ke KPK kan kalau terjadi kerugian, kalau dibilang dugaan penyimpangan, dia (Disdik) enggak menyimpang kan cuman menganggarkan saja tapi lebih," paparnya.
(Sumber: http://metro.sindonews.com/read/856079/31/ahok-nilai-mark-up-di-disdik-wajar-1398063698)
Jelaskan? Sok-sokan Ahok sekarang lapor KPK setelah kena Hak Angket. Kalau Ahok betul ingin berantas Korupsi justru langkah terbaik adalah pencegahan. Dan jangan mentolerir mark up!
(2) Istri Ahok Pimpin Rapat Pemprov DKI terkait Proyek Kota Tua
Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Pariwisata dan Kebudayaan, Silviana Murni, dalam pernyataannya di hadapan Panitia ANgket DPRD DKI membenarkan bahwa Veronica Tan (Isteri Ahok) dan Harry Basuki (Adik Ahok) memimpin rapat di Pemprov DKI soal proyek revitalisasi Kota Tua. (LINK1) (LINK2) (LINK3)
Apa gak gila? Korupsi-Kolusi-Nepotisme (KKN) yang sangat telanjang seperti ini? Zaman Soeharto selaku pemimpin Orde Baru saja, Ibu Tien Soeharto saja tidak pernah mimpin rapat. Padahal sudah 32 tahun memimpin bangsa.
Ini Jakarta sudah jadi perusahaan milik keluarga? Terus elo masih percaya Ahok mau berantas KKN?
(3) Ahok Center Kelola CSR 18 Perusahaan
Liputan6 melaporkan temuan BPKP bahwa ada 18 nama perusahaan yang menjadi mitra Ahok Center dalam proyek pembangunan Rusun Marunda, Cilincing.
(Susmber: http://news.liputan6.com/read/665859/bpkp-ahok-center-jadi-mitra-csr-18-perusahaan-di-rusun-marunda)
Ini apa-apaan lagi? Bancakan proyek untuk Ahok Center? Koar-koar anti KKN tapi nyatanya bancakan proyek.
Cukup 3 FAKTA ini untuk menilai bagaimana aselinya Ahok yang dicitrakan media bak pahlawan pemberantas korupsi. Moga publik sadar dan tak lagi tertipu, seperti dulu tertipu saat milih presiden... yang dicitrakan media "hebat merakyat" ternyata "hebat menyengsarakan rakyat" dengan menaikkan harga-harga hingga rakyat tercekik.
STOP PENCITRAAN PALSU!!! STOP MENIPU RAKYAT!!!
(@maspiyungan)
|
|
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !