PKS Sumatera Utara
Official Website DPW PKS SUMUTPKS Menangi Suara Terbanyak di Sudan | ||
| ||
pkssumut.or.id, Hari ini tanggal 9 April 2014, memang tanggal istimewa. Dimanapun dan di era kapanpun, di saat momen pergantian jabatan publik dan penentuan posisi dan kursi, selalu saja menekan emosi dan perasaan orang sampai titik puncak. Inilah hari pemilu. Setelah kurang lebih lima bulan masyarakat menyaksikan panasnya manuver-manuver politik yang belum tentu mereka pahami. Dan akhirnya datanglah momen puncak tersebut. Kampung-kampung sibuk. Perumahan-perumahan ramai. Villa-villa elit riuh rendah. Banyak yang menganggap hari ini hanyalah hari nyoblos nasional, tak lebih. Banyak pula yang senang dengan datangnya hari pemilu. Beragam alasan tentunya. Begitupun yang merasa panik, was-was, khawatir dan sejuta perasaan lain yang dialami orang. Dengan berbagai sebab tentunya. Terutama para pihak yang dulunya bermanuver demi sebuah suara di hari pemilu ini. Lalu, inilah Indonesia. NKRI. Negara besar nan padat yang tanpa ampun berdiaspora ke banyak negara sahabat lainnya. Seluruh benua bumi ini telah berjumpa dengan orang Indonesia. Mari kita lihat Afrika. Dan pada kesempatan kali ini, ayo kita lihat Sudan. Sudan saat ini dihuni oleh 556 warga Indonesia dengan beragam profesi. Mayoritas sebagai mahasiswa dan TKI. Dengan statusnya sebagai negara yang punya ikatan sejarah dengan Indonesia, Sudan adalah negara yang bersahabat bagi orang Indonesia dengan segala kepentingannya. Pun kepentingan dakwah dan tarbiyah. Kepentingan abadi nan luhur yang telah diemban oleh para nabi dan rasul. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai partai dakwah telah mengembangkan sayap kaderisasinya ke Sudan sejak 2002. Dari awal berdirinya cabang PKS di Sudan, yang pada awalnya hanya diurus oleh segelintir kader, lalu bertambah lusinan, puluhan, dan Alhamdulillah saat ini PKS telah lama berkiprah bagi kepentingan warga Indonesia di Sudan serta telah menghimpun ratusan kader. Berdasarkan aturan KPU, panitia pemilu di Sudan menyelenggarakan Pemilu lebih awal yakni pada hari Jumat tanggal 4 April 2014, mengikuti hari libur setempat. Kami telah mengulas bagaimana berjalannya pemilu di Sudan di artikel sebelumnya. Dan berdasarkan aturan KPU pula, penghitungan suara dilaksanakan pada tanggal 9 April menyesuaikan dengan hari penyaluran suara di Indonesia. Kami akan coba laporkan berjalannya penghitungan suara yang diadakan hari ini. Penghitungan suara dilaksanakan di aula H. Agus Salim di lantai 4 KBRI Khartoum. Dari seluruh WNI yang ada di Sudan yaitu 556 orang, jumlah WNI yang ikut pemilu dan menyalurkan suaranya ternyata sejumlah 407 orang, yakni 73,2% dari total jumlah WNI yang tinggal di Sudan. Dari 407 WNI, 6 diantaranya mengirimkan surat suaranya via pos dari Al Fasher, Darfur. Dari 401 surat suara yang masuk dari pemungutan suara yang diadakan di KBRI pada tanggal (04/04) disimpulkan hasilnya adalah: 1. Partai Nasional Demokrat sebanyak 2 suara. 2. Partai Kebangkitan Bangsa sebanyak 54 suara. 3. PARTAI KEADILAN SEJAHTERA sebanyak 214 suara. 4. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebanyak 39 suara. 5. Partai Golongan Karya sebanyak 17 suara. 6. Partai Gerakan Indonesia Raya sebanyak 4 suara. 7. Partai Demokrat sebanyak 5 suara. 8. Partai Amanat Nasional sebanyak 7 suara. 9. Partai Persatuan Pembangunan sebanyak 20 suara. 10. Partai Hati Nurani Rakyat sebanyak 8 suara. 14. Partai Bulan Bintang sebanyak 17 suara. 15. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia tak mendapatkan suara. Adapun hasil persentase perolehan suara per partai politik adalah sebagai berikut: 1. Partai Nasional Demokrat 0,49 % 2. Partai Kebangkitan Bangsa 14 % 3. PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 53 % 4. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 9,7 % 5. Partai Golongan Karya 4,2 % 6. Partai Gerakan Indonesia Raya 0,99 % 7. Partai Demokrat sebanyak 1,2 % 8. Partai Amanat Nasional 1,7 % 9. Partai Persatuan Pembangunan 4,9 % 10. Partai Hati Nurani Rakyat 1,9 % 14. Partai Bulan Bintang 4,2 % 15. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia tak mendapatkan suara. Tercatat surat suara yang rusak sejumlah 15 buah, dan surat suara yang tidak sah 15 buah. 53 % (Lima puluh tiga persen). Bagi PKS, ini bukan sekedar kabar gembira. Ini adalah indikator tulusnya pelayanan yang dirasakan oleh WNI di Sudan. Betapa tidak? PKS adalah satu-satunya partai yang berjuang mendirikan kantor pelayanan dan informasi di Sudan. Pusat Informasi dan Pelayanan PKS yang setara dengan struktur daerah ini termasuk organisasi yang paling sering mengadakan acara-acara untuk TKI dan mahasiswa. Dalam beberapa hal, frekuensinya melebihi acara yang diadakan KBRI atau PPMI, atau lembaga-lembaga lainnya. Ditambah lagi PKS adalah satu-satunya partai yang dikenal tokoh-tokoh dan kadernya oleh para TKI biasa bahkan para staff KBRI. Mereka dikenal sebagai tokoh masyarakat, dan segala kiprah dan pelayanan itu tanpa sedikitpun meninggalkan identitas mereka sebagai kader PKS. Pembuktian dari PKS ini patut dipuji mengingat betapa pentingnya kehadiran suasana politik yang ideal, bermoral, dan harmoni di Indonesia. Dan PKS telah berhasil mebuktikannya di Sudan. Baik dari track record nya di Sudan, maupun dari sisi perolehan suara yang direbut PKS hari ini. Dan yang paling penting, ini adalah pelecut optimisme bagi para kader yang pada hari pemilu ini, terjun langsung ke TPS-TPS di Indonesia. Baik sebagai saksi, pengamat, dan lain-lain. Dimana pada hari ini masyarakat dikacaukan persepsinya dengan hasil quick count. Bagaimanapun, hasil quick count sangat bisa meleset. Dan dengan perolehan suara PKS versi quick count yang beragam, tentunya membuat beragam persepsi di benak masyarakat. Terdapat masalah utama yang lumayan gawat. Yaitu beredarnya hasil quick count yang beraneka ragam dan ambigu ini di tengah para petugas TPS. Apapun asumsi yang berada di benak para petugas TPS, sedikit banyak akan mempengaruhi kinerja mereka. Dan asumsi yang diakibatkan quick count yang beragam itu dapat mengarah ke pengaruh negative dan kinerja negatif pula. Maka kekhawatiran kami lebih kepada para saksi PKS, yang dipersepsikan oleh Quick Count (kami sengaja memakai kata persepsi) mendapat suara kecil. Jika diamati, perolehan suara PKS tak goyah sedikitpun dari pemilu sebelumnya. Atau, katakanlah menurun perssentasenya, tapi tetaplah itu hasil quick count. Namun ada suatu pola yang seakan disengaja, dengan menampilkan tingginya suara partai sekuler hingga seakan-akan jauh melampaui suara partai-partai Islam termasuk PKS. Tampilnya angka tinggi partai sekuler tersebut berlangsung selama sampel masih dihimpun. Disinilah persepsi itu terbentuk bahwa partai Islam telah kalah. Padahal apa yang terjadi di saat persentase sampel telah mencapai angka 50% keatas? Perolehan suara partai-partai sekuler tersebut tak kunjung bertambah dan sebaliknya, perolehan suara partai Islam sedikit demi sedikit bertambah. Namun realita pada detik-detik terakhir ini relatif akan luput dari perhatian pemirsa. Maka sangatlah beralasan jika hasil quick count ini ditelan mentah-mentah oleh para petugas TPS dan saksi-saksi, akan menimbulkan implikasi negatif. Bagaimanapun, inilah yang kami paparkan. Secara resmi PKS telah menang di Sudan. Dan di banyak negara lain seperti Mesir, Jerman, Saudi, Hongkong, dan banyak negara lainnya. PKS telah menang di banyak kota dan kabupaten. PKS telah menampilkan kemenangan yang luas di sejumlah daerah. Secara resmi. Dan terhadap hasil quick count yang ambigu dan rentan meleset itu, kami yakin PKS dapat bersikap tepat dan ksatria, sebagaimana yang konsisten dilakukan oleh PKS sejak 1998. Dan dari Sudan, negeri dua nil yang saat ini mulai memasuki musim panas, para kader PKS telah berkeringat, berjuang, mengorbankan waktu, dana, usaha, emosi, demi menangnya kepentingan dakwah di Sudan. Teriring doa yang tulus bagi para pejuang dakwah di Indonesia, bagi kita tak ada waktu untuk merayakan kemenangan. Dan tak ada pula waktu untuk meratap. Allah tujuan kami. Hanya Dialah sebaik-baik Penuntun. Di bawah langit penuh bintang, Wad Madani, Sudan, 09 April 2014 Syauqi Hafiz kompasiana.com |
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !