Official Website DPW PKS SUMUT
Kawin Politik Media Massa dan Partai Politik | @MahfudzSiddiq |
|
Mahfudz Siddiq @MahfudzSiddiq Tweet Sabtu, (12/04/14)Media massa skrg lebih militan dari parpol dan calegnya. Tanpa kenal waktu mereka terus kampanye dgn bungkus berita, editorial, iklan, dll.
Makin sulit memilah pilar demokrasi antara parpol dgn media massa. Politik memang sangat menggoda.
Ini zamannya pacaran dan kawin politik antara media massa dan partai politik. Textbook ttg mass media mulai usang.
Orang media massa itu super kreatif. Jadi punya sejuta cara tuk lolos dari pagar dan jerat regulasi.
Namun begitu, tetap saja media massa dibutuhkan dan dirindukan. Meski sbg lawan politiknya, tetap saja pasang iklan di media tsb.
Tapi saya masih yakin spirit independensi dan obyektivitas masih melekat dalam tubuh insan media massa.
Mungkin kegemasan mereka - khususnya sang pemilik media - thd sikon bangsa dan negara menggiring mereka tuk terjun ke dunia politik praktis.
Mudah2an saja ketika orang2 media sdh duduk di lembaga legislatif dan eksekutif, mereka tetap jadi corong suara rakyat Indonesia.
Juga berani dan tak ragu meneriaki para politisinya ketika bertindak tak sesuai dgn suara rakyat dan pandangan media itu.
Anyway selamat buat media massa Indonesia yg sdh memperluas perannya melampaui teori2 yg ada di textbook. Mari bersama benahi Indonesia.
Kita tdk perlu marah dgn realitas musim pacaran dan kawin antara parpol dan media massa. Ini bagian dari proses belajar berdemokrasi.
Setelah lewati proses pengalaman empirik, masing2 bandul akan kembali ke titik asalnya. Parpol dan media punya bandul dan orbit masing2.
Ternyata memang dalam banyak hal, kita seperti bangsa yg suka "try n error". Mudah2an Presiden Indonesia yad juga bukan hasil "try n error".
Sekian. Maapin aye abang dan none ye.. |