Jokowi: Jangan Salahkan Simpatisan Kepung Kantor TV One | Pemimpin ngomong gitu? |
9:29:42 AM | PKS PIYUNGANhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
|
BANDUNG-- Kandidat presiden nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi) meminta media massa tidak ikut memanas-manasi suasana kampanye pemilihan presiden (pilpres).
Hal itu dikatakan Jokowi terkait adanya tindakan pengepungan salah satu stasiun televisi swasta di Jakarta dan Yogyakarta oleh simpatisan Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) karena pemberitaan stasiun televisi tersebut yang dianggap menyudutkan Jokowi atas isu keterkaitannya dengan PKI.
"Tapi kan medianya ikut bantu manas-manasin. Salah sendiri manas-manasin. Makanya jangan ikut manas-manasin. Jangan sekali-kali salahkan relawan," kata Jokowi saat konferensi pers di Bandung, Kamis.
Jokowi mengatakan tidak memiliki kontrol penuh atas tindakan para relawan ataupun simpatisan meski dalam setiap kesempatan kampanye, dia mengaku selalu mengingatkan relawan agar selalu sabar.
"Meski sudah saya sampaikan di mana-mana bahwa kejelekan harus dibalas kebaikan, tapi kan tidak mungkin semuanya hisa kita handle (tangani--Red). Mungkin kali ini memang sudah keterlaluan sampai mereka bereaksi," kata Jokowi.
Jokowi mengaku sudah sangat terbuka pada media terkait silsilah keluarganya sehingga tidak ada lagi yang perlu dijelaskan. "Sebenarnya kita kurang sabar apa? Sejak awal kita diamkan, tapi yang terakhir ini penghinaan besar karena bukan hanya ditujukan pada saya, tapi pada keluarga saya juga. Jumlah relawan itu ribuan tidak mungkin kita suruh sabar semua," katanya.
Sebelumnya, Kantor Tv One Biro Daerah Istimewa Yogyakarta disegel massa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Rabu malam, terkait pemberitaan tidak jelas yang dianggap menyudutkan partai itu.
(demikian berita dari republika online: http://www.republika.co.id/berita/pemilu/hot-politic/14/07/03/n84diw-jokowi-jangan-salahkan-simpatisan-segel-kepung-kantor-tv-one )
***
Kalau logika yang dipakai Jokowi seperti ini... ini namanya main hakim sendiri. Bukankah Indonesia adalah negara hukum? Kalau dinilai Tv One melanggar kenapa tidak dilaporkan ke pihak yang berwajib? Kenapa main hakim sendiri? Terus kenapa selama ini mereka mengecam aksi FPI yang menertibkan pelaku-pelaku kamaksyiatan?
Kalau belum berkuasa saja sudah seperti ini tingkah pendukung dan pemimpinnya, maua dibawa kemana negeri ini? Segala persoalan akan main hakim sendiri? Anarkisme dan vandalisme dibiarkan? Bahkan dimaklumi? Kalau hukum sudah disisihkan, maka persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat akan main hakim sendiri, bisa-bisa perang saudara. Kembali ke hukum rimba. Sungguh sebuah kemunduran yang luar biasa, menyeret kembali negara dalam konflik horisontal. Ini sangat berbahaya.
|
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !