PKS Sumatera Utara
Official Website DPW PKS SUMUTNak Abah Memilih Bukan untuk Aleg atau Presiden, Tapi Menitipkan Masa Depanmu | ||
| ||
pkssumut.or.id, Nak besok abah akan ke TPS memilih, kelak engkau mengerti mengapa abah memilih ini, abah memilih bukan untuk memilih anggota dewan ataupun calon presiden, abah memilih karena abah menitipkan masa depanmu duhai buah hatiku... Nak ini bukanlah sebuah pertaruhan main-main, orang tua mana yg tidak ingin memberikan yang terbaik buat masa depan anaknya.. Nak saat ini engkau genap berusia 3 thn, sebuah penantian dan ikhtiar panjang bagi abah saat menanti engkau dilahirkan... Anakku permata hatiku, sebuah catatan panjang mengapa abah menitipkan masa depan dirimu dan bangsa ini pada mereka, abah meyakini bukan sebuah kebetulan dibanyak momen abah dipertemukan dengan mereka yang hampir hadir disetiap ada bencana, Feb 2004 ketika Gempa di salah satu kota paling timur di yakni Nabire, abah bertemu dengan wajah-wajah teduh yg santun dan penuh kasih itu, sebagai relawan kemanusiaan abah kembali bertemu mereka ketika bencana tsunami melanda di Aceh, mereka hadir tanpa lelah membantu sesama, bahkan abah masih ingat 5 hari tepat setelah tsunami abah tercengang dengan keberanian mereka dalam mengevakuasi mayat yg mulai membusuk dan menolong warga yang terluka. Ketika ada Banjir di Bojonegoro abah bertemu lagi dengan mereka, para pemuda santun penuh kasih itu, salah seorang diantara mereka, ia adalah dr.Arif Jaya Saputra, luar biasanya adalah semalaman abah dibonceng naik motor mengunjungi pasien-pasien di posko dan rumah-rumah warga yang tidak terjangkau oleh bantuan medis, menerobos genangan banjir dan gelap gulitanya keheningan malam, sungguh mereka ini betul-betul istimewa. Suatu saat ketika abah jadi Relawan ke Morowali th 2007, abah pun bertemu lagi dengan para pemuda santun penuh kasih itu, bersama mereka ada ust Cahyadi Takariawan, yg mengajarkan abah motto 2T (Tadhiyah & Tawakal), sebuah konsep compassion beyond ego dalam kacamata psikologi transpersonal, bahkan abah diyakinkan oleh mereka tuk melanjutkan perjalanan laut setelah 14 jam perjalanan darat dari Palu ke arah selatan, digelapnya malam kami naik perahu motor selama 6 jam, sedang menurut informasi di pelabuhan baturube ombak mencapai ketinggian 3 meter, sungguh ketakutan abah akan ombak berkurang melihat kegagahan para pemuda santun yg ternyata sungguh pemberani untuk mengantarkan logistik bahan pokok dan obat-obatan. Pun di tempat-tempat bencana besar lainnya mereka selalu hadir terdepan, seperti bencana merapi, gempa bantul, banjir jember, tsunami pangandaran, gempa padang dan nias, dll... Anakku, bukan hanya di tempat bencana mereka hadir ditengah masyarakat, sebagai seorang konsultan SDM abah sering keluar masuk perusahaan baik perusahaan lokal, nasional, maupun internasitional company, bahkan di perusahaan yang masuk kategori Fortune 500 yg ada di Indonesia abah bertemu lagi dengan mereka, yang menarik adalah di perusahaan-perusahaan tersebut abah lagi-lagi dipertemukan dengan para pemuda santun penuh kasih, yang saat ini mereka berwujud sebagai profesional dari berbagai bidang, tentunya dengan tingkat intelektualitas diatas rata-rata, karena abah baru menyadari ternyata pendidikan mereka cukup tinggi-tinggi. Ketika abah memberikan training ataupun coaching, mereka selalu menonjol dalam kapasitas intelektualitas serta profesionalitasnya, bahkan attitude mereka sungguh indah dan membuat Abah Kagum. Nazhifah anakku, bahkan abah punya sahabat seorang anggota dewan kota Bandung periode tahun lalu, sungguh sulit difahami logika nak, bagaimana seorang anggota dewan begitu bersahaja, rumahnya disebuah gang sempit di jalan Ciparay cipagalo bandung kidul, sampai berakhir masa jabatannya sebagai anggota dewan ia tetap bersahaja dengan sepeda motor bebek bututnya, dan tetap tinggal di gang sempit, saking sempitnya gak bisa 2 sepeda motor masuk berpapasan. Dan masih banyak profil aleg mereka yg berprestsi dan bekerja dalam sepi pemberitaan media mainstream. Nazhifah anakku satu-satunya, abah mengenal mereka sejak tahun 1994, ketika abah masih SMA, abah ketemu dengan seorang ust.muda bernama Natsir Harist,LC, yg mengenalkan banyak kebaikan pada masa remaja abah, dan uniknya beliaupun tinggal di gang sangat sempit di daerah karasak bandung he3x... sampai sekarang beliaupun tetap bersahaja menjadi pelayan umat. Ada sebuah pertemuan yang luar biasa anakku, ketika tsunami Aceh abah bertemu lagi dengan KH.Rahmat Abdullah (Alm), konon beliau adalah salah satu syaikhnya mereka, para pemuda santun penuh kasih itu, walau abah sudah bertemu beliau beberapa kali, saat itu adalah saat sangat istimewa bagi abah, waktu itu beliau sedang agak sakit, badannya demam, beliau mampir ke posko abah, dan beruntungnya abahmu nak, saat itu cukup lama abah memijat beliau sambil mendengarkan wejangan, dan visi dari sebuah masa depan yang bercahaya, penuh kebaikan buat sesama dan semesta, dan itulah saat terakhir abah mendengar nasihat-nasihatnya yg sering abah baca di majalah tarbawi, karena tepat beberapa bulan kemudian, tepatnya 14 Jun 2005 pada jam 8.30 malam abah mendapat kabar dari Pak Karnoto bahwa beliau telah wafat, saat itu abah sedang melingkar berbagi cahaya dengan kawan-kawan abah seperti uncle zain, ardy, zainul, hilmi, dll.. yang harus engkau kenang anakku adalah, begitu khusyuknya beliau (KH.Rahmat) mendoakan abah ketika abah meminta beliau mendoakan agar abah segera mendapatkan keturunan... Dan terakhir anakku, ini terkait banget dengan dirimu wahai anakku sayang, hari itu menjelang engkau lahir ke dunia hari ahad 27 Maret 2011, mobil abah ditumpangi secara mendadak oleh orang no.1 di kumpulan pemuda santun itu, yah secara tidak sengaja abah mengantar ust. Anis Matta menerobos lautan massa ke panggung orasi di silang monas ketika ada aksi kemanusiaan untuk Libya, di mobil itulah Sang Soekarno muda memberikan engkau nama, ada 2 nama yg beliau ajukan yakni, Sarah dan Nazhifah, mungkin beliau sudah tidak ingat kejadian ini, namun begitu berkesan dalam kehidupan abah dan engkau tentunya duhai anakku, dan akhirnya Nazhifah yg menjadi namamu, yang artinya Bersih, bening, putih... Nak, mereka itu kumpulan manusia biasa yang tak mungkin sempurna, kumpulan orang-orang yang tegar menghadapi cercaan bahkan fitnah, mereka yang di setiap rumahnya terdengan lantunan ayat suci setiap hari, mereka yang berbagi kasih tanpa membedakan suku, agama, dan ras. mereka yang berkarya dalam cinta dan harmoni. Sayangku Nazhifah, entah apa maksud Tuhan senantiasa mempertemukan abah dengan mereka, orang-orang yg santun penuh dedikasi untuk bangsa dan umat ini, Abah yakin sekali anakku, bukanlah kebetulan kita sering dipertemukan dengan Para Ksatria Santun itu, sebagai syukur abah telah dipertemukan dengan orang-orang yg penuh kebaikan itu, di genapnya 3 tahun usiamu, abah akan menitipkan masa depanmu dengan memilih mereka sebagai orang-orang yang menyuarakan suara nurani kita... Bismillah Terima Kasih teruntuk untuk para guru, saudara, sahabat, dan semua Keluarga CAHAYA.. Salam Cinta dan Cahaya untuk negeri tercinta, Senin, 08 April 2014 Gunawan Follow @Coach_Gunawan |
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !