PIYUNGAN ONLINE Portal Berita, Politik, Dakwah, Dunia Islam, Kemasyarakatan, Keumatan Pengadilan Rezim As-Sisi Bebaskan Husni Mubarak, Kerusuhan Rakyat Meledak | 6:51:05 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
|
Pengadilan pidana Mesir akhirnya memutuskan Husni Mubarak dan beberapa orang dekatnya tidak bersalah dalam semua kasus yang dituduhkan kepada mereka.
Sebelumnya, presiden Mesir terguling akibat revolusi 25 Januari 2011 tersebut sudah divonis penjara seumur hidup oleh pengadilan Mesir di era presiden Muhammad Mursi.
Sidang yang digelar sabtu pagi 29/11/2014 tersebut bertempat di akademi kepolisian Cairo Mesir dan dibawah penjagaan ketat dari pihak keamanan Mesir. Majelis hakim yang dipimpin oleh Mahmud Kamil Arrosyidi memutuskan Husni Mubarak tidak bersalah atas semua kasus yang dituduhkan sebelumnya. Diantaranya kasus ekspor gas kepada Israel, kasus pembunuhan terhadap 225 orang demonstran ketika revolusi Januari 2011dan beberapa kasus korupsi lainnya yang melibatkan Husni Mubarak dan anaknya Gamal Mubarak dan Ala Mubarak.
Dalam sidang tersebut, majelis hakim juga membebaskan mantan mendagri Mesir era Husni Mubarak, Habib Adly dari semua tuduhan terhadap dirinya, majelis hakim menyatakan Habib Adly tidak bersalah atas tindakan represif pihak kepolisian Mesir di jalan Muhammad Mahmud Cairo pada Januari 2011 yang memakan korban jiwa dari pihak demonstran.
Menanggapi keputusan tersebut, koalisi rakyat Mesir pro konstitusi yang didalamnya tergabung berbagai macam kelompok termasuk Ikhwanul Muslimin menggelar demonstrasi di Tahrir Square sejak sore waktu Cairo. Walaupun dihadang pihak keamanan Mesir, demonstran tetap memaksa masuk Tahrir Square menyuarakan penolakan rakyat Mesir atas keputusan bebasnya Husni Mubarak dan kroninya.
Menurut koalisi rakyat Mesir pro konstitusi, pembebasan Mubarak dan kroninya merupakan penghinaan terhadap pengorbanan yang telah diberikan rakyat Mesir pada revolusi Januari 2011, dan keputusan hakim pengkhianat ini akan menjadi momentum bersatunya semua unsur perlawanan di Mesir, kami berhasil menumbangkan rezim Husni Mubarak yang telah berkuasa selama tiga puluh tahun lebih, dan akan menjadi sangat mungkin bagi kami untuk berhasil menumbangkan rezim As-sisi saat ini, kami hanya menuntut satu, kembalinya konstitusi Mesir yang sah, yaitu DPR dan presiden yang dipilih rakyat Mesir.
Hingga berita ini diturunkan satu orang meninggal dari pihak demonstran dan lebih dari 80 orang demonstran ditangkap, termasuk didalamnya 12 orang wartawan.
|
Sambut Paus Franciskus, Erdogan: Dunia Masih Masa Bodoh Dengan Terorisme Israel | 6:40:00 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
|
Ankara - Presiden Turki, Recep Thayep Erdogan mengatakan, aksi terorisme Israel ke Gaza membunuh anak-anak, wanita dan orang tak berdosa, belum juga jadi perhatian dunia.
Dalam konferensi pers bersama dengan Pemimpin umat Katholik sekaligus Presiden Vatikan, Paus Franciskus saat mengunjungi Turki mengatakan, "Dunia terus mengabaikan serangan demi serangan yang dilancarkan Zionis berikut pelanggarannya di Masjid Al-Aqsa, salah satu tempat suci ummat Islam."
Dia menekankan, masyarakat internasional berdiri dan menonton di depan mata terkait pelanggaran terhadap agama yang berbeda dan kebebasan di sana.
Dalam kaitan ini, seolah-olah dunia tidak melakukan prosedur apapun yang diperlukan guna mendorong aksi militer seperti di beberapa negara lainya, ketika menghadapi pembantaian pelanggaran hak asasi manusia. Sikap ini menunjukan ada standar ganda yang dilakukan dunia. Tentu sikap mereka tidak hanya menghancurkan konsep-konsep keadilan, hati nurani, juga kerusakan serius dan menumpulkan rasa keadilan, ungkapnya.
Paus Franciskus melakukan lawatan ke Turki dam tiba di Ankara Jumat lalu (28/11/2014). Selain bertemu dengan Erdogan, Paus Franciskus akan bertemu dengan tokoh agama Muslim dan Kristen di Istanbul , dan juga akan mengunjungi sebuah masjid dan memimpin misa di sebuah gereja Katolik katedral, Sabtu (29/11).
(asy/Infopalestina.com)
|
Menghadap Kiblat, Paus Fransiskus Berdoa di Masjid Biru Istanbul | 6:35:00 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
|
ISTANBUL - Pemimpin umat Katholik, Paus Fransiskus memanjatkan doa dengan tenang bersama ulama senior Turki di Masjid Biru (Blue Mosque) Istanbul, Sabtu (29/11/2014), sebagai pertanda terjalinnya hubungan yang harmonis antar-umat beragama.
Paus melepaskan sepatunya sebelum memasuki masjid tersebut, dan berdoa menghadap ke arah Mekah yang merupakan kiblat bagi umat muslim. Berdiri di samping Paus Fransiskus, ulama besar Turki, Mufti Rahmi Yaran. Vatikan menyebut momen ini sebagai "pujian dalam diam" kepada Tuhan.
Hal serupa juga pernah dilakukan oleh pendahulu Paus Fransiskus, yakni Paus Benediktus pada 2006.
Momen berdoa itu disaksikan oleh ratusan orang, yang sebagian di antaranya adalah wisatawan. Setelah berdoa di Masjid Biru, Paus melanjutkan perjalanan ke Museum Aya Sofya yang terletak tidak jauh dari tempat tersebut.
Kehadiran Paus Fransiskus ke Istanbul mendapatkan sambutan yang cukup hangat. Sejumlah anak-anak sekolah dengan membawa bendera Turki dan Vatikan melambaikan tangan ke arah rombongan sambil meneriakkan, "Hidup Paus.."
"Bagaimanapun, kita harus menghormati orang lain meski berbeda agama dan kehadiran Paus, akan semakin mendorong kami untuk lebih saling menghormati umat lain," ujar Halil Ibrahim Cil, (24), seorang karyawan rumah sakit di Istanbul. "Kami ingin menjalankan ajaran agama kami dalam perdamaian. Kami ingin semua orang memahami Islam, dan kami tidak butuh perang," lanjutnya.
Sementara itu pada hari sebelumnya, Paus Fransiskus menyatakan bahwa kunci untuk menghentikan gerakan militan Islam adalah dengan melawan kemiskinan dan kelaparan, dan bukan dengan intervensi militer.
Masjid Biru Istanbul, yang dikenal dengan nama Masjid Sultan Ahmet mulai dibuka pada 1616 dan menjadi lokasi yang paling terkenal di Turki. Nama Masjid Biru muncul karena banyaknya ornamen keramik Iznik warna biru yang berada di ruang utama masjid itu.
sumber: KOMPAS.com
|
|
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !