PIYUNGAN ONLINE Portal Berita, Politik, Dakwah, Dunia Islam, Kemasyarakatan, Keumatan Ini Dia Sosok Calon Wakil Gubernur Pilihan Ahok dan Megawati | 12:42:08 AM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| | Djarot Saiful Hidayat, Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta - Foto : Tempo |
Gubernur DKI Jakarta Ahok akhirnya sehati dengan Ketua Umum PDI P Megawati Soekarnoputri dan memilih sosok Djarot Saiful Hidayat untuk menjadi calon pendamping Ahok sebagai Wakil Gubernur Jakarta. "Biasa itu kalau PDI Perjuangan, suratnya itu dari DPP. Tadi sih saya sudah dikontak, ya saya beruntung saja. Ibu Mega menyetujui Pak Djarot. Ini lisan ini, tadi BBM dari teman disana," kata Ahok, Selasa 2 Desember 2014 di Balaikota. Ahok mengatakan bahwa Boy Sadikin yang juga calon lain dari PDI P, tidak bersedia untuk menjadi wakil gubernur. Untuk itu, Ahok pun merasa beruntung, bahwa Megawati dan Boy bersepakat dengan nama Djarot. "Pak Boy (Sadikin) juga menghimbau konsentrasi di DPD. Jadi kita bertiga sehati lah, untung aja ini. Jadi yang saya minta, saya pengen Djarot, ibu Mega juga sama sepakat dan Pak Boy juga ternyata juga tidak mau," kata Ahok. Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) belum menerima surat usulan calon wakil gubernur DKI Jakarta. Hari ini, Ahok megatakan akan mengirimkan surat tersebut. "Tanggal 6 (batas terakhir). Tapi saya maunya kirim hari ini saja," kata .Ahok "Target tanggal 5 Desember tapi tampaknya tidak tercapai," imbuh Ahok. Proses pemilihan pendamping untuk Ahok cukup panjang. Maklum sekeluarnya Ahok dari Partai Gerindra, polemik posisi wakil gubernur DKI Jakarta menjadi sangat alot. [*] |
PKS: Pemimpin Harus Terus Dikritik Sambil Didoakan | 12:39:17 AM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
|
Mohamad Sohibul Iman, anggota DPR RI 2014-2019 dari PKS Dapil Jabar XI menyatakan pemimpin harus terus dikritik sambil didoakan.
"Pemimpin itu hrs terus dikritik sambil didoakan dpt hidayah kebaikan, jangan dihujat, entar malah bejat," ujar mantan Rektor Universitas Paramadina ini melalui akun twitternya @msi_sohibuliman, Selasa (2/12/2014).
Mantan Wakil Ketua DPR ini juga menyatakan bahwa Presiden harus diawasi sejak detik pertama dia dilantik.
"Di negara demokratis sjk detik pertama dilantik presiden hrs diawasi. Tp di negara otoriter sampai lengser pun presiden tdk boleh diawasi," ujar pria kelahiran Tasikmalaya ini.
Walau tidak terlalu aktif ngetwit, saat ramai di twitter dengan hastag #BukanUrusanSaya, Sohibul Iman juga ikut meramaikan dengan twit-twitnya.
"Amerika punya presiden Bush. Indonesia gak mau kalah, punya presiden BUS... Bukan Urusan Saya ... #BukanUrusanSaya"
"Saat tindakan polisi lewati batas, wajar jika kepala daerah angkat tangan krn bukan atasannya (Kepala Daerah bukan atasan Polisi, atasan tertinggi Polisi adalah Presiden -ed). Jk presiden angkat tangan jg? #BukanUrusanSaya"
"Pres JW minta TKI catat nama pemeras, lalu lapor, nanti akan dicari. Tp saat meras biasanya mrk lepas name tag. Bgmn tahu? #BukanUrusanSaya"
"Kita apresiasi bbrp statemen tegas pres JW sprt akan pecat pemeras TKI, dll. Smg benar2 dilaksanakan, bukan angan2 memberi harapan #JanjiYaa"
Walau menganjurkan rakyat untuk kritis, Sohibul Iman menampik kalau ada maksud menjatuhkan Presiden.
"Konstitusi beri celah pemakzulan tp scr rasional tdk kt inginkan, mk syaratnya ketat. Kritik boleh, tp jangan berpikiran menurunkan," ujar lulusan S3 dari Japan Advanced Institute of Science and Technology (JAIST) ini.
Sohibul Iman juga berpesan:
- Rakyat berhak menilai. Tapi saran saya nilai lah yang nampak, jangan terlalu jauh ke isi hati, toh ada Maha Penilai - Terus kritik dan terus berharap ... kita jangan mati karena kondisi, terus melangkah... - Bagus kalau semua kita bisa catat apa keberhasilan dan kegagalan pemimpin, itu jadi bahan pada pemilu berikut - Politik itu dinamis. Tapi jangan wait n see, melainkan terus kerja di tempat masing-masing - Segala hal terkait dengan politik tapi politik bukan segalanya. Jangan henti kerja karena politik terbelah, masih banyak ruang kreatif yang menanti langkah. - Bernegara tidak sedang guyon. Inisiator kebijakan jangan asal supaya terlihat punya gagasan. Pengeritik juga jangan asal beda. Ada tanggung jawab besar.
*dirangkai dari twit-twit @msi_sohibuliman
|
|
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !