|
Unjuk Rasa Aliansi Mahasiswa Indonesia 3/12/14 - Foto : Ahmad Romadoni |
Polisi pendukung rezim yang mengaku pro rakyat kecil, kembali menangkap rakyat yang menyuarakan pendapat.
Ada delapan mahasiswa yang ditangkap dalam unjuk rasa kenaikan harga subsidi BBM di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
"Untuk sementara ada delapan mahasiswa yang ditangkap," kata Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Umar Surya Fana di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Desember 2014..
Umar mengaku telah melakukan negosisasi dengan para mahasiswa sebelum terjadi aksi demo. Mahasiswa juga telah diberitahukan, adanya peraturan formal untuk aksi unjuk rasa yakni sampai pukul 18.00 WIB.
"Tadi sudah ada peringatan ketiga. Bahkan ada teriakan yel-yel dari mahasiswa kalau tidak rusuh tidak bubar," jelasnya.
Dalam aksi demo mahasiswa tersebut, polisi juga menemukan bom molotov, batu-batu, dan petasan.
"Tindakan yang tingkat tinggi ini saat ketika ada satu ibu-ibu yang akan melahirkan dihalang-halangi mahasiswa," terangnya.
Aksi unjuk rasa Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) di jalan Diponegoro tersebut dibubarkan paksa oleh polisi menggunakan water cannon. Meski sudah dibubarkan, mereka masih memaksa untuk berkumpul di beberapa titik di jalan tersebut. Polisi masih tetap bersiaga.
Delapan Mahasiswa yang diamankan tersebut yakni Rusli (UBK), M Ikhsan (UI), Feri (Mercubuana), Zeth (dari mahasiswa di Yogyakarta), Bento (IISIP). Bayu Baskoro (UI), Rahmandani (Mercubuana), Heru (UI).
Demo yang dimulai pukul 16.00 itu menunjukkan, mahasiswa sebagai elemen masyarakat memahami keresahan rakyat kecil dan sebagai bagian dari kaum intelektual muda memahami adanya alur tak masuk akal yang sedang digunakan Presiden dan pemerintah dalam menetapkan harga BBM.yang katanya pro rakyat kecil, kini hanya bisa mencekik rakyat melalui kebijakan tak pro rakyat dan mengejar, menangkap serta memukuli mahasiswa. (fs)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !