| Official Website DPW PKS SUMUT | Fahri: DPR Segera Bahas Anggaran Bencana Dalam APBN | | pkssumut.or.id, BANJARNEGARA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan pihaknya segera membicarakan alokasi anggaran bencana dalam APBN Perubahan yang akan diusulkan pemerintah pada tanggal 7 Januari 2015.
"Kita akan langsung membicarakan pos bantuan langsung kepada daerah terkena bencana dan juga rawan bencana serta membuat sistem mitigasi bencana nasional," katanya di Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu.
Fahri mengatakan hal itu kepada wartawan usai menyerahkan bantuan peralatan dan bahan makanan bagi korban longsor Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, di Posko Induk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara yang berlokasi di Kantor PGRI-KPRI Kecamatan Karangkobar.
Menurut dia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merupakan salah satu pihak yang akan terlibat intensif di dalam pembahasan anggaran itu.
"Kita ini dikaruniai negara atau tanah air yang begitu besar, bangsa yang begitu besar, dan dikenal sebagai daerah yang rawan bencananya banyak karena kita punya banyak sekali pegunungan berapi," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.
Oleh karenanya, kata dia, Indonesia perlu memiliki sistem pencegahan yang luas dan komprehensif.
Terkait hal itu, lanjut dia, pihaknya akan mengusulkan kepada pemerintah agar mau memproduksi sendiri peralatan untuk mitigasi bencana.
"Dalam keyakinan saya, kita punya lembaga-lembaga anak bangsa di Indonesia ini yang bisa memproduksi sendiri peralatan yang diperlukan untuk mitigasi bencana nasional. Saya tahu betul, Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) punya kemampuan merakit satelit untuk mitigasi bencana, tentu akan kita dukung pembuatan itu," katanya.
Lebih lanjut, Fahri mengaku terpesona terhadap keindahan alam kawasan Karangkobar yang berada di lereng Dataran Tinggi Dieng.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya ingin mengusulkan kepada pemerintah agar juga diusulkan kepada dewan terkait anggaran pemulihan kawasan wisata tersebut.
"Walau bagaimanapun, kehidupan masyarakat harus berlanjut dan pemeliharaan dari daerah ini yang sangat berpotensi untuk menjadi daerah wisata harus tetap dijaga. Jangan hanya ditonjolkan bencananya saja tetapi Dataran Tinggi Dieng dan sekitarnya bisa menjadi kawasan wisata. Oleh karenanya pemerintah harus membangun infrastruktur kawasan wisata ini," katanya.
Usai menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno, Fahri Hamzah berkesempatan melihat secara langsung upaya pencarian korban longsor di Dusun Jemblung.
Dalam kesempatan terpisah, Hadi Supeno mengatakan bahwa bantuan dari masyarakat sangat diharapkan oleh para korban bencana longsor.
"Hanya saja, bantuan-bantuan itu akan lebih bermanfaat kalau tidak berbentuk logistik. Untuk logistik, Insya Allah sudah cukup, bahkan kami kesulitan gudang," katanya. [ant]
|
| Relawan PKS dan Tim Gabungan Bahu Membahu Normalisasi Sungai | | pkssumut.or.id, BANJARNEGARA - Musibah tanah longsor yang menimpa Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara mengakibatkan terputusnya aliran air sungai di kawasan tersebut. Untuk melakukan normalisasi aliran sungai, sekitar 75 relawan dari berbagai kesatuan saling bahu membahu membersihkannya.
Koordinator tim pemulasaraan jenazah, Amir Darmanto mengatakan, pihaknya menerjunkan sekitar 25 relawan untuk membantu normalisasi aliran sungai tersebut.
"Sungai tertimbun meterial longsor dengan kedalam sekitar 15 meter. Oleh karena itu, sungai terbendung dan membentuk aliran baru. Untuk itu perlu dilakukan normalisasi fungsi," kata pria yang juga Anggota DPRD Jateng Fraksi PKS ini, Rabu (17/12/2014).
Selain untuk normalisasi aliran sungai, katanya, hal itu juga digunakan untuk menghayutkan tanah meterial longsor. Harapannya, proses pencarian jenazah yang diperkirakan masih tertimbun lebih mudah dilakukan.
"Semoga setelah sungai normal kembali, akan lebih mempermudah proses evakuasi dan perbaikan pasca tanah longsor," pungkasnya.
Diketahui, berdasarkan data BNPB, hingga Selasa (16/12) pukul 17.15 Wib, korban yang berhasil ditemukan adalah 64 orang tewas, dimana 41 laki-laki dan 23 perempuan. Korban yang masih dicari adalah 44 orang.
Hingga saat ini dari 64 korban ada 6 korban yang belum dapat diindentifikasi. Ditinjau dari identitas alamat korban tewas, dari 64 korban yang telah berhasil ditemukan ada 45 korban berasal dari Kec. Karangkobar, 13 korban dari luar Kec. Karangkobar, dan 6 korban belum dapat diidentifikasi. Korban dari luar Kec. Karangkobar berasal dari Kec. Pejawaran, Banjarmangu, Wanayasa, Cirebon, Bawang, Susukan Cirebon, dan Purwodadi.
Sementara, jumlah pengungsi saat ini ada 1.146 jiwa tersebar di 10 lokasi. Terjadi penurunan jumlah pengungsi dari hari sebelumnya yaitu dari 1.886 jiwa. Pengungsi yang telah pulang kembali ke rumahnya ini berasal dari desa sekitar lokasi kejadian yang pada saat terjadi longsor mereka panik dan ikut mengungsi. [pksjateng] |
|
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !