Sebuah video berjudul "Kota Mekkah Tercipta Karena Seorang Wanita" membuat Ustadz Yusuf Mansur menangis.
"Sungguh saya menangis melihat video ini dan bergetar hati.." kata pimpinan Pesantren Darul Quran ini melalui akun resmi Facebooknya.
Video berdurasi 6 menit 43 detik ini adalah ceramah Syaikh Bilal Assad. Ia menjelaskan tentang sejarah kota Makkah. Dimulai dari pernikahan Ibrahim dengan Hajar, setelah Sarah tidak jua memiliki keturunan. Sarah-lah yang memberikan Hajar untuk dinikahi Ibrahim.
Setelah Ibrahim dan Hajar menikah, Allah kemudian mengaruniakan kepada mereka seorang putra bernama Ismail yang kemudian menjadi Nabi. Namun saat bayi yang telah lama dinanti kehadirannya itu lahir, tak lama kemudian Ibrahim membawanya ke sebuah lembah dan meninggalkannya bersama Hajar di sana.
Hajar tak mengerti mengapa ia dan bayinya ditinggal pergi. Ibrahim bahkan tak menjawab ketika ditanya "Kepada siapa engkau meninggalkan kami?" Ibrahim semakin menjauh. Hingga akhirnya Hajar mengganti pertanyaannya, "Apakah Allah yang memerintahkanmu?" Ibrahim menjawab, "Ya"
"Kalau begitu, Allah tidak akan membiarkan kami. Allah tidak akan menelantarkan kami," kata Hajar tenang.
Kisah itu berlanjut ketika Hajar dan Ismail tak lagi memiliki air. Maka Hajar berlari dari bukit Safa ke Marwa hingga tujuh kali, demi mencari air. Tak juga ia mendapatkannya. Namun, air justru memancar dari bawah kaki bayinya. Itulah sumber mata air Zam Zam yang kemudian membuat tempat itu menjadi sebuah kota Makkah. Banyak musafir yang berhenti di sana. Dan kemudian setelah dibangun Ka'bah, ia menjadi kota yang lebih banyak dikunjungi, hingga saat ini jutaan orang tiap tahun mengunjungi kota suci tersebut untuk berhaji.
"Allah menakdirkan di sana juga tumbuh sebuah kota, yang tak pernah ada sebelumnya dan hal ini dikarenakan kesalehan Hajar. Allah mengangkat derajatnya di dalam Al-Qur'an, dia diangkat derajatnya hingga hari ini. Jutaan muslim di seluruh dunia pergi berhaji. Baik pria dan wanita melakukan ritual dari seorang wanita. Apa yang kita lakukan? Kita berlari-lari kecil di antara Safa dan Marwa hanya karena seorang wanita," kata Bilal Assad dalam ceramah itu. Ia kemudian mengajak umat Islam untuk meneladani Hajar. Agar umat Islam mencari kemuliaan dari Allah, bukan berambisi ingin dihormati manusia.
Diantara keunggulan video ceramah ini, selain kata-katanya yang sarat makna juga backsound-nya yang cukup membantu kontemplasi. Ditambah dengan video masjidil haram di bagian akhir ceramah, membuat pemirsa semakin menghayati. [Ibnu K/bersamadakwah]
Kalau memang sadar bahwa suatu urusan bukanlah perkara gampang, kenapa ikut rebutan mengurusnya.
Serahkanlah kepada yang sanggup dan berkompeten. Kalau sudah terlanjur, segera mundur saja dengan terhormat, jangan paksakan diri.
Bukan beratnya pertanggungjawaban akhirat saja yang ditakutkan, akan tetapi malu dan kehancuran yang diakibatkannya juga tidak kalah mengkhawatirkan.
Jangan korbankan nasib orang banyak demi ambisi pribadimu!
Umar bin Khattab pernah berkata: "Andaikan seekor keledai tergelincir di Iraq aku khawatir akan dimintai pertanggungjawaban nanti di akhirat; kenapa kamu tidak ratakan jalan?"
Bagaimana kalau jutaan manusia yang sengsara karena teraniaya demi syahwat berkuasa segelintir orang? Siapkah mereka menghadapi persidangan dengan rakyatnya satu persatu di hari yang sangat berat? Di hari tidak ada gunanya lagi triliyunan uang yang tersimpan di bank. Hanya amal shaleh yang berguna saat itu.
Oh.....kiranya bila akhirat itu bisa mereka saksikan dengan mata kepala mereka pada saat ini, tentu mereka akan memilih untuk mengambil dunia sekedar penyangga tulang punggung mereka agar tetap hidup dan bisa menghambakan diri kepada Allah. Jangankan untuk rebutan jabatan, malah mereka akan kabur menghindarkan diri darinya.
"Apabila ditiup sangkakala, maka waktu itu adalah datangnya hari yang sulit" (Al Muddatstsir: 8-9)
(Zulfi Akmal)
RSSFWD - From RSS to Inbox
3600 O'Donnell Street, Suite 200, Baltimore, MD 21224. (410) 230-0061
No comments:
Post a Comment