PIYUNGAN ONLINE Portal Berita, Politik, Dakwah, Dunia Islam, Kemasyarakatan, Keumatan KPK Kembali Tangkap Tangan Anak Buah Megawati, PDIP Makin Kokoh Juara Korupsi | 8:13:37 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| KPK kembali menahan politikus PDIP dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT). OTT yang dilakukan KPK pada Jumat (19/6) berhasil meringkus Bambang Karyanto Ketua Komisi III DPRD Musi Banyuasin yang juga Ketua DPC PDIP Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Bambang Karyanto dibekuk beserta barang bukti uang senilai lebih dari Rp 1 miliar. Ketika dibekuk, yang bersangkutan diduga hendak melakukan transaksi suap dengan seorang pengusaha dalam pembahasan RAPBD Perubahan Tahun Anggaran 2015.
Saat ini Bambang Karyanto ditahan di Rutan Detasemen Polisi Militer Guntur setelah diterbangkan dari Palembang sekitar pukul 13.40 WIB.
"BK (Bambang Karyanto) dan ADM (Adam Munandar) ditahan di Guntur," kata Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK Johan Budi di gedung KPK di Jakarta, Sabtu (20/6).
Keduanya dikenakan Pasal 12 Huruf a atau Pasal 12 Huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat 1 ke-1 dengan ancaman penjara 4-20 tahun dan denda paling sedikit Rp200 juta dan Rp1 miliar.
Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap terduga korupsi politisi PDIP ini untuk kedua kali terjadi di tahun 2015.
Sebelumnya, KPK juga membekuk Adriansyah politisi PDIP saat berlangsungnya Kongres PDIP di Bali April lalu.
Adriansyah yang juga anggota DPR RI ini ditangkap di Sanur Bali pada Kamis 9 April 2015.
Penangkapan KPK terhadap politisi PDIP ini makin memperkokoh PDIP sebagai juara bertahan partai terkorup seperti dilansir METROTV.
|
Siswa SDIT Permata Papua Raih Peringkat 2 Nilai Tertinggi se-Provinsi Papua | 8:00:04 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Salah satu murid SD dari SDIT Permata Papua yang bernama Tiara Yogi Rusniawati berhasil meraih peringkat kedua nilai tertinggi Ujian Sekolah (US) se Provinsi Papua Tahun Pelajaran 2014-2015.
SD Islam Terpadu Permata Papua didirikan pada tahun 2006, berada di Kampung Timika Jaya / SP 2 - Jalan Menuju SP 5 tepatnya di depan Rumah Sakit Mitra Masyarakat / RSMM Charitas.
Tahun 2011, ibu Ida Nurlaela (istri ustadz Cahyadi Takariawan) pernah sedikit menyinggung SDIT Permata Papua yang ditulisnya usai kunjungan kesana.
"Siang ini kami mengisi acara pelatihan samara (keluarga Sakinah-Mawaddah-Warahmah) untuk yang sudah berkeluarga dan yang lajang. Semua jenjang dan semua usia diundang. Bahkan anak remaja, anak SD, TK dan bayi-bayi ikut hadir. Ruang aula atas SDIT Permata Papua yang cukup luas, penuh hadirin sampai kekurangan kursi. Acara mengalir lancar, kami berdialog hingga lewat waktu ashar. Sore itu kami kembali ke hotel. Suamiku akan mengisi tabligh akbar di masjid Baitussalam antara maghrib dan isya. SDIT Permata Papua terletak satu komplek dengan TKIT dan sedang merencanakan untuk membangun SMPIT. Lokasinya cukup memadai dengan halaman yang luas. Entah nanti jika bertambah dengan SMPIT, apakah akan masih nampak luas," tulis bu Ida di blognya.
|
Di Indonesia, Umat Kristen Membengkak, Muslim Menyusut | 7:42:14 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Oleh: Rudi Hendrik Jurnalis Mi'raj Islamic News Agency
Fakta menunjukkan umat Islam di Indonesia adalah mayoritas. Bahkan, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia.
Tetapi, jangan bangga dulu. Benar umat Islam Indonesia mayoritas dan terbesar jumlahnya, tetapi statistik membuktikan angka pertumbuhan umat Islam Indonesia kalah dibandingkan dengan pemeluk Kristen. Sebabnya adalah upaya Kristenisasi yang massif terjadi di negeri ini.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Din Syamsuddin pada bulan April 2014 menunjukkan angka statistik pertumbuhan umat Islam Indonesia. Pada sensus penduduk 1990 jumlah umat Islam mencapai 87,6 persen. Angka ini kemudian meningkat menjadi 88,2 persen pada sensus penduduk 2000.
Yang memprihatinkan, kata Din, angka pertumbuhan tahunan umat Islam hanya 1,2 persen. Sementara Kristen dua kali lipatnya, yakni 2,4 persen per tahun.
Bila diturunkan lagi ke tingkat provinsi, akan lebih memprihatinkan lagi. Din mengutip data seorang penulis Leo Suryadinata yang menyebutkan angka pertumbuhan Kristen terbesar adalah di Provinsi Kepulauan Riau yang mencapai delapan persen per tahun.
Di bawahnya, ada tiga provinsi yang angka pertumbuhan Kristen mencapai tujuh persen. Ketiganya adalah Sumatera Barat, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Di Jawa Barat itu di wilayah Sukabumi, Cianjur bagian Selatan. Modusnya mereka sewa rumah, kemudian digunakan untuk tempat belajar, main basket, main volly, kemudian dilakukan aktivitas pemurtadan," jelas Din.
Pesatnya Pertumbuhan Umat Salib
Pada tahun 80-an penduduk Muslim di Indonesia masih lebih dari 90%, maka pada tahun 2000 populasi muslim turun ke angka 88,2% dan tahun 2010 turun lagi menjadi 85,1%. Di Indonesia pertumbuhan agama Islam justru menurun drastis, seperti data di bawah ini:
1. Berdasarkan hasil riset Yayasan Al Atsar Al-Islam (Magelang) dan dalam rangkaian investigasi diperoleh data bahwa mulai tahun 1999-2000 Kristen dan Khatolik di Jateng telah meningkat dari 1-5 % diawal tahun 1990, kini naik drastis 20-25% dari total jumlah penduduk Indonesia.
2. Dari laporan Riset Dep. Dokumentasi dan Penerangan Majelis Agama Wali Gereja Indonesia, sejak tahun 1980-an setiap tahunnya laju pertumbuhan umat Khatolik: 4,6%, Protestan 4,5%, Hindu 3,3%, Budha 3,1% dan Islam hanya 2,75%.
3. Dalam buku Gereja dan Reformasi penerbit Yakoma PGI (1999) oleh Pendeta Yewanggoe, dijelaskan jumlah umat Kristiani di Indonesia (dari Riset) telah berjumlah lebih 20%. Sedangkan menurut data Global Evangelization Movement telah mencatat pertumbuhan umat Kristen di Indonesia telah mencapai lebih 40.000.000 orang (19 % dari total 210 jumlah penduduk Indonesia)
4. BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia melaporkan penurunan jumlah umat Islam di Indonesia. Contohnya di Sulawesi Tenggara turun menjadi 1,88% (dalam kurun waktu 10 tahun). Demikian pula di Jawa Tengah, NTT dan wilayah Indonesia lainnya.
5. Dalam Kiblat Garut 26 Juni 2012, Menteri Agama RI saat itu, Suryadharma Ali mengatakan, dari tahun ke tahun jumlah umat Islam di Indonesia terus mengalami penurunan. Padahal di sisi lain, jumlah penduduk Indonesia terus bertambah. Semula, jumlah umat Islam di Indonesia mencapi 95 persen dari seluruh jumlah rakyat Indonesia. Secara perlahan terus berkurang menjadi 92 persen, turun lagi 90 persen, kemudian menjadi 87 persen, dan kini anjlok menjadi 85 persen.
6. Menurut data Mercy Mission, sebanyak 2 juta Muslim Indonesia murtad dan memeluk agama Kristen setiap tahun. Jika ini berlanjut, diperkirakan pada tahun 2035, jumlah umat Kristen Indonesia sama dengan jumlah umat Muslim. Pada tahun itu, Indonesia tidak akan lagi disebut sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim.
*Sumber: Mi'raj Islamic News Agency
|
|
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !