PIYUNGAN ONLINE Portal Berita, Politik, Dakwah, Dunia Islam, Kemasyarakatan, Keumatan Rupiah Terus 'Loyo' Terhadap Dolar Tak Bisa Dianggap Wajar | 11:30:01 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Nilai rupiah terhadap dolar belakangan ini dinilai tidak bisa dianggap sebagai sesuatu hal yang wajar. Kondisi ini terjadi karena kesalahan pada situasi global dan merosotnya mitra utama ekonomi Indonesia yakni Tiongkok, yang mengganggu ekspor Indonesia ke sana.
Hal tu dikatakan Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Yogyakarta. Kata dia, jika turunnya nilai rupiah dianggap wajar karena faktor eksternal, bisa menimbulkan misleading seolah persoalan semua ada di luar yang menjadi penyebabnya. Padahal, banyak hal dalam manajemen ekonomi Indonesia yang perlu diperbaiki dan tidak bisa hanya asal berjalan saja.
"Tidak hanya faktor luar yang menyebabkan nilai rupiah semakin tertekan terhadap dolar, namun ada juga faktor internal, yaitu dalam manajeman ekonomi Indonesia," katanya di Yogyakarta, Sabtu 4, Juli 2015.
Menurutnya, persoalan krisis rupiah ini tidak biasa karena melemahnya rupiah seharusnya membawa barokah pada ekspor Indonesia, yang secara teoritis bisa menjadi lebih berdaya saing. Karena eksportir pasti diuntungkan dengan kondisi tersebut.
"Namun seberapa besar itu dinikmati banyak rakyat ini, dan juga perannya dalam struktur ekonomi kita, serta realitas yang ada? Ternyata ekspor tidak langsung melonjak signifikan, dan surplusnya neraca perdagangan di bulan-bulan terakhir ini bukan karena lompatan ekspor. Namun lebih karena lemahnya permintaan impor sejalan dengan lemahnya produksi," tuturnya.
Lebih jauh Edi mengatakan, untuk menguatkan nilai rupiah, maka semua pihak harus ikut terlibat, baik itu Otoritas Moneter atau Bank Indonesia, pemerintah secara keseluruhan, Otoritas Jasa Keuangan, dan para pelaku ekonomi.
"Harus dilihat juga bagaimana penanganan sektor riil kita? Bagaimana infrastruktur transportasi kita? Kebijakan harga berbagai komoditas, birokrasi perizinan, stimulus kebijakan di pertanian, industri, maritim dan sebagainya. Bagaimana menangani praktik KKN yang terjadi dan bagaimana koordinasi antar unit-unit yang ada di birokrasi," ucapnya.
Pada otoritas moneter, tentu juga ikut bertanggungjawab untuk menghadapi situasi yang tidak biasa ini. Para pengambil kebijakan diuji dan akan terlihat kualitasnya manakala bisa mengelola krisis ini dengan baik, dan bisa memberikan solusi atas persoalan yang tidak biasa dihadapi ini.
Sumber: http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/646728-rupiah-terus--loyo--terhadap-dolar-tak-bisa-dianggap-wajar
|
Gubernur Jateng: Ada Ancaman PHK Besar-besaran! | 10:56:32 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Gubernur Jateng: Ada Ancaman PHK Besar-besaran
Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan saat ini ada indikasi ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran termasuk di wilayahnya. Politikus PDIP ini menegaskan masih terus memantau ancaman PHK para buruh/pekerja tersebut. "Sudah ada data yang masuk (soal ancaman PHK)," kata Ganjar Pranowo dalam sambutan berbuka puasa bersama dalam rangka perayaan ulang tahun harian Kompas di kantor Kompas Biro Jawa Tengah, Rabu, 1 Juli 2015. Ganjar belum menyebut berapa buruh yang terancam PHK. Ia juga belum menyebut di mana dan sektor apa saja perusahaan yang terancam akan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap buruhnya. Yang jelas, kata dia, ada perusahaan yang memang tahan banting jika ada krisis tapi juga ada perusahaan yang terancam kolaps. "Yang (perusahaan) besar-besar biasanya akan kuat," kata dia.
Bekas anggota DPR ini juga sedang memberikan berbagai fasilitas pendampingan ke usaha mikro kecil menengah (UMKM), mulai dari distribusi barang, modal, hingga pemasaran. Sebab, kata Ganjar, salah satu sektor yang biasanya bisa bertahan saat dihantam krisis adalah sektor UMKM.
Persaingan dunia usaha makin keras karena Indonesia juga akan mengikuti sistem perdagangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Jawa Tengah sudah memetakan ada delapan komoditas di daerahnya yang siap bertanding di era MEA. Ganjar menyebut meski produknya sudah siap tanding tapi ternyata sumber daya manusianya belum siap. Maka Provinsi Jawa Tengah sudah mengikhtiarkan training-traning SDM, terutama bahasa Inggris, bahasa Cina, Jepang, hingga Korea. Ganjar menyatakan dirinya akan terus menjual Jawa Tengah.
Ganjar mengaku banyak sekali pengusaha yang datang ke dirinya yang ingin menanamkan investasi di Jawa Tengah. "Mereka nyerbu saya," kata dia. Tapi, masih ada problem infrastruktur. Saat ini, kata Ganjar, Jawa Tengah sedang konsentrasi memperbaiki infrastruktur. APBD Jawa Tengah saat ini sangat banyak digelontorkan untuk sektor perbaikan infrastruktur. Ganjar juga memastikan perbaikan Bandara Ahmad Yani, Semarang, juga akan selesai pada 2017.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jawa Tengah Frans Kongi menyatakan situasi perekonomian yang tak menentu mengakibatkan dunia usaha masih lesu. "Ekonomi dunia memang masih terus melambat," kata Frans Kongi. Fluktuasi nilai rupiah terhadap dolar yang selalu naik dan tidak menentu juga menjadi pemicu ekonomi tak berkembang. Akibatnya, banyak sekali produk-produk perusahaan di Jawa Tengah yang menumpuk di gudang tak bisa didistribusikan. (ROFIUDDIN)
Sumber: http://nasional.tempo.co/read/news/2015/07/01/058680008/gubernur-jateng-ada-ancaman-phk-besar-besaran
***
Tambahan dari ibu Nanik Sudaryati:
Hello ini yg ngomong Gubernur pendukung Presiden lho ...jadi ini berita bukan pitnah atau hoek.. eh hoak...
Saya tambahi ya Bung Ganjar, di Jabodetabek perusahaan yang melakukan PHK sudah bejibun, beberapa bank juga mengurangi karyawannya, kemarin sore (2/7/2015) saya pergi ke pusat jual beli elektronik di Ratu Plaza, supervisor toko langganan saya cerita di situ sudah banyak toko yg gulung tikar hanya dalam hitungan beberapa bulan terakhir ini..
Jadi tanyalah pada Rhenald Kasali sampai kapan rakyat harus berkorban?...kemarin kan tulisannya di share di mana-mana bahwa Pemerintahan sekarang akan melakukan perubahan jadi yo wajar kalau dalam perubahan ada pengorbanan, kata Rhenald Kasali yg tdk pernah susah itu..
Baca: "Rakyat Harus Berkorban Untuk Jokowi?" Tanggapan @ferrykoto Untuk Rhenald Kasali
|
|
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !