Headlines News :
Home » » PIYUNGAN ONLINE

PIYUNGAN ONLINE

Written By Unknown on Sunday, July 5, 2015 | 7:43 AM

Your RSS feed from RSSFWD.com. Update your RSS subscription
RSSFWD
PIYUNGAN ONLINE

PIYUNGAN ONLINE

Portal Berita, Politik, Dakwah, Dunia Islam, Kemasyarakatan, Keumatan

[kultwit] "Red Alert Pemerintahan Jokowi" by @MahfudzSiddiq
10:29:52 AMPIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com

Oleh Mafudz Siddiq*
Ketua Komisi I DPR RI, Wakil Sekjen PKS

1. Dua hal besar yg sedang berpacu: konsolidasi politik elit dan gejala krisis ekonomi. Dua hal besar itu sedang terjadi di negeri ini.

2. Bila belajar dari Soeharto: tuntaskan konsolidasi politik elit sbg modal politik tuk selesaikan masalah ekonomi.

3. Reshuffle kabinet? Apakah ini instrumen tuk konsolidasi politik elit atau instrumen tuk selesaikan masalah ekonomi?

4. Ada yg berpikir bahwa reshuffle bisa menambah runyam persoalan konsolidasi politik elit. Resikonya? Krisis ekonomi lebih cepat datangnya.

5. Kehidupan politik negeri ini memang tak sesederhana yg dibayangkan sebagian orang. Alih-alih mengembangkan, yang ada pun bisa berantakan.

6. Presiden sedang dihadapkan pada realitas modal politik awal yg makin terfragmentasi. Sementara konsolidasi perlu tambahan elemen lainnya.

7. Memadukan dua kepentingan dlm reshuffe, yaitu konsolidasi politik elit dan mengelola persoalan ekonomi? Hmm... Absolutely very complicated.

8. Secara kalkulatif, hanya tersedia waktu 6 bulan ke depan bagi Presiden tuk tuntaskan agenda konsolidasi politik elit. Jika tidak? Red alert! (lampu merah!)

9. Yang dibutuhkan saat ini karakter pemimpin nasional sbg solidarity maker dan leader for all. Dia akan bicara ttg persoalan nyata bangsa ini.

10. Ketika kita sdg hadapi dua persoalan besar, di sekeliling sdg mengintai (sambil bekerja) kekuatan2 besar yg berhajat menguasai negeri ini.

11. Presiden butuh 3 instrumen kekuatan: aktor keamanan negara yg kuat, aktor politik elit yg tanggap dan aktor teknokratik yg cerdas.

12. Presiden bersama ketiga instrumen aktor tsb bahu-membahu mengelola entitas bisnis/ekonomi, psikologi massa dan dunia internasional.

13. Orientasinya hanya satu: Kepentingan Nasional. Buang jauh kepentingan personal dan juga kepentingan partai/kelompok.

14. Power game yg tak kunjung selesai, bukan hanya akan melumat pemimpinnya, tapi juga akan bisa mengorbankan rakyatnya.

15. Mari kita taqarrub kepada Allah, agar Allah anugerahkan kejujuran dan kecerdasan. Amin..

*dari twit @MahfudzSiddiq (Ahad malam 05/07/2015)




Ya Allah, Sedemikian Parahnya LGBT Menjalar Dari Santri Hingga Ustadz
10:19:32 AMPIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com

Oleh Zulfi Akmal
(Mahasiswa S3 Tafsir Al-Azhar, Cairo)

Gara-gara status FB sebelumnya saya diajak salah seorang teman untuk berselancar di dunia per-FB-an.

Sebelumnya saya sudah mencoba memperhatikan seluruh kawan yang ada hubungan pertemanan dengan saya di FB. Hanya ada satu orang yang memasang foto pakai gambar pelangi sebagai bukti ia pendukung LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). Namun tidak saya gubris, karena sudah jelas ke mana arah pikirannya dari dulu.

Ternyata dalam pengembaraan saya ke akun-akun yang digiring teman itu saya temukan malah mayoritas foto mereka pakai pelangi semua. Dalam dialog-dialog mereka jelas mereka adalah pendukung LGBT, bahkan pelaku.

Yang lebih mencengangkan di antara mereka ada yang santri, dosen, mahasiwa bahkan ustadz. Subhanallah, ternyata dunia ini sudah benar-benar asing dan aneh. Ada ustadz yang tidak tahu bahwa perbuatan umat Nabi Luth itu haram. Padahal itu sudah merupakan perkara "ma'lum bidh dharurah fid din", yang artinya semua orang mesti tahu.

Segitu parah kah dunia ini? Tanpa segan dan malu ia menyatakan dukungan. Saya tidak tahu apakah dia hanya sebagai pendukung atau justru lagi bela diri untuk membenarkan kecendrungan "lendir"nya.

Penyakit satu ini memang luar biasa. Karena biasanya secara fitrah semua manusia menyadari bila melakukan suatu dosa, amat memalukan bila diketahui oleh orang lain. Tidak peduli apa agamanya. Makanya orang akan sembunyi-sembunyi bila melakukan dosa dan akan berusaha menutupinya serapat-rapat mungkin.

Karenanya jarang perbuatan dosa tampil di depan orang banyak dengan terang-terangan. Bila suatu dosa muncul ke permukaan dan diketahui orang banyak, itu artinya dosa-dosa yang tersembunyi jauh lebih banyak.

Dan bila dosa itu sudah terlalu biasa muncul di tengah orang banyak maka jangan heran kalau dosa itu tidak dipandang dosa yang hina lagi. Sedikit demi sedikit ia akan menjadi hal bisa, bahkan bisa terbalik nilai. Ia akan dipandang suatu kebaikan yang perlu dibela dan dilestarikan serta dilindungi, bahkan kalau perlu dibikinkan undang-undang sebagai payung hukum. Apalagi bila dukungan itu muncul dari agamawan atau yang dianggap ustadz. Kalau ulama mustahil akan memberikan dukungan.

Hari ini dosa yang amat memalukan, yang untuk menyebutnya saja keringat dingin berkucuran, malah dianggap orang banyak sebagai hal normal dan tidak perlu dipermasalahkan. Bahkan diberikan hak perlindungannya.

Perbuatan yang binatang saja tidak melakukannya. Dosa yang membuat suatu peradaban besar dihabisi oleh Allah sampai ke akar-akarnya, hingga puingnya pun tidak tersisa walau sedikit.

Saya tidak tahu, azab apa yang akan diturunkan Allah kepada kita akibat perbuatan terkutuk ini sudah menjalar ke mana-mana. Sekalipun kita tidak ikut melakukan itu, tapi Allah berkata:

"Dan peliharalah dirimu daripada fitnah (azab) yang tidak khusus menimpa orang-orang yang lalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya". (Al-Anfal: 25)

Saya tidak bisa bayangkan bila orang yang mendukung LGBT itu misalnya di hari raya nanti anak laki-lakinya datang memberikan sungkem dan di sampingnya ada pemuda ganteng imut-imut gemulai, lalu dia bilang "Kenalkan ayah, ini calon menantu ayah". Atau anak perempuannya didampingi seorang perempuan cantik perkasa, kemudian dia bilang "Ayah, ini calon suami saya". Subhanal Malikil Quddus...

Mencegah ini bukanlah tugas dai'i, ustadz dan ulama saja. Tapi tugas semua orang yang sadar akan bahayanya. Tugas yang harus dilakukan oleh orang yang takut akan turunnya azab Allah, baik di dunia maupun di akhirat.

Ya Allah... sudah betul-betul asing dunia ini rasanya.

Cairo, 5 Juli 2015/18 Ramadhan 1436




RSSFWD - From RSS to Inbox
3600 O'Donnell Street, Suite 200, Baltimore, MD 21224. (410) 230-0061
WhatCounts
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

PETA MEDAN JOHOR

PETA MEDAN JOHOR

REAL COUNT PILGUBSU 2018

REAL COUNT PILGUBSU 2018
DPC PKS Medan Johor by Zul Afkar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. DPC PKS Medan Johor - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Zoel Afkar MK