PIYUNGAN ONLINE Portal Berita, Politik, Dakwah, Dunia Islam, Kemasyarakatan, Keumatan Erdogan: Dunia Barat Harus Bertanggung Jawab atas Tragedi Aylan | 11:20:32 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| ANKARA - Presiden Turki pada hari Kamis, 3 September 2015, menuding pemerintah Barat atas krisis pengungsi yang memburuk dan kematian dan tenggelamnya migran dari negara yang dilanda perang saat mencari perlindungan, Anadolu Agency melaporkan, Jumat (04/09/2015).
"Sejujurnya, seluruh dunia Barat yang harus disalahkan, menurut pendapat saya," kata Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam wawancara dengan CNN International.
Dia menyuarakan nada reflektif ketika ditanya tentang gambar balita Suriah tak bernyawa yang tubuhnya terdampar di sebuah pantai Turki saat ia dan keluarganya mencoba mencapai pulau-pulau Yunani.
"Ketika kami melihat hal itu kami merasa hancur. Dan kita menanyakan pertanyaan untuk diri kita sendiri. Dimana hati nurani kemanusiaan?" katanya.
Aylan Kurdi, dua tahun, tenggelam bersama dengan ibu serta saudaranya yang berusia 5 tahun. Tubuh mereka, bersama dengan sembilan korban lainnya, terdampar di sepanjang pantai kota resor Turki, Bodrum, Rabu pagi setelah kapal yang mereka tumpangi tenggelam di Laut Aegea.
Foto-foto korban mendunia di media sosial, memicu kemarahan di seluruh dunia dan kecaman luas dari para pemimpin dunia.
Erdogan mengatakan sayangnya ia melihat gambar tersebut dalam acara keluarga bersama dengan anak-anak dan cucu-cucunya.
Gambar tersebut membuat mereka menangis, kata Presiden, tapi itu bukan pertama kalinya karena "banyak anak-anak, ibu, ayah lainnya yang sayangnya telah tenggelam di perairan keras Laut Mediterania," katanya. "Hanya penjaga pantai kami, mulai tahun ini, yang telah menyelamatkan lebih dari 50.000 orang. "
Ketika diingatkan bahwa ia menyalahkan Eropa karena mengubah Mediterania menjadi kuburan, Erdogan mengatakan bahwa ia mengatakan itu sepenuh hati karena "itulah kenyataannya".
"Negara-negara yang berbatasan dengan Mediterania - mereka tidak menginginkan orang-orang ini, tidak peduli apapun konsekuensinya," katanya.
Turki memiliki pendekatan yang sangat berbeda untuk pengungsi, menurut Erdogan: Selama mereka memiliki sarana berupa rumah dan sambutan, Turki akan melakukannya.
"Jika mereka berada di perbatasan kita, jika mereka mau masuk, kami menyambut mereka sebagai tamu. Dan kemudian jika ada yang perlu dikirim kembali ke negara mereka, itulah yang kami lakukan," katanya.
Ia menunjukkan bahwa jumlah warga Suriah dan Irak di Turki melebihi 2 juta.
Ia juga menyalahkan negara-negara tetangga karena tidak melakukan tindakan yang cukup untuk meringankan masalah.
"Misalnya, Yunani, Italia, Spanyol, dan negara-negara lain termasuk Perancis, Hungaria.. Mereka bisa dengan mudah melakukan hal yang sama. Sayangnya, mereka belum bertindak sejauh yang telah Jerman lakukan," tambahnya.
Erdogan juga mengkritik Jerman karena mengatakan Turki harus menerima para imigran, dan kemudian mereka akan memilih beberapa dari mereka dan menerima mereka.
"Jenis pendekatan apa itu? Benar-benar tidak bisa pahami," tanyanya retoris.
Eropa saat ini sedang menghadapi krisis pengungsi terbesar sepanjang dekade, dengan ribuan pencari suaka dari Timur Tengah dan Afrika berusaha mencapai Eropa Barat.
100.000 pengungsi mencapai perbatasan Uni Eropa pada bulan Juli, sementara lebih dari 150.000 lainnya memasuki Hungaria dalam delapan bulan pertama tahun ini. Jerman sendiri mengharapkan 800.000 aplikasi suaka pada tahun 2015, empat kali jumlah tahun lalu.
Sekitar 2.500 pengungsi dan migran telah meninggal atau hilang saat berusaha untuk mencapai Eropa tahun ini saja, menurut PBB.
"Sama seperti saya sedang berada di kantor tanggung jawab, orang-orang itu juga berada dalam kantor tanggung jawab. Jadi apa yang harus mereka lakukan adalah melakukan operasi bersama dan memberikan para imigran ini kesempatan untuk menyelamatkan diri," katanya, sambil menambahkan bahwa dia tidak ingin melihat kasus serupa Aylan, balita Suriah yang tenggelam.
Pada Januari, Turki telah menjadi tuan rumah bagi sekitar 1,5 juta pengungsi Suriah, termasuk 217.000 di 22 kamp, ??menurut Badan Pengungsi PBB.
Statistik pemerintah menunjukkan Turki telah menerima lebih banyak pengungsi dari negara lain, yaitu sejumlah 1,9 juta, dan telah menghabiskan hampir $ 6.000.000.000 untuk warga Suriah, termasuk para pengungsi, sejak 2011.
*Sumber: http://www.jurnalislam.com/internasional/read/eropa/1486/erdogan-dunia-barat-harus-bertanggungjawab-atas-tragedi-aylan-bersaudara.html
Baca juga: Pidato Erdogan Soal Imigran 'Tampar' Dewan Keamanan PBB
|
Artwork Ilustrator di Seluruh Dunia untuk Kematian Aylan Kurdi | 11:13:05 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Foto memilukan seorang balita berbaju merah menyala dengan celana pendek berwarna biru tertelungkup di pasir pantai Bodrum, Turki sejak kemarin (3/9) terus tersebar secara viral di media sosial.
Bayi yang setelah diidentifikasi bernama Aylan Kurdi ini baru berusia tiga tahun. Aylan tewas tenggelam setelah kapal boat yang ditumpangi bersama keluarganya yang merupakan pengungsi dari Syria karam di tengah lautan.
Aylan Kurdi adalah salah satu korban perjuangan pengungsi Syria untuk keluar dari konflik negaranya menuju wilayah yang lebih aman.
Foto yang memilukan ini serentak tersebar ke media sosial dan menuai beragam komentar dari para netizen. Bahkan seniman grafis dari berbagai negara membuat karya ilustrasi untuk mengenang kepergian Aylan sekaligus mengutuk krisis yang terjadi di Syria.
 | Foto asli saat Ayman ditemukan di pasir pantai Bodrum, Turki |
Diantara karya grafis yang tersebar di Facebook ataupun Twitter, ada karya dari Zia Ul Haq, ilustrator dari Yogyakarta. Zia membuat artwork yang menggambarkan Aylan Kurdi sedang tertidur manis dengan ombak yang seolah-olah menjadi selimut.
"Diantara semua bentuk kepedulian, ini senjata kami yang paling kuat sejauh ini," ujar salah satu founder Lingkar Komik ini.
Menurut Zia, ia ingin menyampaikan perasaan jika Aylan itu anak atau saudara kita. Dari situ semoga kepedulian itu bangkit.
"Peduli bukan hanya pada Aylan, tapi ribuan anak-anak Syria, peduli pada konflik yang terjadi di sana dan pada titik akhir tergerak untuk membantu. Entah itu do'a atau dana," ujarnya.
Berikut karya-karya dari para iustrator dunia untuk mengenang Aylan Kurdi.
 | Karya Zia Ul Haq |
Sumber: Jawa Pos (04/09/2015)
***
Ada juga yang dibuat untuk menyindir para pemimpin dunia yang dulu gegap gempita suarakan kepedulian pada Kasus Charlie Hebdo namun sekarang bungkam.
[Erdogan: Dunia Barat Harus Bertanggung Jawab atas Tragedi Aylan Bersaudara]
|
IMF Merayu, Media Pura-pura Lugu, dan Buruh pun Tertipu | 11:00:01 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Oleh Adi Supriadi, MM*
Mencoba meninjau ulang demo buruh pada tanggal 1 September kemarin. Terkadang arus bawah suka dimanfaatkan untuk kepentingan orang atas, orang arus bawah bisa saja saat diperintah aksi demo mereka berangkat demo dengan tuntutan yang logis tentunya, tetapi tanpa sadar arus bawah lebih sering dimanfaatkan oleh kepentingan orang atas
Ini pertanyaan saya, "Mungkinkah ada deal khusus antara Jokowi dengan Said Iqbal, presiden KSPI?" Dalam politik semuanya serba mungkin.
Coba tanyakan kekuatan mana yang bisa dibuat masif selain kekuatan buruh, di perintah demo berangkat demo, diperintah mogok mereka mogok.
Jika ingin ditelisik sudah jauh hari rencana IMF mau datang ke Indonesia, bukankah selama ini bangsa kita antipati terhadap IMF yang telah membuat bangsa ini menderita karena mereka adalah rentenir yang menguras harta benda Indonesia dengan riba, memberikan pinjaman dan pinjaman tanpa habis bunganya, bunga berbunga dan membuat bangsa ini sekarat.
Lalu, bagaimana caranya agar isu kedatangan Bos IMF ini tidak terlihat besar? Maka mungkin saja Jokowi "memanfaatkan" Said Iqbal dengan merencanakan demo yang terstruktur dan besar.
Banyak yang tidak tau bukan? Sebagai orang media non-formal Saya mendapatkan bocoran sebelum Demo buruh dilangsungkan seluruh Pemimpin Redaksi Media Elektronik, Cetak dan Online dikumpulkan di suatu tempat, arahannya adalah Blow up secara besar Informasi Demonstrasi buruh, targetnya adalah issue Bos IMF tidak terdengar.
Secara emosional kaum buruh senang sekali dengan mengatakan, "Wow, demo kita kemarin diliput semua TV dan koran loh. Kita bangga sebagai bagian dari organisasi kita ini"
Saya sedih, mengapa kita begitu mudah dimanfaatkan, dipolitisir dan tanpa sadar kita terjebak dalam kepentingan jahat orang lain.
Pernahkah Anda bertanya, "Mengapa Aksi Damai PARADE TAUHID" tidak ada beritanya di media manapun kecuali media Islam itupun hanya online. Banyak tokoh besar umat Islam di sana. Ratusan ribu yang hadir, nggak ada beritanya. Anda tahu kenapa? Karena semua media kini sudah menjadi milik REZIM JOKOWI. Tergantung kepentingan mereka mau diarahkan ke mana.
Ada yang bertanya dengan bantahan kepada saya, tapi kan groupnya Aburizal Bakrie ada di KMP yang menjadi oposisi pemerintah? Saya jawab, "Kalau begitu Anda coba tanyakan mengapa isu besar umat Islam tidak menjadi berita besar Media Aburizal Bakrie?"
Sejarah Golkar itu tidak pernah keluar dari lingkaran Pemerintah, Jika PAN berani terang-terangan pindah ke Jokowi dan meninggalkan Prabowo, maka GOLKAR bisa memainkan kakinya di dua tempat, Satu kaki secara organisasi berada di KMP di mana pengaruhnya tidak terlalu besar bagi pembentukan opini oposisi, tetapi kaki yang satunya melalui corong media yang mereka miliki ada di Jokowi.***
*Adi Supriadi, MM, HR Manager PT Hitachi Power Systems Indonesia, tinggal di DKI Jakarta.
Sumber: Dakwatuna
|
|
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !