PIYUNGAN ONLINE Portal Berita, Politik, Dakwah, Dunia Islam, Kemasyarakatan, Keumatan AKSI TOLAK AS-SISI Ba'da Jumat dari ISTIQLAL ke ISTANA | 10:12:12 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Presiden kudeta Mesir, Abdel Fattah As-Sisi, yang semula dijadwalkan tiba hari Kamis 3 September 2015 di Indonesia, mengalami penundaan hari ini, Jum'at 4 September 2015.
Hal itu disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri A.M Fachir ketika ditemui di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Sebelumnya dijadwalkan hari ini (Kamis -red), tapi kemudian dia tak hanya ke Indonesia, dia harus menyesuaikan perjalanan negara Singapura, China dan Indonesia, disesuaikan dengan penjadwalannya," ujar Fachir, dikutip dari Viva.co.id.
Lawatan As-Sisi ke Indonesia itu merupakan jawaban atas undangan resmi Presiden Joko Widodo yang disampaikan Alwi Shihab, Utusan Khusus Presiden RI, dalam kunjungannya ke Mesir pada awal Agustus lalu saat menghadiri upacara pembukaan Terusan Suez Baru.
Atas kedatangan As-Sisi ini, umat Islam akan mengadakan Aksi Unjuk Rasa Menolak As-Sisi.
Hari : Jum'at, 4 September 2015 Waktu : 13.00 - 15.30 Tempat : Pintu gerbang Masjid Istiqlal sebrang Pertamina Long March ke Istana Presiden RI. Dukungan dan kehadiran Anda, para pendamba Keadilan (termasuk aktivis perlindungan HAM) sangat bermakna. Sikap diam berarti Anda setuju/membiarkan pelanggaran HAM berat.
Sebelumnya, pada Kamis (3/9) kemarin, massa dari Kelompok kemanusiaan yang menamakan diri Indonesian Society for Human Rights and Humanity (ISHRaH) menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Negara menolak kunjungan pimpinan kudeta Mesir, Abdulfatah As-Sisi.
Para demonstran menuntut agar As-Sisi diadili, karena telah melakukan kejahatan kemanusiaan dengan membantai ribuan rakyat Mesir melalui kudeta berdarah yang ia pimpin.
Dalam kesempatan itu peserta aksi membawa beragam poster yang berisikan kecaman terhadap As-Sisi, diantaranya penolakan terhadap kunjungannya ke Indonesia, seruan untuk menjatuhkan pemerintah diktator dan menolak adanya kedekatan pemerintah Indonesia dengan rezim kudeta Mesir.
"Para pemuda dan masyarakat di Jakarta juga semua kota HARI INI musti ada inisiatif bergerak dengan ragam cara menggalang Aksi Kemanusiaan Tolak Kedatangan Jenderal AsSisi; di SosMed juga dapat mericau dengan #TolakAsSisi ?#?IndonesiaRejectAsSisi?.
Agar dunia sadar, Indonesia masih bersama mereka. Membela saudara-saudara kemanusiaan, pejuang demokrasi Mesir yang ditindas, dipenjara & dianiaya, diusir & dipisahkan dari keluarga, kerabat yang dibunuh & dibantai di sana.
Peran kita hari ini sangat bermakna. Sikap diam berarti setuju/membiarkan pelanggaran HAM berat." Ujar Arya Sandhiyudha.
|
TOLAK AS-SISI! Sikap Diam Bermakna Setuju Pelanggaran HAM Berat | 9:41:51 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Oleh Arya Sandhiyudha
Sebagai rakyat Indonesia yang cinta Kemanusiaan, warga negara demokrasi.. kita tidak pernah sepakat dengan cara-cara inkonstitusional Kudeta terhadap Presiden RI juga Presiden sah yang terpilih secara demokratis di negara manapun.
Siang hari ini (Jumat, 4/9/2015) seorang pelanggar HAM berat Presiden AsSisi juga seorang pengkudeta Presiden Mesir yabg absah -M. Morsi- disambut di istana negara oleh Presiden RI.
Kita serukan ?#?TolakAsSisi? dan ?#?IndonesianRejectAsSisi? Menolak nilai-nilai dan praktik-praktik yang dilakukannya. Tidak untuk Mesir, tidak boleh pula untuk negara manapun di dunia.
Human Right Watch menyatakan bahwa:
"President Abdel Fattah el-Sisi might be guilty of crimes against humanity for authorizing the repeated mass shootings of demonstrations after he led the military takeover last summer (2013) that ousted President Mr. Mohammed Morsi.
In the four months after the takeover, security forces killed more than 1,100 protesters in six mass shootings, including the breakup of a huge sit-in on Aug. 14, 2013. Human Rights Watch found that security forces killed at least 800 demonstrators that day and probably more than 1,000, in what the group called a vastly disproportionate use of lethal force authorized by top government officials, including Mr. Sisi.
He was then the Defense Minister and the government's chief decision maker."
(New York Times, 12 August 2014)
Para pemuda dan masyarakat di Jakarta juga semua kota HARI INI musti ada inisiatif bergerak dengan ragam cara menggalang Aksi Kemanusiaan Tolak Kedatangan Jenderal AsSisi; di SosMed juga dapat mericau dengan #TolakAsSisi ?#?IndonesiaRejectAsSisi?.
Agar dunia sadar, Indonesia masih bersama mereka. Membela saudara-saudara kemanusiaan, pejuang demokrasi Mesir yang ditindas, dipenjara & dianiaya, diusir & dipisahkan dari keluarga, kerabat yang dibunuh & dibantai di sana.
Peran kita hari ini sangat bermakna. Sikap diam berarti setuju/membiarkan pelanggaran HAM berat.
*Foto: Aksi unjuk rasa Tolak As-Sisi di depan Istana Jakarta, Kamis (3/9) kemarin
|
|
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !