Headlines News :
Home » » PIYUNGAN ONLINE

PIYUNGAN ONLINE

Written By Unknown on Tuesday, September 1, 2015 | 8:28 PM

Your RSS feed from RSSFWD.com. Update your RSS subscription
RSSFWD
PIYUNGAN ONLINE

PIYUNGAN ONLINE

Portal Berita, Politik, Dakwah, Dunia Islam, Kemasyarakatan, Keumatan

Bandung Kota Favorit Wisatawan, Jakarta Masuk 10 Kota yang Tidak Bersahabat se-Dunia
11:14:03 PMPIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com

Kenyamanan merupakan salah satu komponen kualitas hidup yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat pada suatu wilayah. Oleh karena itu pemimpin diwilayah tersebut harus bisa menciptakan kenyamanan baik untuk masyarakat setempat dan juga para pendatang atau wisatawan.

Ironisnya, Jakarta yang merupakan ibukota negara Republik Indonesia yang saat ini dipimpin gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapatkan penilaian buruk sebagai kota tidak nyaman dan bersahabat bagi para pelancong.

Dari hasil survei majalah travel Conde Nast Traveler, Jakarta menempati nomor sembilan dalam sepuluh kota paling tidak bersahabat di dunia.

Penilaian ini adalah hasil pendapat para pelancong internasional yang dirangkum oleh Conde Nast Traveler.

Seperti dilaporkan laman Sydney Morning Herald (31/8/2015), Jakarta termasuk dari sepuluh kota yang tidak bersahabat.

Peniliaian ini ditentukan oleh survei tahunan Reader Choice Awards dari majalah itu yang mengaku menerima sejuta suara dari 77.000 pembacanya.

Berikut sepuluh teratas kota tak bersahabat:

1. Caracas, Venezuela
2. Casablanca, Maroko
3. Guangzhou, Tiongkok
4. Guatemala City, Guatemala
5. Nairobi, Kenya
6. New Delhi, India
7. Kairo, Mesir
8. Moskow, Rusia
9. Jakarta, Indonesia
10. Cannes, Prancis


Sebaliknya kota Bandung yang dipimpin oleh Ridwan Kamil seorang pemimpin yang tidak banyak mengumbar kata kata ataupun tidak tempramental sebagaimana Ahok, dengan bangga mengklaim sebagai kota favorit tujuan wisata.

Seperti dilansir CNN Indoensia, kota 'Kembang' Bandung terpilih sebagai salah satu destinasi wisata favorit di kawasan Asia. Hebatnya lagi ibukota dari Jawa Barat ini menempati posisi ke-4 setelah Bangkok, Seoul, dan Mumbai.

Hasil tersebut didapatkan dari survei independen yang dilakukan terhadap wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara di situs jejaring sosial, Facebook. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Nunung Sobari, mengatakan bahwa saat ini Bandung menempati urutan pertama sebagai kota favorit di Asean.

"Selain terfavorit di Asean, Bandung juga masuk urutan kelima se-Asia Pasifik dan urutan ke-21 di dunia terkait pariwisata," katanya seperti dikutip dari laman Indonesia Travel.

*Sumber: CNN, kabarumat.com




5000 MABA, Dosen dan Rektor Padati Masjid Kampus ITS "Gerakan Subuh Jamaah"
11:13:48 PMPIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com

Masjid Kampus ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya), Masjid Manarul Ilmi membludak. Kejadian tersebut bermula ketika ribuan mahasiswa baru (MABA) 2015 yang muslim berbondong memasuki pelataran masjid untuk melaksanakan shalat shubuh berjamaah. Tak ayal, area parkir mobil Masjid pun menjadi pelataran shalat untuk menunaikan kewajiban sebagai muslim karena membludaknya jamaah.

Seperti diberitakan situs its.ac.id, Shubuh pagi itu (Sabtu, 29/8/2015) menjadi awal peresmian "Gerakan ITS Cinta Shubuh" yang dicanangkan oleh Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MSCEs PhD. Tak kurang dari 5000 jamaah yang sebagian besar berasal dari MABA, ditambah dosen dan masyarakat umum pun tumpah ruah memadati Masjid Manarul Ilmi.

Dalam sambutannya, Rektor ITS tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada jamaah dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS yang bisa mengarahkan mabanya untuk mengikuti acara tersebut.

Prof Joni menginginkan MABA muslim ITS tidak hanya mencari gelar dan ilmu semata. Namun, mencari bekal untuk di akhirat terutama untuk mendapatkan ridho dan rahmat Allah SWT. Ada pun alasan ia memilih waktu subuh karena mempunyai banyak manfaat dari sisi kerohanian, jasmani, dan rezeki.

"Dalam hadits Nabi, Allah akan menjamin kehidupan makhluk-Nya mulai dari bangun sampai tidur jika melakukan solat subuh berjamah di masjid," ujar rektor yang terinspirasi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan gerakan subuh jamaahnya. (baca: Rektor ITS Terinspirasi Erdogan)

Usut punya usut, demi mendukung peresmian gerakan ini, Joni telah menitipkan kunci rumah dinas Rektor ITS kepada Presiden BEM ITS sebagai tempat bermalam untuk mengindekoskan MABA yang tinggal jauh dari ITS. Bus ITS juga dikerahkan untuk menjemput MABA agar tidak telat datang ke masjid. Hal ini, ujarnya, agar MABA tidak merasa khawatir saat berjalan di malam hari.

Mengenai pro dan kontra, Joni tidak menampikkan gerakan yang dicanangkannya tentu tidak lepas dari pandangan semua orang. Namun, ia merasa hal tersebut sudah wajar terjadi. Baginya, sesama muslim tentu harus saling mengingatkan dan menasehati. Ia pun memilih diam untuk menghindari perdebatan dan membiarkan sentimen negatif mengenai dirinya. Menurutnya, hasil dari gerakan ini hanya bisa dilihat saat di belakang. "Contohnya orang tua yang belum mengerti dan tahu manfaat dari subuh berjamaah," ujar mantan Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) ITS tersebut.

Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MSCEs PhD saat bertemu dengan ustadz Yusuf Mansur
Selanjutnya, untuk lebih memotivasi gerakan ini agar tidak luntur, ia akan membicarakan lebih lanjut dengan pihak Jamaah Masjid Manarul Ilmi untuk program selanjutnya. Rencananya, program ini akan dilaksanakan setiap penerimaan maba ITS selama masa kepengurusannya. "Setiap ospek maba tahun berikutnya akan diarahkan mengikuti gerakan ini," tandasnya.

Baca juga: Setelah ITS, IPB Juga Launching "Gerakan Subuh Berjamaah"




Kritik Jokowi, Pinjaman ADB, dan Kunjungan Bos IMF
11:11:37 PMPIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com
Melalui akun twitternya Presiden Joko Widodo memposting foto saat bertemu Bos IMF Christine Legarde di Istana

Bambang Priyo Jatmiko*

Dalam Konferensi Asia Afrika hampir enam bulan silam, Presiden Joko Widodo sempat melontarkan kritik keras kepada tiga lembaga keuangan internasional, yaitu Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia (World Bank), dan Bank Pembangunan Asia (ADB).

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyatakan bahwa keberadaan lembaga keuangan dunia tersebut dianggap tidak membawa solusi bagi persoalan ekonomi global.

"Pandangan yang mengatakan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya dapat diselesaikan oleh World Bank, IMF, dan ADB adalah pandangan yang usang dan perlu dibuang," ujar Jokowi dalam pidatonya, Rabu (22/4/2015). (Baca: Jokowi: IMF, Bank Dunia, dan ADB Tak Memberi Solusi)

Namun, yang menarik pada Selasa (1/9/2015) ini, ADB mengumumkan bahwa mereka memberi kucuran pinjaman sebesar 400 juta dollar AS atau setara Rp 5,6 triliun (kurs Rp 14.000 per dollar AS) ke Indonesia. Pinjaman itu disebut untuk membantu pengembangan sektor finansial, termasuk memperluas akses finansial untuk masyarakat miskin.

Menurut ADB, perekonomian Indonesia saat ini di persimpangan jalan. Hal itu terlihat dari melambatnya pertumbuhan ekonomi dari 6,4 persen pada 2010 menjadi 4,7 persen pada semester I tahun 2015 akibat melemahnya harga komoditas serta kebijakan makro ekonomi yang ketat. Selain itu, ketimpangan pendapatan juga semakin menganga.

"Ketika hubungan antara sektor finansial dan pertumbuhan ekonomi tercapai, hal ini perlu disempurnakan dengan reformasi, yakni memperbesar akses finansial untuk mempersempit kesenjangan ekonomi," kata Sani Ismail, ekonom ADB Asia Tenggara, dalam penjelasan resminya.

IMF

Pada hari yang sama, Presiden Joko Widodo menerima kedatangan Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Legarde di Istana Merdeka.

Tak ada pembicaraan utang di antara keduanya. Presiden menuturkan, IMF dan Indonesia hanya membahas pertemuan rutin antara IMF dan anggota Bank Dunia di Bali pada 2018 nanti.

"Saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya karena Indonesia pada 2018 akan menjadi tuan rumah bagi pertemuan tahunan IMF-World Bank," kata Jokowi.

Memang tak ada yang salah dengan pinjaman ADB ataupun kunjungan Lagarde ke Indonesia. Bagaimanapun, di tengah kondisi perekonomian seperti saat ini, Indonesia memerlukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi.

Walau demikian, tentu menjadi sedikit agak lucu ketika ingatan diputar kembali sekitar enam bulan lalu saat Presiden melontarkan kritik keras kepada lembaga keuangan tersebut.*

*Sumber: KOMPAS




RSSFWD - From RSS to Inbox
3600 O'Donnell Street, Suite 200, Baltimore, MD 21224. (410) 230-0061
WhatCounts
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

PETA MEDAN JOHOR

PETA MEDAN JOHOR

REAL COUNT PILGUBSU 2018

REAL COUNT PILGUBSU 2018
DPC PKS Medan Johor by Zul Afkar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. DPC PKS Medan Johor - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Zoel Afkar MK