PIYUNGAN ONLINE Portal Berita, Politik, Dakwah, Dunia Islam, Kemasyarakatan, Keumatan Pidato Erdogan Soal Imigran 'Tampar' Dewan Keamanan PBB | 8:09:09 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| [Laporan dari Turki]
Ankara - Presiden Turki Reccep Tayip Erdogan "menampar" negara-negara Barat dengan pidatonya yang berapi-api dalam pembukaan B20, forum bisnis negara-negara G20 di Ankara, Kamis (3/9). Pidato tersebut juga disampaikan menyusul ditemukannya mayat balita pengungsi Suriah di pantai Kota Bodrum, Turki, kemarin.
Erdogan mengatakan bahwa Barat tidak sensitif dalam menyikapi permasalahan yang terjadi di Timur Tengah, khususnya dalam konflik di Suriah dan Irak. Hal ini, kata dia, berujung pada mengungsinya jutaan orang ke negara-negara tetangga, salah satunya Turki, menggunakan perahu seadanya mengarungi Laut Mediterania.
"Mediterania yang merupakan pusat peradaban kuno kini menjadi kuburan para imigran. Barat harus bertanggung jawab atas semua kematian ini. Kemarin bocah berusia tiga tahun ditemukan meninggal dan terdampar, kemanusiaan harus bertanggung jawab," kata Erdogan.
Dia mengatakan bahwa permasalahan ini adalah buah dari gagalnya sistem keamanan dunia, dalam hal ini Dewan Keamanan PBB yang selalu gagal menelurkan resolusi untuk mengecam rezim Bashar al-Assad yang membantai rakyat Suriah.
Resolusi Suriah selalu terganjal di DK PBB setelah salah satu dari lima anggota tetapnya melancarkan veto.
Struktur lima anggota tetap dalam DK PBB telah lama dikritik oleh berbagai negara karena tidak lagi mewakili situasi geopolitik sekarang ini. Sistem lima negara anggota tetap DK PBB yang terdiri dari Amerika Serikat, China, Rusia, Inggris dan Perancis tercipta pasca Perang Dunia II.
Reformasi DK PBB telah lama didengungkan, termasuk oleh Indonesia, namun masih sulit dilakukan dengan dominasi negara Barat di PBB yang sangat kental. Erdogan menegaskan bahwa nasib dunia tidak bisa lagi tergantung dari lima negara ini.
"Dunia lebih besar dari hanya lima negara. Takdir 200 negara tidak bisa ada di tangan lima negara ini. Kita harus mengangkat masalah ini. Media selalu mengkritik kami. Saya tidak peduli. Saya akan tetap membela kebenaran," tegas dia yang disambut tepuk tangan penonton.
Erdogan juga mengkritik negara-negara yang menolak menerima imigran Suriah yang lari dari pembunuhan dan kematian akibat kelaparan. Menurut dia, kemanusiaan telah tenggelam bersama dengan karamnya kapal para pengungsi yang ditolak negara-negara Eropa.
Negaranya, dia menegaskan, tidak akan pernah menolak para pengungsi yang datang. Saat ini ada dua juta pengungsi Suriah yang ditampung di Turki.
"Kami tidak pernah mengeluh dan tidak akan pernah mengeluh. Kami telah mengeluarkan bantuan sebesar US$6,5 miliar untuk melakukan yang terbaik sampai mereka bisa hidup dengan sejahtera," imbuh dia.
Dia melanjutkan, Turki akan tetap memegang prinsip membuka diri bagi para pengungsi yang mencari keselamatan. Bantuan yang diberikan Turki tanpa melihat latar belakang para imigran.
"Kami tidak melihat latar belakang etnis, keyakinan dan identitas. Kami memiliki kebijakan pintu terbuka. Bagi warga Suriah dan Irak kami akan menerima mereka. Kami tidak bisa membiarkan mereka mati. Saat ini kami telah menampung dua juta orang," lanjut dia. (pit)
Sumber: CNN Indonesia
|
LUCUNYA KAMU: Saat Pilpres Menyerang Prabowo Isu HAM, Sekarang Mengundang Penjahat HAM | 7:38:14 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| 1. As-Sisi itu penjahat demokrasi. Pembunuh kebebasan. Sungguh ironis ketika diundang presiden dari partai yg menyandang nama "demokrasi".
2. Alasan "tak mencampuri urusan negara lain" semestinya tak cukup untuk menutup mata terhadap kejahatan kemanusiaan yang dilakukan As-Sisi.
3. Menjadi amat ironis ketika pembunuh demokrasi & penjahat kemanusiaan spt As-Sisi justru didukung mereka2 yg mengklaim sbg pejuang kebebasan.
4. Sejarah mencatat, Liberalis Mesir berkomplot dgn As-Sisi menjatuhkan Mursi yg dipilih scr demokratis. Liberalis di negeri ini ikut bersorak.
5. Fakta itu telah membuka topeng kaum liberalis yg tak segan2 berkomplot dg para diktator demi menyingkirkan kelompok "islamis" yg mereka musuhi.
6. Sesungguhnya kaum liberalis di Mesir, Indonesia, atau di manapun punya karakter yg sama: bersikap ambigu bila berhadapan dgn kaum "islamis".
7. Di satu sisi kaum liberalis mendengung2kan demokrasi, tapi di sisi lain mereka tak segan membunuh demokrasi demi membungkam kaum "islamis".
8. Kesimpulannya, kedengkian kaum liberalis terhadap kaum "islamis" ditempatkan di atas nilai2 kebebasan dan demokrasi yg mereka perjuangkan.
9. Hari Jum'at ini As-Sisi mengunjungi Indonesia atas undangan Jokowi. Entah siapa yg membisiki Jokowi agar mengundang As-Sisi.
10. Entah kebetulan atau tidak, kaum liberalis yg dulu bersorak atas kudeta thd presiden Mursi menjadi pendukung utama Jokowi dalam Pilpres kemarin.
11. Kejahatan yg telah dilakukan Jenderal As-Sisi itu bersifat "universal", karena itu siapa pun dia semestinya menentang dan tak menolerirnya. (Baca: Mesir Jadi Kolam Darah, Jenderal As-Sisi Bantai 2.200 Rakyat Mesir Hanya dalam 7 Jam)
12. Kalau Anda mengaku peduli dengan nilai2 kemanusiaan dan kebebasan, tak ada alasan untuk berdiam diri dengan kedatangan As-Sisi.
13. Waktu Pilpres terus serang @Prabowo08 dgn isu HAM. Faktanya hari ini mengundang sang penjahat HAM berat ke istana.
14. Tangan As-Sisi berlumuran darah orang2 yg berjuang untuk kebebasan. Dan hari ini (Jumat, 4/9) Jokowi menyambutnya dgn karpet merah.
15. As-Sisi pembunuh berdarah dingin, kejam tak berperikemanusiaan. Dan hari ini Jokowi menjadikannya tamu kehormatan.
16. Katanya menjunjung tinggi HAM, tapi memuliakan penjahat kemanusiaan.
17. Dasar negara ini adalah Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Tapi hari ini presidennya mengundang penjahat kemanusiaan yang bengis dan biadab!
*dari twitter @SangPemburu99 (4/9/2015)
Foto atas: Presiden Joko Widodo bertemu Presiden Kudeta Mesir Abdel Fattah Al Sisi di Istana Negara, Jumat (4/9/2015) [detik.com]
|
Ketika Menag Lukman Menyambut Gembira Diktator As-Sisi | 7:35:04 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Presiden kudeta Mesir, Abdel Fattah As-Sisi, akhirnya tiba di Indonesia, Jum'at 4 September 2015. Lawatan As-Sisi ke Indonesia itu merupakan jawaban atas undangan resmi Presiden Joko Widodo.
As-Sisi disambut di Istana Negara Jakarta, diadakan jamuan makan malam di Istana tadi malam.
Salah satu yang menyambutnya dengan hangat dan akrab adalah Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin.
Dalam foto yang beredar di berbagai media online dan sosial media, tampak Menag Lukman tersenyum gembira bersama As-Sisi, sang diktator penumpah darah rakyatnya.
Tak tahu apa yang sedang mereka bicarakan atau apa yang membuat mereka tampak gembira bersama.
Sungguh pemandangan yang sangat ironis.
Apakah mereka tertawa dan gembira atas dibantainya Umat Islam Mesir yang menentang rezim kudeta As-Sisi?
[Baca: Mesir Jadi Kolam Darah, Jenderal As-Sisi Bantai 2.200 Rakyat Mesir Hanya dalam 7 Jam]
ATAU MEREKA SEDANG TERTAWA GEMBIRA karena As-Sisi berhasil mengkerangkeng para ulama dan presiden sah Mesir Muhammad Mursi?
ATAU MEREKA SEDANG SENANG KARENA AS-SISI MENISTAKAN DAN MEMENJARAKAN MUSLIMAH?
***
Entahlah... apa yang membuat Menag Lukman dan As-Sisi gembira.
|
|
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !