Siaran Pers
DPR: Pemerintah Belum Prioritaskan Inovasi
Abdul Fikri Faqih, Wakil Ketua Komisi X DPR RI menilai pemerintah belum memprioritaskan inovasi. Berdasarkan laporan Indeks Inovasi Global pada 2017, Indonesia berada pada peringkat 87 dari 127 negara.
"Dari pagu yang diumumkan, saya melihat orientasi pemerintah lebih kepada pendidikan tinggi. Padahal kementerian ini namanya Kemenristekdikti. Risetnya masih kurang, teknologi-nya hampir tidak ada," ujar Fikri dalam Rapat Kerja dengan Kemenristekdikti, Senin (25/6) di Gedung DPR RI.
Dalam rapat tersebut, Kemenristekdikti menyebutkan total pagu indikatikatif Kemenristekdikti sebesar Rp 42,27 triliun terdiri atas fungsi Pendidikan sebesar Rp 41,22 triliun dan fungsi layanan umum (ristek) sebesar Rp 1,05 triliun.
Fikri menyayangkan peringkat Indonesia pada Indeks Inovasi Global masih jauh dibandingkan negara lain, termasuk di antara negara-negara di kawasan. Padahal, inovasi merupakan salah satu kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.. "Indonesia jauh di bawah Malaysia yang menduduki peringkat 37, Vietnam yang berada di peringkat 47 dan Thailand di urutan 51," tambah anggota dari yang terpilih dari Dapil Jawa Tengah IX ini.
Indeks Inovasi Global memberi gambaran terperinci mengenai kinerja inovasi dan ekonomi di seluruh dunia dengan 80 indikator yang mengeksplorasi visi tentang inovasi. Laporan terbaru indeks tersebut akan diumumkan Juli mendatang.
Ia mendorong agar pemerintah mengalokasikan anggaran yang sepenuhnya untuk pengembangan teknologi. Ia menegaskan, "Bagaimana pun, kalau teknologi kita rapuh, jangan berharap bisa maju."
Selain itu, seperti halnya kepada Kemendikbud, pihaknya juga mendorong agar Kemenristekdikti membuat Rencana Induk Pendidikan Tinggi. Dengan rencana tersebut, penyelesaian masalah di dunia pendidikan dapat dilakukan dengan sistematis, terstruktur dan massif.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !