Gatot Pujo Nugroho
Official Website H. Gatot Pujo Nugroho
| ||
“Ada tiga hal yang harus dilakukan generasi muda untuk menuju sukses, yakni academic excellent, religius activity, dan kepedulian sosial dan politik,” Sosialisasi Gerakan Celup Jari Kelingking bagi Pemilih Pemula, di Sekolah Harapan, Medan, Senin (7/4) |
Gubsu Teleconference Pemilu di 10 Kabupaten/Kota | ||
| ||
MEDAN- Dua hari menjelang pelaksanaan Pemilu Legislatif, Pemprovsu menggelar sosialisasi pemilih pemula serempak di 10 kabupaten/kota. Dipusatkan di Sekolah Harapan, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), H Gatot Pujonugroho melakukan video telekonference dengan pelajar sekolah di 10 kabupaten/kota. Sementara Wakil Gubernur Tengku Erry Nuradi melakukan Sosialisasi Gerakan Celup Jari Kelingking Bagi Pemilih Pemula di Perguruan Sutomo. Video teleconference di 10 kabupaten/kota yang melibatkan siswa pemilih di sekolah-sekolah bertujuan meningkatkan partisipasi pemilih di Sumatera Utara. Terlebih dengan jumlah pemilih pemula mencapai 40% dari jumlah pemilih sehingga banyak diperebutkan oleh partai politik (parpol). Sambungan komunikasi lewat video teleconference juga dilakukan Wakil Gubsu H T Erru Nuradi dari sekolah Sutomo 1 Medan. “Ada tiga hal yang harus dilakukan generasi muda untuk menuju sukses, yakni academic excellent, relegius activity, dan kepedulian sosial dan politik,” kata Gubsu dalam acara Sosialisasi Gerakan Celup Jari Kelingking bagi Pemilih Pemula yang dilakukan di Sekolah Harapan Medan, Senin (7/4). Gubsu mengatakan, kepedulian sosial dan politik merupakan bagian dari pelatihan strategi dalam bersosial dan berpolitik. Dalam sambutannya, Gubsu menerangkan kondisi pemilihan untuk masa kini sudah sangat demokratis. Dia bercerita, pada masa ia memilih pertama kali, yakni tahun 1982 sudah diketahui siapa yang akan menjadi pemenang. Karena pada masa itu, ucapnya, cuma ada tiga partai saja. Tidak seperti sekarang yang sudah banyak partai dan presiden bisa dipilih langsung oleh masyarakat. Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Provsu, Eddy Sofyan menyebutkan, di Sumut terdapat sekitar 9 juta pemilih dimana 4.914.262 adalah pemilih perempuan. Berdasar pemilu tahun-tahun sebelumnya terjadi penurunan angka partisipasi pemilu. Pada 1999 angka partisipasi pemilu mencapai 71% dan terus mengalami penururnan. Menurutnya, menurunnya angka partisipasi pemilu dikarenakan masih banyak pemilih belum mengetahui arti pentingnya pemilu. Selain itu pemilih pemula juga belum mengetahui bagaimana cara memilih. Target pemilu 2014 ini adalah tingkat partisipasi pemilih mencapai70%. Untuk itulah, pihaknya melakukan sosialisasi ke 10 kabupaten/kota seperti Kota Medan di SMA Sutomo 1 Medan dan Harapan Medan, Kabupaten Karo di SMK Brastagi, Kabupaten Langkat di SMK Negeri 1 Stabat, Kota Binjai SMA Negeri 5 Binjai, Kota Gunung Sitoli di SMA Sukma, Kabupaten Serdang Bedagai di Yayasan Perguruan Kartini Sei Rampah, Kabupaten Batubara di SMK Negeri 1 Air Putih, Kabupaten Toba Samosir di SMK Negeri 2 Balige, Kota Padangsidempuan, Kabupaten Labuhan Batu di SMA Negeri 2 Rantau Utara. Di tempat terpisah Wakil Gubernur Sumatera Utara Ir H Tengku Erry Nuradi, MSi melakukan sosiliasi Gerakan Celup Jari Kelingking Bagi Pemilih Pemuladi Perguruan Sutomo Medan. Acara yang berlangsung di halaman upacara sekolah ini diikuti para ratusan pelajar. Acara dihadiri Kepala Sekolah/ Guru/ Pegawai/Siswa Perguruan Sutomo Medan, mewakili Dinas Pendidikan Provsu, mewakili Pemko Medan, Ketua KPU Kota Medan, Ketua Pengawas Pemilu Kota Medan, dan para siswa. Menurut Wagubsu sebagai salah satu perguruan swasta terbaik di Kota Medan, Perguruan Sutomo Medan pada ) 9 April harus ikut mensukseskan Pemilihan Umum. Sebagai warga yang mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini harus ikut melaksanakan Pemilu dengan sebaik-baiknya dan tidak Golput. Sebelumnya di Aula Perguruan Sutomo Medan Wagubsu mengamati Tahapan Pelaksanaan Pencoblosan Kertas Suara oleh Siswa/I Perguruan Sutomo Medan didampingi Kepala Sekolah dan KPU Kota Medan dan Ketua Pengawas Pemilu Kota Medan. Sebelumnya Kepala Sekolah Perguruan Sutomo Medan Ir Khoe Tjak Tjin menghimbau para Siswa/I Perguruan Sutomo Medan agar melaksanakan Pemilu dengan sebaik-baiknya dan berpesan agar jangan Golput serta mengucapkan terima kasih kepada Wakil Gubernur Sumatera dan rombongan. Pada Acara yang sama, KPU Kota Medan Yeni Hairiah dan Ketua Pengawan Pemilihan Umum Kota Medan Teguh Satya Wira mengatakan bahwa suara anak-anak akan menentukan nasib Bangsa ini 5 tahun ke depan dan setelah memberikan suara di bilik suara agar tetap di arena TPS untuk pengawasan partisipasi mengantisipasi adanya kecurangan yang terjadi.(#) |
Penyuluh Garda Terdepan Pembangunan | ||
| ||
MEDAN – Para penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan memiliki peran strategis dalam mewujudkan target di tiga bidang yang mereka layani. Namun dalam tugas, para penyuluh harus selalu ditingkatkan kemampuan dan keterampilannya, salah satunya lewat Apel Siaga Penyuluh. Lebih kurang 1.500 penyuluh mengikuti apel siaga sekaligus Penyerahan Kontrak Kerja Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TB PP). Kegiatan ini berguna untuk meningkatkan motivasi dan kinerja penyuluh sebagai garda terdepan dalam mempercepat pencapaian sasaran pembangunan sektor pertanian, perikanan dan kehutanan. Meski sangat dibutuhkan namun Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho, ST, MSi menjelaskan, Provinsi Sumatera Utara (Provsu) masih kekurangan tenaga penyuluh. Hingga saat ini Provsu baru memiliki 3.298 penyuluh yang berada di 5.876 desa/kelurahan. Pasalnya program 1 penyuluh 1 desa sampai saat ini belum tercapai.
“Jumlah yang masih sangat kurang. Pertanian memberikan kontribusi 21 persen terhadap PDRB. Dari sektor pertanian ini membuat pertumbuhan ekonomi Sumut tumbuh menjadi 6,01 persen, sementara pertumbuhan ekonomi nasional 5,78 persen,” katanya dalam acara Apel Siaga Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan, serta Penyerahan Kontrak Kerja THL TB PP 2014 di Lapangan Bola Sejati Pangkalan Manshur Medan, Senin (7/4).
Gatot menyebutkan saat ini masih terdapat 1.246 orang penyuluh dibidang pertanian, 100 orang di bidang perikanan, dan 105 orang dibidang kehutanan. Berdasarkan kunjungan kerja di lapangan, hal yang kerap ditanya oleh penyuluh Tenaga Harian Lepas (THL) adalah kapan mereka dijadikan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Pada acara tersebut dihadiri Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan dan memberikan apresiasi kepada Sumut yang telah melakukan beberapa kebijakan seperti Sumut telah merekrut 143 orang tenaga penyuluh melalui outsourching.
Dia mengatakan selain kebijakan itu, Provsu juga telah melakukan pengadaan 1.000 set topi, jaket, dan tas, penyelenggaraan jambore yang dihadiri 2.700 orang petani, pembangunan saung tani yang berguna sebagai wadah untuk petani dan penyuluh untuk bercengkrama dan berdiskusi.
Secara nasional, katanya, terdapat 28.500 tenaga penyuluh PNS. Pada 2017 tenaga penyuluh ini akan berkurang 50% karena pensiun. Untuk itu pihaknya akan mencari penyuluh sebanyak 23.000 tenaga penyuluh baik yang berstatus PNS ataupun THL. “Dari jumlah itu 97 persen memiliki kinerja yang baik,” ucapnya.
“Saya mengimbau kepada provinsi lain untuk mengikuti langkah-langkah yang sudah dilakukan Provsu,” sebutnya.
Sementara Kepala Badan Koordinasi Penyuluhan (Bakorluh) Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara Bonar Sirait menerangkan, hari ini sebanyak 1.500 tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL TBPP) se-Sumut mendapat pembekalan sekaligus menerima kontrak kerja tahun 2014.
“Apel siaga itu diselenggarakan untuk mengingat kembali tugas pokok fungsi penyuluh di lapangan. Bagaimana para penyuluh punya kemampuan dan persepsi yang dalam kuat melaksanakan tugasnya,” ujarnya.
Bonar Sirait menjelaskan penyuluh merupakan ujung tombak dan garda di depan, tenaga yang langsung berhubungan dengan petani, pekebun, peternak, nelayan, petambak termasuk masyar kat di sekitar hutan.
“Penyuluh yang mengetahui persoalan petani dan kelompok tani di lapangan. Karenanya perlu dilakukan penguatan tekad dan kemampuan para penyuluh kita,” katanya.
Untuk penyediaan tenaga penyuluh yang profesional sekaligus meningkatkan kemampuan para penyuluh di Sumut, Bakorlu melakukan penandatangan perjanjian kerjasama dan kesepakatan dengan instansi terkait. Penandatanganan MoU dilakukan Bakorluh dengan Universitas Sumatera Utara, Universitas HKBP Nomensen, STPP Medan, BP3 Belawan, BDK Pematang Siantar dan Asosiasi Perkebunan Sawit yang diketahui Gubsu dan disaksikan oleh Menteri Pertanian. Disamping itu, acara tersebut juga digelar cerdas cermat penyuluh di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.(*)
|
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !