PKS Sumatera Utara
Official Website DPW PKS SUMUT"Mereka Bekerja dengan Sepenuh Jiwa" | ||
| ||
Oleh : Cahyadi Takariawan pkssumut.or.id, Saya tidak tahu bagaimana cara saya untuk mengucapkan terimakasih kepada para pahlawan dalam diam itu. Apa yang harus saya lakukan untuk memberi apresiasi kepada mereka semua, atas kerja-kerja yang terus menerus mereka lakukan tanpa meminta balas jasa. Dicalonkan menjadi anggota DPD RI mewakili Jawa Tengah, bukan pekerjaan mudah bagi saya. Kendati saya putra asli kelahiran Jawa Tengah, namun saya tidak dikenal di wilayah Jawa Tengah, kecuali di lingkungan keluarga, sahabat dan para kader. Membayangkan harus melakukan sosialisasi dan pengenalan diri di 35 kabupaten dan kota se Jawa Tengah, sudah terasa kesulitan dari awalnya. Tim yang membersamai saya sejak awal pencalonan, mengajukan sejumlah angka yang 'realistis' untuk keperluan mencetak alat peraga kampanye, seperti stiker, baliho, spanduk, rontek, brosur, leaflet, dan lain sebagainya. Saya menyatakan, Allah Maha Kaya. Anggaran yang diajukan itu kadang membuat saya merasa terlalu 'memaksakan diri' untuk misi dan tugas yang seberat ini. Bunga Cinta Tumbuh Bermekaran Dimana-mana Saya sering ingin menangis setiap kali berkeliling wilayah Jawa Tengah di masa-masa sosialisasi sebagai calon anggota DPD RI. Di berbagai tempat, di sepanjang perjalanan yang saya lewati, saya banyak menemukan foto diri saya terpajang dalam bentuk baliho, spanduk dan rontek. Tentu saja tidak sebanyak calon-calon lain yang lebih memiliki modal. Namun saya merasa, itulah pekerjaan para pahlawan dalam diam itu. Saya merasa hanya mampu mencetak sangat sedikit alat peraga kampanye, sangat tidak memadai untuk dibagi ke seluruh daerah di Jawa Tengah. Apabila hanya mengandalkan kemampuan saya sendiri untuk mencetak dan memasangnya, saya tidak akan dikenal di Jawa Tengah, saking sedikitnya sarana sosialisasi dibanding luasnya wilayah yang harus dikunjungi. Sejak awal masa kampanye, saya mendengar dan menyaksikan kerja-kerja sepenuh jiwa dari berbagai kalangan kader untuk upaya pemenangan. Di Cilacap saya mendapat cerita, banyak kelompok pengajian rela iuran untuk membuatkan berbagai sarana sosialisasi diri saya. Di Tegal teman-teman bercerita, mereka telah iuran untuk mencetak stiker dan leaflet profil saya. Di Purwokerto teman-teman pengajian mencetakkan profil diri saya untuk disebar ke berbagai acara. Di Magelang teman-teman membuatkan banyak baliho sekaligus memasang di berbagai tempat strategis. Di Sukoharjo teman-teman menggalang solidaritas untuk mencetak dan sekaligus memasang spanduk. Di Wonogiri teman-teman dengan sigap mencetak beraneka macam sarana kampanye bagi diri saya. Di Karanganyar, banyak kelompok pengajian yang rela membuatkan berbagai macam sarana kampanye diri saya. Di Solo, saya menyaksikan tumpukan stiker diri saya dalam jumlah sangat banyak siap disebarkan. Di Klaten, sekian banyak pasukan kader telah menjadi relawan untuk melakukan sosialisasi ke tengah masyarakat. Di Boyolali, banyak komunitas pengajian yang dengan sukarela mencetak stiker atau leaflet sendiri untuk dibagi ke warga masyarakat sekitar. Di Kebumen, aneka sarana sosialisasi banyak disiapkan oleh teman-teman anggota pengajian. Di Semarang, banyak komunitas memberikan dukungan dengan melakukan sosialisasi diri saya selaku DPD RI. Di Salatiga, baliho saya bertebaran dimana-mana, dicetakkan oleh para kader dan relawan suka rela bekerja untuk membantu sosialisasi. Di Purworejo para aktivis pengajian telah bekerja untuk sosialisasi diri saya. Pendek kata, di semua kabupaten dan kota se Jawa Tengah, saya menjumpai fenomena serupa. Di Blora, Kudus, Pati, Demak, Jepara, Rembang, Pekalongan, Pemalang, Batang, Brebes, Banjarnegara, Grobogan, Kendal, Sragen, dan Wonosobo, saya merasakan bunga-bunga cinta bermekaran dimana-mana, mereka bekerja dengan sepenuh jiwa tanpa mengharapkan imbalan dari manusia. Mereka bekerja, dan berharap balasan dari Allah Ta'ala. Bekerja dalam Diam Saya sangat terharu, saat para kader dakwah dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab bertindak cepat. Tanpa banyak bicara dan bertanya, mereka langsung bekerja untuk membantu saya dalam sosialisasi sebagai calon anggota DPD RI. Mencetak atribut sendiri, memasang dan menyebarkan untuk sosialisasi. Jika itu semua dinominalkan dengan angka rupiah, tentu sudah menjadi angka yang sangat besar jumlahnya. Tidak mampu saya secara pribadi untuk menyediakannya. Saya tidak mengenal dan tidak mengetahui dengan pasti orang per orang yang telah bekerja dalam diam ini. Saya hanya merasakan dampak dari pekerjaan dalam diam ini. Mereka tidak perlu menunggu datangnya instruksi, namun sudah langsung bertindak dengan melakukan koordinasi kepada tim. Subhanallah, mereka telah bekerja siang dan malam untuk mensukseskan pencalonan saya selaku DPD RI. Bukan hanya dari wilayah Jawa Tengah, para kader yang bertebaran di berbagai penjuru tanah air, telah berkontribusi dengan jalan menghubungi sanak saudara, handai taulan, kenalan dan teman-teman yang tinggal di wilayah Jawa Tengah agar mendukung pencalonan saya di DPD RI. Inilah yang selalu saya lihat dan saya rasakan di sepanjang perjalanan. Terlalu banyak pahlawan dalam diam. Mereka terus bekerja dengan sepenuh jiwa, tanpa berharap balasan dan apresiasi dari manusia. Saya sudah merasa menang melihat kesungguhan kerja mereka. Hanya Allah yang akan memberikan balasan pahala untuk semua kerja dan keikhlasan mereka. Dengan sepenuh tawakal kepada-Nya, setelah berbagai usaha dilakukan dengan segenap kemampuan jiwa, kita serahkan hasil kepada-Nya. Apapun hasil pemilihan tanggal 9 April nanti, kita sudah melakukan usaha terbaik yang mampu kita lakukan. Allah menjadi saksi apa yang kita kerjakan. *www.fahmu.com |
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !