Headlines News :
Home » » PIYUNGAN ONLINE

PIYUNGAN ONLINE

Written By Unknown on Friday, November 28, 2014 | 9:12 PM

Your RSS feed from RSSFWD.com. Update your RSS subscription
RSSFWD
PIYUNGAN ONLINE

PIYUNGAN ONLINE

Portal Berita, Politik, Dakwah, Dunia Islam, Kemasyarakatan, Keumatan

Tiap Blusukan Habiskan Dana Hingga 500 Juta, DPR : Darimana Anggarannya?
12:02:22 AMPIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com
Blusukan Jokowi ke Sulawesi - Foto: Tribunnews
\
Terkait  memakan biaya besar serta darimana anggaran tersebut, aksi blusukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama pengamanan dan akomodasinya ke berbagai daerah mengundang tanda tanya besar. Pasalnya, dana tersebut mencapai ratusan juta per tempat kunjungan.

Seperti yang terjadi Rabu 26 November 2014, Presiden bersama rombongan berencana balik ke Jakarta setelah blusukan ke Bengkulu dan Riau. Pasukan pun disiapkan di Bandara Halim sejak pukul 11:00 WIB, namun ternyata keberangkatan ditunda dikarenakan Presiden mau melihat langsung kondisi kebakaran hutan di Riau, pada Kamis pagi 27 November 2014 dan baru bisa balik ke Jakarta siang harinya, selain pengamanan yang sudah diberangkatkan ke Bandara Halim, pasukan untuk menyambut kedatangan Presiden Jokowi juga sudah disiapkan dikarenakan ada jadwal penyuluhan.

Meski para penyuluh sudah hadir di Bandara Halim, agenda penyuluhan tertersebut pun batal dilakukan. Meski pemerintah enggan membeberkan anggaran yang dikeluarkan untuk menyambut kedatangan Presiden Jokowi di Makassar pada awal November lalu, namun beredar kabar setiap kunjungan presiden maupun wakil presiden (termasuk anggaran pengamanan) mencapai Rp300 hingga Rp500 juta.

Menurut Endi Sutendi, selaku Kabid Humas Polda Sulselbar, pengamanan kepresidenan dijalankan seperti protap yang ada.

Di bandara dibangun 3 ring. Ring 3 dijaga personil dari Mabes Polri, sementara ring 1 dan 2 dijaga oleh Paspampres dan TNI. Sementara personil Polda akan menyesuaikan dengan agenda kegiatan RI 1.

"Jumlah anggaran pengamanan presiden jika nantinya kita menurunkan sedikitnya 2000 personil artinya kita akan menggunakan anggaran kurang lebih Rp 60 juta," ungkap Endi.


Yudi Widiana Adia, Wakil Ketua Komisi V DPR RI mengatakan sejak dilantik, presiden maupun menteri dari kabinet Presiden Joko Widodo sering melakukan kegiatan di luar kantor seperti aksi blusukan, dan belum diketahui darimana sumber dananya.

"Sampai saat ini kami belum mengetahui dana yang digunakan dari mana. Padahal, jika ada pengalihan anggaran harus dibahas bersama DPR," kata Yudi.

Sampai saat ini, DPR belum mengetahui visi dan misi dari kabinet, selain aksi blusukan para menteri dan peluncuran kartu trisakti dari Presiden Joko Widodo yang tidak diketahui sumber dana yang digunakannya untuk kegiatan tersebut.

"Sampai saat ini kami belum memiliki gambaran visi dan misi kabinet serta rencana pembangunan selain blusukan dan kartu trisakti presiden yang belum diketahui sumber dananya apakah dari dana pribadi, APBN, atau dari mana," katanya.

Terkait penggunaan anggaran aksi blusukan, pihaknya menyarankan pemerintah segera melakukan pembahasan dengan DPR untuk mengurangi aksi blusukan para menteri dan lebih baik fokus pada perumusan rencana pembangunan yang akan menjadi landasan pengambilan kebijakan dalam pemerintahan Jokowi.

"Lebih baik kurangi dulu blusukan untuk saat ini dan fokus saja pada perumusan rencana strategis pemerintah ke depan yang berisi program-program pro rakyat," kata dia (fs)


SBY : Selalu Dianggap Benar, Pemimpin Rentan Jadi Diktator
12:00:05 AMPIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com
Akun Twitter SBY - Foto: Twitter

Ketua Umum Partai Demokrat yang sekaligus mantan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun ikut angkat bicara tentang penguasa.

"Sesungguhnya hidup ini universitas yang abadi. Mari kita saling belajar, saling berbagi dan saling menasihati."

Itulah yang disampaikan SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono, Jumat 28 November 2014.

Dalam dunia politik, kekuasaan menjadi yang utama, SBY melanjutkan kicauannya.


"Dalam dunia politik, kekuasaan menjadi yang utama. Raihlah kekuasaan itu dengan cara yang benar & gunakan pula secara benar," katanya.

SBY mengatakan, kekuasaan memang sangatlah menggoda, karena itu, gunakanlah secara tepat dan bijak, jangan sewenang-wenang dan melampaui kewenangannya.

"Besar hendak melanda, panjang hendak melindih." 

"Tidakkah Allah SWT memberikan kekuasaan kepada yang dikehendaki dan mencabut kekuasaan itu dari siapa yang dikehendaki."


"Kebenaran mutlak adalah milik Tuhan. Karenanya, jangan selalu membenarkan yang kuat, tetapi perkuatlah kebenaran."

SBY juga menyarankan agar pemimpin negeri ini dapat memetik pelajaran di dunia. SBY juga menyarankan, agar pemerintah tidak cuma ingin dituruti perkataan dan tindakannya. Karena kalau dituruti semua perkataan dan tindakannya, pemimpin bisa menjadi diktator dan tiran.

"Petik pelajaran di dunia. Pemimpin yang selalu dibenarkan apapun perkataan dan tindakannya, tak disadari bisa menjadi diktator atau tiran," ujarnya.

SBY yakin, setiap pemimpin ingin berbuat yang terbaik untuk rakyatnya, tidak ingin jadi diktator atau tiran yang kemudian harus jatuh, seperti yang sering terjadi. Karenanya, dengan tetap menghormati pemimpin, rakyat bisa menyampaikan kritik dan sarannya.

Pemimpin itu, kata SBY harus sabar mendengarkan kritik, tapi juga, mengkritik pemimpin haruslah beretika dan patut.

"Kritik itu laksana obat. Jika dosis dan cara meminumnya tepat, badan menjadi sehat. Mengkritik pemimpin haruslah beretika dan patut," tutup SBY.



RSSFWD - From RSS to Inbox
3600 O'Donnell Street, Suite 200, Baltimore, MD 21224. (410) 230-0061
WhatCounts
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

PETA MEDAN JOHOR

PETA MEDAN JOHOR

REAL COUNT PILGUBSU 2018

REAL COUNT PILGUBSU 2018
DPC PKS Medan Johor by Zul Afkar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. DPC PKS Medan Johor - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Zoel Afkar MK