Disindir 'Pemimpin Tiran', Jokowi Balas SBY |
1:18:10 AM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
|
Presiden RI ke-7 Jokowi dan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saling sindir di media sosial.
Pada Jumat siang (28/11) melalui akun facebook dan twitter SBY menulis bahwa dalam politik, pencitraan itu biasa. Tapi, jika sangat berlebihan bisa menurunkan kepercayaan rakyat. "Angkuh terbawa, tampan tertinggal," ujar SBY.
Bapak dua anak pun ini menambahkan, diam itu emas, jika tidak perlu bicara, diamlah. Bicara itu perak, jika harus bicara, bicaralah. Tetapi bermutu & bermanfaat.
Tidak hanya itu, SBY pun mengatakan tong kosong nyaring bunyinya. Akan lebih bijak jika tong yang masih kosong diisi dulu. Isilah dengan pengetahuan & pengalaman.
Permasalahan hidup, juga negara, terus datang dan pergi. Yang diperlukan adalah solusi. Dapatkan solusi itu dan kemudian jalankan. Tugas pemimpin adalah mengatasi masalah. Pimpinlah, termasuk bekerjasama dan bermusyawarah untuk mengatasi masalah. Apalagi masalah yang serius.
SBY juga mengingatkan pemimpin yang selalu dibenarkan apapun perkataan dan tindakannya bisa menjadi diktator atau tiran.
"Petik pelajaran di dunia. Pemimpin yg selalu dibenarkan apapun perkataan & tindakannya, tak disadari bisa menjadi diktator atau tiran. *SBY*," demikian twit SBY.
Status SBY ini seperti berbalas, karena tak lama kemudian, Presiden RI ke-7 Jokowi menulis di laman facebooknya. Jokowi seperti tersinggung disebut 'tiran'.
"Basis kepemimpinan dalam demokrasi adalah kepercayaan, dan kepercayaan itu dibangun diantaranya oleh rekam jejak, ketulusan hati dan kesungguhan dalam bekerja."
"Beda antara kepemimpinan yang dipercaya dengan kepemimpinan tirani, kepemimpinan yang dipercaya diperoleh melalui kesadaran rakyat atas tujuan tujuan negara, sementara kepemimpinan tirani adalah membungkam kesadaran rakyat bisa itu dengan bayonet atau pencitraan tanpa kerja."
"Dan dalam kepemimpinan saya hal paling penting adalah membangun kepercayaan rakyat dengan kesadaran penuh bahwa ada tujuan-tujuan besar negara ini menuju kemakmuran Indonesia Raya," tulis Jokowi. |
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !