|
Roby Arya Brata - (Foto: Tempo) |
Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Robby Arya Brata meragukan soliditas jajaran Pemimpin KPK di bawah kepemimpinan Abraham Samad.
Robby mengaku sudah lama mendapatkan informasi bahwa kerap kali terjadi perbedaan dan perdebatan di internal pimpinan KPK.
Informasi tersebut, semakin diperkuat setelah Robby mendapatkan pesan singkat yang berasal dari orang dalam KPK.
Ia mengaku menerima pesan singkat pada 18 Oktober 2014, setelah dirinya dinyatakan lolos tes oleh panitia seleksi KPK. Pesan singkat itu, kata dia, menginginkan perubahan di level pimpinan.
"Saya enggak bisa sebut nama. Bunyinya seperti ini: Assalamualaikum, mohon izin Pak Robby, saya menghaturkan selamat terpilihnya Bapak sebagai kandidat pimpinan KPK yang diumumkan presiden," kata Robby saat membaca SMS, dalam acara fit and proper tes Capim KPK, di ruang Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis, 4 Desember 2014.
"Saya mengharapkan perubahan atas perbaikan di pimpinan KPK. Mohon bapak bisa memimpin kami. Insya Allah, saya berada di belakang bapak," tambah Robby mengutip isi pesan yang disebutnya dari internal KPK.
Bila melihat isi SMS tersebut, Robby meragukan soliditas di level pimpinan. Oleh karenanya, Robby bertekad mensolidkan para pimpinan KPK jika terpilih nanti.
"Berkaca dari SMS itu, klaim soliditas pimpinan KPK itu meragukan, dan jelas ada masalah internal," ujarnya.
Jika terpilih, Robby juga akan membentuk dewan pengawas untuk mengontrol kinerja jajaran pimpinan KPK. Jika nantinya dia terpilih menjadi pimpinan KPK dan dewan pengawas belum terbentuk, Robby menyebut akan menjadikan dirinya sebagai pengawas.
"Selama tidak ada pengawas di KPK, saya akan berfungsi sebagai pengawas. Enggak ada solid-solidan. Kalau ada (pimpinan) yang enggak benar, berantem juga ayo enggak apa-apa," ujar Robby.
?-----
Dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) hari ini Kamis, 4 Desember 2014, anggota Komisi III DPR Nasir Djamil dapat informasi bahwa calon pimpinan KPK Robby Arya Brata tak lolos tes psikologi. Informasi ini didapat dari seseorang yang melihat hasil test psikologi calon pimpinan KPK.
Nasir mengaku dapat informasi bahwa sebetulnya Robby tak layak jadi pimpinan KPK. Karena menurut sumber yang dia peroleh, Robby memiliki sifat pendendam.
"Namanya juga katanya kan, apa benar bapak pembenci dan pendendam?" kata Nasir saat uji kepatutan dan kelayakan calon pimpinan KPK di Komisi III DPR, Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/12).
Robby pun membantah jika memiliki sifat pembenci dan pendendam. Dia heran dari mana informasi itu beredar.
"Ini disuarakan LSM yang memang dari awal menyerang saya terus, saya agak kurang respect, siapa LSM ini, saya berharap LSM bisa jaga integritas," kata Robby.
Robby bahkan menantang, silakan melakukan penyelidikan terhadap dirinya. Dia minta agar Nasir mengecek bagaimana kesehariannya di kantor dan keluarga.
"Silakan dicek, ke kantor, keluarga. Karena jauh dari kebenaran, apakah benar informasi ini, tes psikologi ini perlu dipertanyakan," imbuhnya. (fs)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !