Wacana pemerintah Jokowi melakukan pengurangan jam kerja bagi perempuan dinilai akan membuat kecewa para perempuan yang mendukung Jokowi saat pilpres lalu.
Hal ini disampaikan Gadis Arivia, pendiri Jurnal Perempuan dan Pelita UI saat jumpa pers "Menolak Rencana Wapres dan Menaker RI Untuk Pengurangan Jam Kerja Bagi Perempuan", di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, kemarin, Rabu, 4 Desember 2014.
"Pak Jokowi harus ingat bahwa mayoritas yang mendukung dia pada Pilpres 2014 lalu adalah kaum perempuan," kata Gadis.
Gadis Arivia menilai, bila wacana yang dilontarkan Wapres Jusuf Kalla dan kini tengah dikaji Menaker Hanif Dhakiri tersebut benar-benar disahkan oleh Presiden Jokowi, maka hal itu akan mencederai kaum perempuan yang selama ini menjadi pendukung presiden.
"Pak Jokowi harus hati-hati, apalagi baru dua bulan lebih menjadi presiden. Jangan sampai mengecewakan kaum perempuan," papar Gadis.
Terlebih, Kabinet Kerja beberapa di antaranya juga diisi oleh kaum hawa.
"Harus diingat, 23% perempuan ada dalam Kabinet Kerja. Ini merupakan kabinet pertama yang diisi dengan lebih banyak perempuan darpada kabinet sebelumnya," tandas Gadis. (fs)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !