PIYUNGAN ONLINE Portal Berita, Politik, Dakwah, Dunia Islam, Kemasyarakatan, Keumatan Catat! Duit Bangun Shelter Rohingya Rp 6 Miliar Bukan dari Pemerintah | 8:00:08 AM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan IOM membangun shelter (tempat hunian) bagi pegungsi Rohingnya di Desa Blang Adoe, Kecamatan Kutamakmur, Aceh Utara, Provinsi Aceh, dengan nilai Rp6 miliar.
Direktur Eksekutif ATC Sri Eddy Kuncoro di Lhokseumawe, Senin, mengatakan, dana untuk pembangunan shelter bersumber dari sumbangan masyarakat dan dana yang dialokasikan dari luar negeri untuk penanganan masalah pengungsi Rohingnya.
Berdasarkan kesepakatan dengan Pemerintah Aceh Utara, untuk pembangunan shelter bagi pengungsi Rohingnya menjadi tanggung jawab ACT dan International Organization for Migration (IOM).
"Shelter ini akan dibangun sebanyak 120 unit, selain itu, juga akan dibangun Mesjid dan Poliklinik serta tempat bermain bagi anak-anak. Nantinya akan dibangun kolam untuk budidaya ikan air tawar," ujarnya.
Menurut dia, desain shelter tersebut telah disiapkan sesuai kebutuhan, misalkan bagi mereka yang merupakan pasangan suami-istri maka akan diberikan shelter khusus dan akan dilakukan pemisahan bagi laki-laki dan perempuan.
Pembangunan shelter tersebut diprediksi paling cepat selesai sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, apabila tidak terkejar maka diprediksi pengerjaannya paling lambat sebelum hari raya Idul Fitri.
"Sambil menunggu shelter tersebut selesai, maka sebanyak 332 pengungsi Rohingnya yang masih ditampung di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Desa Kuala Cangkoi, Kecamatan Lapang, akan segera dipindahkan ke gedung BLK Desa Balang Adoe," tuturnya.
Jumlah tenaga kerja yang disiapkan untuk pembangunan shelter tersebut sebanyak 100 orang, berasal dari Pulau Jawa dan sebagian tenaga kerja berasal dari desa setempat dan tenga kerjanya bekerja dengan sistem shift, yang bergantian saat siang dan malam.
Sumber: atjehcyber.net
|
Tak Ada Kompetisi Pasca Sanksi FIFA, Pemain Eks U-23 Cidera Parah Saat Main Tarkam | 7:30:01 AM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Kisah menyedihkan kian dirasakan Saktiawan Sinaga. Setelah tidak mendapat kejelasan kompetisi setelah pembekuan PSSI dan sanksi FIFA, karier Sakti diprediksi akan berakhir karena otot tendonnya putus saat memperkuat klub lokal Mencirim City di sebuah turnamen, Kamis (11/6/2015) lalu.
Tak hanya itu, tulang tumitnya juga mengalami retak. Eks-striker timnas U-23 Indonesia ini pun terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut dan langsung melakukan operasi.
"Selamat tinggal sepak bola," begitu status Blackberry Messanger (BBM) Saktiawan Sinaga usai menggelar operasi.
Saat ditemui, eks skuad timnas di Piala AFF 2007 ini masih merasakan ngilu di bagian kaki kanannya. Pen yang ditanam di bagian otot tendonnya baru bisa dilepas dalam waktu dua bulan.
"Belum tahulah ini, bisa main bola lagi atau tidak. Saat ini fokus untuk penyembuhan biar bisa main sama PSMS Medan. Soalnya kemarin sudah dihubungi dan tanggal 23 Juni ikut latihan," ujar Sakti di RS Bhayangkara.
"Saat ini umur 33 tahun, niatnya tahun depanlah pensiun. Mau bagaimana lagi, ini sudah nahas. Mungkin setelah ini mengurus klub Dragon saja lah," sambung pemain Pusamania Borneo FC ini.
Sementara itu, Dokter Herling Pangkerego SpOT, yang menangani Saktiawan Sinaga mengatakan cedera yang dialaminya cukup parah. Dokter juga menyarankan agar Sakti tidak bermain sepak bola selama satu tahun.
"Sakti mengalami Ruptur Tendon Achilles, di mana urat tendon putus, ditambah tulang tumitnya retak. Kemungkinan ia tidak bisa main bola selama satu tahun untuk sembuh total," pungkasnya, seperti dilansir Tribunnews.
|
|
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !