PIYUNGAN ONLINE Portal Berita, Politik, Dakwah, Dunia Islam, Kemasyarakatan, Keumatan 10 Keberhasilan Jokowi Menurut BPS | 10:32:39 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Oleh: Salamuddin Daeng Pengamat ekonomi politik dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)
Bangsa Indonesia tidak perlu mengeluh, Presiden Jokowi dan rekan rekannya, baik yang menjabat sebagi menteri, direksi dan komisaris BUMN, hingga seluruh pejabat eselon I dan II yang hasil lelang, dan jabatan lainnya, telah dengan maksimal baik menggunakan kekuasaan mereka sehingga menghasilkan:
1. Berhasil menaikkan harga harga, khususnya kebutuhan pokok
Hal ini ditandai dengan Inflasi Pada Mei 2015 terjadi inflasi sebesar 0,50 persen. Inflasi tahun kalender 2015 sebesar 0,42 persen dan tingkat inflasi Mei 2015 terhadap Mei 2014 (tahun ke tahun) sebesar 7,15 persen.
2. Berhasil mendorong harga pangan naik tinggi
Harga cabai merah naik 22,22 persen; telur ayam ras naik 6,13 persen; daging ayam ras naik 5,09 persen; gula pasir naik 2,63 persen; cabai rawit naik 4,36 persen dan ikan kembung naik 1,28 persen.
3. Berhasil membuat pertumbuhan ekonomi semakin merosot
Ekonomi Indonesia triwulan I-2015 terhadap triwulan I-2014 (y-on-y) tumbuh 4,71 persen melambat dibandingkan pertumbuhan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,14 persen. Ekonomi Indonesia triwulan I-2015 dibanding triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 0,18 persen (q-to-q).
4. Berhasil membuat Perdagangan Indonesia merosot
Yakni ekspor turun dan impor meningkat. Nilai ekspor April 2015 sebesar US$13,08 miliar, turun 4,04 persen jika dibanding ekspor Maret 2015 dan turun 8,46 persen dibanding ekspor April 2014. Sedangkan Impor meningkat Nilai impor April 2015 sebesar US$12,63 miliar, naik 0,16 persen disbanding impor Maret 2015 dan turun 22,31 persen jika dibanding impor April 2014.
5. Berhasil membuat Nilai riel pendapatan masyarakat terus merosot
Hal ini terlihat dari Nilai Tukar Petani (NTP), Inflasi Pedesaan dan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP). NTP Mei 2015 turun 0,12 persen dibanding April 2015. Pada Mei 2015, terjadi inflasi perdesaan tinggi sebesar 0,60 persen.
6. Berhasil membuat kondisi bisnis ambruk
Kondisi bisnis triwulan I-2015 menurun dari triwulan sebelumnya (nilai ITB sebesar 96,30). Tingkat optimisme pelaku bisnis lebih rendah dibandingkan triwulan IV-2014 (nilai ITB sebesar 104,07).
7. Berhasil membuat Industri merosot
Pertumbuhan produksi industri pengolahan/manufaktur besar dan sedang (IBS) triwulan I-2015 mengalami penurunan 0,71 persen dari triwulan IV-2014 (q-to-q).
8. Berhasil membuat sektor perhotelan merosot
Sementara itu, rata-rata TPK hotel berbintang selama Januari-April 2015 tercatat sebesar 48,78 persen, turun 0,96 poin dibandingan rata-rata TPK pada periode yang sama tahun 2014.
9. Berhasil membuat penumpang kereta Api turun akibat kenaikan tarif
Jumlah penumpang kereta api April 2015 turun 2,57 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
10. Berhasil membuat nilai tukar rupiah ambruk
Perkembangan Nilai Tukar Eceran Rupiah April 2015 yakni Rupiah terapresiasi 0,23 persen terhadap dolar Amerika. Rupiah terdepresiasi 1,72 persen terhadap dolar Australia. Rupiah terdepresiasi 0,33 persen terhadap yen Jepang. Rupiah terdepresiasi 0,52 persen terhadap euro.
[10 Keberhasilan itu berdasar data-data dari BPS]
Sebagai kesimpulan, mari berbahagia menerima apa adanya presiden Jokowi dan kawan kawannya baik yang berbisnis listrik, berbisnis migas, berbisnis jual BUMN, dan berbisnis berbagai kebutuhan pokok. Kita doakan semoga mereka semua tambah untung dan semakin kaya raya.
*Sumber: citizenjurnalism.com
|
Kisah Sukses Swalayan Islami TIP TOP | 10:11:23 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| [Penuturan Bapak Rusman Maamoer, pendiri Swalayan Tip Top]
Saya lahir pada tahun 1933, di Padang, Sumatera Barat. Alhamdulillah sejak kecil orang tua mendidik saya dengan ajaran Islam yang ketat. Ayah saya berlatar pedagang. Sejak saya kecil, ia juga mendidik saya untuk berdagang. Sekaligus mengajarkan akhlak berdagang.
Suatu saat tanpa disadari, ayah saya kurang mengembalikan uang pembeli. Tetapi pembeli itu diam saja dan berlalu. Ayah lalu tersadar, lekas dipanggilnya orang itu. Sewaktu saya bertanya mengapa dikembalikan sisa uangnya sedangkan orang itu tidak tahu. Ayah menjawab, Allah Maha Tahu. Sikap demikian akhirnya tertanam dalam hati nurani saya.
Sewaktu baru berumur 11 tahun, saya sudah diberinya sejumlah uang. "Kamu mau dagang apa, terserah," ujarnya lembut. Setiap pulang "berdagang", saya melaporkan pendapatan saya. "Berapa kamu dapat? Bagus," pujinya. Waktu itu saya berinisiatif menjual kelapa. Dengan menggunakan gerobak, saya membeli kelapa di rumah penduduk, dan menjualnya ke pasar dengan jarak tempuh sampai 10 km.
Tapi ayah tetap mengutamakan pendidikan formal. "Jangan tinggalkan sekolah" itu selalu ia tekankan. Lulus SMA saya meneruskan studi ke Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Setelah lulus, saya bekerja sebagai Direktur BPD. Saya sudah bertekad, suatu saat harus mandiri. Setelah tujuh tahun bekerja di BPD, saya menolak diperpanjang masa jabatan. Saya merasa inilah titik awal permulaan usaha saya. Saya mesti berdiri di atas kaki sendiri.
Maka sejak 1967, saya mulai menekuni berbagai bidang usaha. Hingga sepuluh tahun kemudian, sewaktu mencoba bisnis properti kecil-kecilan, saya sadar, usaha itu sudah tidak bisa lagi saya kembangkan.
Lalu pada tahun 1978, saya memutuskan keliling Eropa, melakukan "studi banding", apa sih yang sebaiknya saya kembangkan. Akhirnya saya menemukan, yang pokok diperlukan manusia itu sandang dan pangan. Ternyata siapa yang bergerak di bidang itu, asalkan mempraktekkan teori-teori yang benar, dapat berkembang.
Pada tahun 1979, mulailah saya membuka TIP TOP di Rawamangun, Jakarta. Waktu itu hanya toko kecil, semacam mini market. Saya memulai dari bawah, dari nol. Luas lantainya hanya 400 M2. Saya juga pergi ke pasar-pasar tradisional membeli bawang, cabai langsung sama mbok-mbok penjualnya. Ini berlangsung sekitar dua tahun. Bagi saya ini banyak hikmahnya, saya jadi tahu perputaran arus barang mulai dari bawah.
Sejak awal saya sudah mematok mini market itu harus berdasarkan prinsip-prinsip Islami. Bukan hanya tidak menjual daging babi dan minuman keras, tetapi saya juga selektif memilih barang. Misalnya daging sapi atau ayam, kalau harganya terlalu murah, atau tidak jelas memotongnya Islami atau tidak, saya tolak. Bagi saya justru nmencurigakan kalau harganya terlalu murah, dari mana dapat daging itu? Jadi barang-barang yang tidak jelas asal usulnya tak mau saya terima. Saya juga perlu melihat langsung tempat pemotongan hewannya. Saya berusaha memprotect, agar hanya barang yang halal dan thoyyib saja yang dijual.
Saya juga mencoba mengikuti bagaimana nabi berdagang, tentunya sepanjang yang saya ketahui. Nabi Muhammad berdagang sesuai dengan hati nuraninya, tidak mau menipu, mencelakakan atau menganiaya orang. Ini saya coba terapkan. Bagi saya kalau sudah cukup untung 2 sampai 3 % jangan mengambil 5 atau 10 %. Setahu saya prinsip dalam Islam itu, carilah pendapatan secukupnya untuk dirimu. Jadi walaupun barangnya halal, tapi kalau harganya mahal, bagi saya tidak baik, dan tidak Islami juga jadinya.
Ternyata dasar Islami ini mendapat respon positif dari masyarakat. Tip Top mendapat sambutan di luar dugaan saya. Perkembangannya demikian cepat, bagaikan air bah saja. Lahan seluas 400 M2 itu tidak mencukupi. Tiap tahun saya harus memperluas, dengan membongkar bagian rumah saya di samping mini market. Tahun 1985, Tip Top sudah berubah jadi Pasar Swalayan, dengan luas 3000 M2 dan kenaikan penjualan 20 hingga 30 kali lipat.
Berdasarkan pemantauan kami, pelanggannya tidak hanya yang tinggal di Rawamangun saja, tapi meluas hampir di seluruh Jakarta Timur. Saya merasa ini tak lain karena ridlo Allah. Dengan kesadaran ini, saya semakin takut untuk keluar dari jalur Islami. Tawaran dari supplier barang yang tidak Islami, misalnya minuman keras, bukannya tidak ada. Bahkan fasilitasnya mudah dan keuntungannya besar. Saya tetap menolak semuanya.
Ujian Datang
Hingga pada Juni 1991, Allah menguji saya. Kebakaran besar tiba-tiba menimpa Tip Top. Semuanya habis terbakar. Inventaris, stok-stok barang, gedung, ludes terbakar semuanya. Tak ada lagi yang tersisa. Hingga menjelang shubuh, api yang mengamuk sejak jam satu malam masih berkobar. Pemadam kebakaran boleh dibilang minim bantuannya, karena sedang terjadi kebakaran juga di Jatinegara.
Sewaktu melihat api yang menjilat-jilat itu, saya sempat berfikir, apakah ini hukuman atau cobaan dari Allah. Bagi saya, kalaupun ini hukuman, saya tetap bersyukur. Berarti Allah masih berkenan memperingatkan saya dan masih memberi kesempatan saya memperbaiki diri. Sewaktu api masih mengganas, saya pulang untuk sholat shubuh. Setelah sholat, rasanya muncul cahaya, bahwa ternyata itu bukan hukuman. Tapi cobaan dari Allah. Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa pada waktu itu saya dicoba.
Pagi hari para karyawan berdatangan. Tak pelak lagi mereka terkejut, sedih, bahkan menangis. Saya hadapi mereka, saya sampaikan apa yang saya yakini. Bahwa kita sedang dicoba oleh Allah, apakah mampu atau tidak kita melewatinya. Kalau mampu, kita akan "naik kelas". Kalau tidak, malah akan ditutup segala pintu rizki oleh Allah. Sayapun sudah bertekad, harus bangkit kembali.
Setelah musibah itu, tanpa saya duga sama sekali, pihak Pemda meminta Tip Top harus berdiri kembali. Jam sepuluh pagi sesudah kebakaran itu, mereka bilang, "Kalau perlu buka saja disini (areal Pemda-red). Kalau pun mau membangun kembali di tempat lama, apa kesulitannya, kami yang akan urus." Saya sangat terharu. Rasaya mereka kok lebih berkepentingan daripada kami.
Wakil Gubernur saat itu menanyakan, berapa karyawan yang teraniaya akibat kebakaran itu. Saat itu ada sekitar 200 karyawan yang menggantungkan hidupnya pada Tip Top. Ternyata ia menyampaikan, mereka akan disantuni Pemerintah DKI. "Kalau soal ijin dan lainnya, saudara tidak usah khawatirkan. Pemerintah DKI akan berada di belakang saudara," ujarnya pada saya. Itu suatu support luar biasa yang sama sekali tidak saya duga sebelumnya. Tambah kuat keyakinan saya bahwa ini cobaan dari Allah. Masalah-masalah setelah kebakaran rasanya dimudahkan saja oleh-Nya.
Hal lain yang juga di luar dugaan saya, adalah mudahnya saya memperoleh pinjaman dalam jumlah sangat besar buat membangun kembali Tip Top. Pertolongan-pertolongan yang tidak disangka sama sekali, ternyata saya dapatkan dengan mudah. Saya pikir itulah kehendak Allah. Sebagai manusia, saya dengan sendirinya sangat terharu dengan karunia Allah ini.
Sekitar dua minggu kemudian, Tip Top dibangun kembali. Di areal lama. Bulan September, separoh dari supermarket sudah dapat dibuka kembali. Saat itu hutang saya kepada supplier mencapai dua milyar lebih. Tapi, Alhamdulillaah, mereka tetap percaya kepada kami. Walaupun hutang itu belum bisa dibayar, mereka tetap mensupli kami dengan barang-barang baru.
Pada Februari 1992, keadaan kembali seperti semula,. Setelah enam bulan sebelumnya kami bekerja siang dan malam. Dengan sendirinya kami mengalami berbagai pembaharuan. Bergerak dengan semangat, kemampuan, situasi serta keadaan yang baru. Ternyata para pelanggan juga tidak meninggalkan kami. Akhirnya, masih pada tahun 1992 itu, semua hutang saya pada supplier sudah bisa terbayar. Suatu hal yamg tak saya sangka. Saat itu kembali saya disadarkan, kalau Allah berkenan memberi rizki, dengan mudah saja Ia berikan.
Pada tahun 1992, seseorang tiba-tiba menawarkan sebidang tanah seluas dua hektar di Bogor. Awalnya, saya sempat pikir-pikir, apa gunanya. Tapi kembali saya merenung, barangkali Allah mau menguji saya, mampukah saya mengambil manfaat dari tawaran tanah itu. Akhirnya tanah itu saya beli. Pada tahun 1993 saya dirikan Panti Yatim Piatu.
Pada tahun itu pula saya dapat membuka cabang. Padahal, terus terang, saya juga tidak tahu dari mana uangnya. Saya juga heran, kok bisa. Padahal baru dua tahun saya terkena musibah. Agaknya itu yang Allah janjikan, kalau engkau dekat dengan-Ku, Aku lebih dekat. Ternyata cabang Tip Top itu pesat perkembangannya. Pada tahun 1999 kami membuka cabang di kawasan Tangerang. Di setiap cabang itu, kami tetap menegakkan prinsip awal, yaitu supermarket berjiwa Islami.
Terhadap suppiler dan pembeli, sikap jujur tetap saya utamakan. Itu merupakan modal pokok usaha. Supplier mensuply barang puluhan milyar. Bagaimana mungkin mereka percaya, kalau saya tidak jujur. Pernah pula datang seorang pembeli yang mengeluhkan harga barang kami. Menurutnya, ternyata di tempat lain, ada barang serupa dengan harga lebih murah. Boleh jadi kami tertipu, "tertidur" atau pedagang lain berusaha men-cut prinsip kami. Setelah kami cek dan benar harga di sana lebih murah, kami kembalikan selisih harganya kepada pembeli itu.
Kini, kami mulai mempunyai anak-anak angkat, mereka ingin bergerak di bidang usaha ini tapi tidak tahu caranya. Mereka kami bimbing, tanpa memperhatikan unsur komersialnya. Kalau sudah berkembang, kami lepas. Sekarang sudah ada beberapa yang sudah bisa dilepas. Bahkan sudah membuka cabang-cabang mini marketnya.
Ke depannya, cita-cita saya, saya sangat ingin membuka supermarket di dekat Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.
Sekali lagi, saya sangat bersyukur, orang tua menganut Islam yang baik dan mengupayakan saya demikian juga. Yang saya sayangkan mereka keburu berpulang, dan belum sempat menikmati hasil kerja keras dan rizki Allah pada saya. Saya belum sempat menyenangkan mereka. Tapi Allah sudah memutuskan. Saya hanya bisa berdoa, mudah-mudahkan mereka mendapat tempat layak di sisi-Nya.
Kini, saya mempunyai generasi penerus, putra-putri saya. Insya Allah usaha ini akan jatuh ke tangan yang benar. Jangan sampai goyah membawa prinsip Islam dalam perjalanan selanjutnya. Saya optimis, Insya Allah, usaha-usaha apapun, termasuk swalayan yang berada dalam koridor Islam, akan dapat berkembang terus.
*Majalah Tarbawi, pengusahamuslim.com
|
Tayangkan Film Propaganda Nikah Mut'ah, MUI Minta MNCTV Diusut | 9:50:22 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Dilansir hidayatullah, anggota Komisi Penelitian dan Pengkajian MUI Pusat, Fahmi Salim, MA meminta mengusut mengapa ada film yang dinilai mengkampanyekan kawin kontrak (nikah mut'ah) padahal hal bertentangan dengan Undang-Undang tentang Perkawinan tahun 1974.
"Menurut saya itu harus diusut sebab hukum kawin kontrak (nikah mut'ah) itu haram, sangat jelas itu bertentangan dengan syariat Islam dan melawan undang-undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan," kata Fahmi saat dihubungi hidayatullah.com, Selasa (23/06/2015).
Dalam film yang berjudul "Dia Tetap Ibuku", ditayangkan seorang tokoh yang berperan sebagai ustadzah dalam film tersebut, di mana dalam dialognya dengan seorang anak, ustadzah itu mengatakan bahwa kawin kontrak itu boleh dipergunakan, tetapi untuk saat-saat yang darurat.
"Bahkan, kawin kontrak itu dampak buruknya luar biasa bagi keluarga," imbuh Fahmi.
Untuk itu, menurut Fahmi umat Islam perlu dan harus mendesak pihak MNC TV, terutama pembuat skenario film berjudul "Dia Tetap Ibuku" itu, dan meminta maaf kepada umat Islam.
"Saya juga sudah menyampaikan kasus ini kepada MIUMI supaya memberikan teguran keras secara tertulis kepada pihak MNC TV, selain juga menyampaikannya ke MUI pusat," pungkas Fahmi yang juga ketua MIUMI DKI Jakarta.
Sementara itu, penulis buku "Ahlussunnah Waljamaah dan Dilema Syiah di Indonesia" ini menegaskan, nikah mut'ah itu sendiri sudah jelas ada fatwa dari MUI Pusat yang menyatakan haram dan dilarang di Indonesia karena termasuk perilaku menyimpang.
Untuk, itu supaya tidak terulang kembali, Farid mendesak umat Islam untuk melayangkan protes keras kepada pihak MNC TV.
"Umat beserta ormas Islam harus melayangkan protes keras kepada pihak MNC TV supaya kejadian seperti itu tidak terulang lagi. Sebab acara FTV religi itu tanggung jawabnya MNC TV, yang telah membuka jalan bagi masuknya ajaran menyimpang di Indonesia," tegas Farid.
Sebagaimana diketahui, Rabu, 17 Juni 2015 MNC TV menayangkan Film Televisi (FTV) berjudul "Dia Tetap Ibuku" yang ditayangkan Pukul 09: 30 WIB.
Film yang di produseri oleh MGS dengan dibintangi Donna Harun ini dinilai Farid memperkenalkan kepada masyarakat tentang ajaran nikah mut'ah yang difatwakan haram.
|
|
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !