PIYUNGAN ONLINE Portal Berita, Politik, Dakwah, Dunia Islam, Kemasyarakatan, Keumatan Minim Penerangan, Babi Hutan Sering Masuk Tol Cipali | 9:26:26 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) hingga kini masih minim penerangan jalan umum (PJU). Kondisi itupun membuat binatang hutan kerap masuk ke jalan tol di malam hari dan membahayakan pengemudi kendaraan.
Dialnsir ROL, salah seorang warga Cirebon, Shanty, menjelaskan, kondisi jalan tol yang gelap gulita akibat minim PJU itu terutama di antara ruas Cikamurang (Indramayu) hingga Sumberjaya (Majalengka). Di sepanjang jalur tersebut, kondisi jalanan gelap gulita saat malam hari.
Shanty menilai, gelapnya kondisi jalan membuat binatang hutan, seperti musang dan babi hutan, seringkali masuk ke jalan tol. Bahkan, saat lewat sepanjang Cikamurang hingga Sumberjaya, dia menghitung ada sekitar sepuluh musang dan babi hutan yang tiba-tiba melintas di depan kendaraan yang sedang dikemudikannya.
"Saya kaget sekali. Lagi nyetir tiba-tiba binatang hutan nyelonong menyeberang jalan,'' tutur Shanty, Selasa (23/6).
Shanty mengatakan, kondisi itu jelas membahayakan pengemudi kendaraan. Apalagi bagi pengemudi yang mengendarai kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Shanty menambahkan, di jalan tol Cipali, banyak kendaraan yang melaju dengan kecepatan sangat tinggi hingga di atas 100 km per jam. Padahal, kondisi tol belum sempurna 100 persen dan masih ada pengerjaan di sejumlah titik.
Hal senada diungkapkan seorang warga Cirebon lainnya yang belum lama ini melewati jalan tol Cipali di malam hari, Fian. Akibat kondisi jalan tol Cipali yang mulus, dia pun melajukan kendaraannya dengan kecepatan cukup tinggi meski kondisi jalanan gelap akibat minim PJU.
"Saat lagi ngebut, saya kaget tiba-tiba di depan kendaraan melintas seekor babi hutan," tutur Fian. Menurutnya, kejadian itu dialaminya saat melintasi jalur Cikamurang hingga Sumberjaya. Untuk menghindari babi hutan itu, Fian mengaku langsung banting setir. Akibatnya, dia menabrak guardrail hingga membuat mobil bagian kirinya penyok.
Fian berharap, pihak pengelola jalan tol Cipali segera menambah jumlah PJU di sepanjang jalan tol terpanjang di Indonesia itu. Pasalnya, kondisi jalanan yang gelap di malam hari sangat membahayakan pengguna kendaraan.
Baca juga: Sejak Diresmikan Jokowi, Sudah 30 Kecelakaan Terjadi di Tol Cipali Foto: ottomania.com
|
Sejak Diresmikan Jokowi, Sudah 30 Kecelakaan Terjadi di Tol Cipali | 9:23:22 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal Moechgiyarto mengatakan, jumlah kecelakaan yang terjadi di Tol Cipali (Cikampek-Palimanan), sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu (13/6/2015), sudah mencapai 30 kejadian. Akibat kecelakaan tersebut, sejumlah orang tewas dan luka-luka.
"Ternyata sampai sekarang ini sudah ada 30 insiden kecelakaan di Tol Cipali sejak tol itu diresmikan Presiden," kata Moechgiyarto kepada wartawan seusai bertemu dengan Ketua DPRD Jabar Ineu Purbawati di kantor DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Bandung, Jawa Barat, Selasa (23/6/2015).
Kecelakaan tersebut, kata Moechgiyarto, disebabkan karena berbagai hal. Hal yang paling mendominasi, kata dia, adalah karena faktor human error.
"Mungkin itu karena faktor human (error), karena memang jalannya mulus, mulus sekali, panjang lurus sehingga mengantuk dan terjadilah," kata Moechgiyarto.
Moechgiyarto mengakui bahwa rest area memang masih kurang banyak di tol itu sehingga memungkinkan pengendara melaju terus-menerus tanpa beristirahat. Moechgiyarto mengatakan akan kembali menambah rest area yang dipastikan bisa digunakan saat musim mudik atau menjelang Lebaran.
"Rest area akan ditambah, empat di jalur balik dan empat di jalur mudik. Insya Allah H-7 rest area sudah selesai," katanya.
Kemudian, lanjut dia, sebab lainnya dari kecelakaan itu karena diduga fasilitas penerangan jalan, seperti reflektor di sepanjang jalan tol yang belum terpasang. Hal ini seperti kecelakaan yang terjadi di Kilometer 94. Di Kilometer 94 ada dua kali kecelakaan yang terjadi pada malam hari. Hasil pemantauannya, kata Moechgiyarto, di Kilometer 94 memang penerangan jalan belum terpasang.
"Sudah saya cek, hasil pemantauan di Cipali persis di Kilometer 94 ada dua kejadian, kebetulan pas kejadiannya malam hari. Nah, kecelakaan di situ memang ada, di situ itu penerangan kurang, reflektornya belum terpasang," kata dia.
Moechgiyarto mengatakan, pihaknya sudah meminta instansi terkait untuk segera melengkapi fasilitas, rambu-rambu, termasuk penerangan (reflektor) di sepanjang jalan tol terpanjang di Indonesia itu.
"Kita sudah sampaikan kepada pengelola jalan tol untuk segera dilengkapi (rambu-rambunya)," pungkasnya.(Kontributor Bandung, Rio Kuswandi)
Sumber: Tribunnews
|
Fahri: Bahaya, Jika Lebih Baik Citra Baik Tapi Rakyat Mati | 8:47:04 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Selasa (23/6) kemarin, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memimpin rapat paripurna DPR yang membahas dana aspirasi (Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan/UP2DP). Paripurna DPR akhirnya menyetujui Dana Aspirasi meski ditolak oleh 3 fraksi, PDIP-Nasdem-Hanura dengan berbagai interupsi.
"Dengan memperhatikan catatan (interupsi), mari kita setujui peraturan DPR tentang tata cara pengusulan program pembangunan dana aspirasi. Setuju ya?," kata pimpinan rapat paripurna Fahri Hamzah dalam rapat paripurna di gedung DPR, Jakarta, Selasa (23/6/2015).
"Setuju..!!" ucap mayoritas anggota DPR. Tok! Laporan Baleg soal peraturan dana aspirasi disahkan.
Ketua Panja UP2DP Totok Daryanto menjelaskan manfaat dan kriteria UP2DP antara lain berbentuk program fisik, pembangunan rehabilitasi sarana dan prasarana, berkaitan dengan pelayanan masyarakat, dan penganggaran melalui Dana Alokasi Khusus.
Menurut dia, UP2DP itu ditujukan untuk masyarakat desa, desa adat, lembaga pendidikan, dan lembaga sosial.
"Bisa digunakan untuk pembangunan dan perbaikan tempat ibadah, kantor desa, sarana olahraga, panti sosial, jalan atau jembatan desa," katanya.
Usai memimpin rapat paripurna yang akhirnya menyetujui Dana Aspirasi, Fahri Hamzah berkicau di twitter tentang "bahaya pencitraan" yang mengorbankan kepentingan rakyat.
"Jangan pencitraan, karena rakyat punya persoalan Yg riil: perut.
Bahaya jika: Lebih baik citra baik tapi rakyat mati. Daripada : Rakyat kenyang citra Pemerintah buruk.
Tidak masalah citra kita hancur. Tapi jangan karakter kita. Karakter akan selamatkan kita dan bangsa kita. Citra hanya akan selamatkan diri."
Demikian cuitan Fahri. Apakah menyinggung partai-partai yang menolak Dana Aspirasi demi pencitraan?
Sebagaimana diberitakan, sikap PDIP awalnya mendukung Dana Aspirasi. Di awal bergulirnya ide Dana Aspirasi mereka sangat getol mendukung. Ide masukan tentang peraturan Dana Aspirasi juga mayoritas berasal dari PDIP.
Bahkan, saat Partai Nasdem menolak Dana Aspirasi, politisi PDIP langsung mencap Nasdem hanya pencitraan.
Seperti dilansir TeropongSenayan, anggota Fraksi PDIP DPR RI Masinton Pasaribu menilai penolakan Fraksi Partai Nasdem DPR atas dana aspirasi hanyalah sebuah upaya pencitraan.
"Saya tidak tahu mengapa tiba-tiba Fraksi Nasdem menolak, padahal selama ini mereka mendukung," ujar Masinton kepada TeropongSenayan di Jakarta, Selasa (16/6/2015) pekan lalu.
Masinton yakin usulan dana aspirasi sangat bermanfaat untuk rakyat dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebab, kata Masinton, anggota DPR tidak ikut mengelola dana tersebut tetapi hanya mengusulkan proyek-proyek untuk daerah pemilihannya.
Namun setelah banyak suara miring atas Dana Aspirasi di media sosial, akhirnya PDIP malah ikutan Nasdem menolak. Fraksi PDIP di DPR menolak Dana Aspirasi atas intruksi dari Ketum PDIP Megawati
Dilansir okezone, Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) akhirnya mengikuti dua kolega koalisinya yakni Fraksi Partai NasDem dan Hanura yang menolak Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP) atau yang biasa disebut dana aspirasi.
Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno mengatakan, perintah penolakan tersebut langsung dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan mengirimkan surat ke fraksi.
"PDIP tadi sudah menyampaikan pandangan fraksinya (di rapat baleg), dan PDIP menyatakan menolak meneruskan usulan UP2DP," ujar Hendrawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (23/6/2015).
Saat disinggung apakah PDIP dilema dengan program UP2DP tersebut, lantaran partai berlogo kepala banteng di saat-saat terakhir baru menyatakan penolakannya, Hendrawan menjawab tidak ada starategi apalagi mencari pencitraan.
"Tidak ada strategi, surat baru kita terima hari ini tadi pukul 10.30 WIB. Karenanya, kalau Ketua Umum sudah memutuskan, ya selesai kita harus mematuhinya," tegasnya.
Pencitraan... ohhh pencitraan.
"Jangan pencitraan, karena rakyat punya persoalan Yg riil: perut.
Bahaya jika: Lebih baik citra baik tapi rakyat mati. Daripada : Rakyat kenyang citra Pemerintah buruk.
Tidak masalah citra kita hancur. Tapi jangan karakter kita. Karakter akan selamatkan kita dan bangsa kita. Citra hanya akan selamatkan diri."
|
|
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !