PIYUNGAN ONLINE Portal Berita, Politik, Dakwah, Dunia Islam, Kemasyarakatan, Keumatan Buka Bersama Anak Yatim, Jokowi Ajarkan Minum Berdiri Pakai Tangan Kiri | 10:28:00 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Presiden Joko Widodo mengajak ratusan anak yatim se-Jabodetabek berbuka bersama di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/6) lalu.
Namun, saat berbuka bersama dihadapan anak-anak yatim ini Jokowi terlihat minum sambil berdiri dan menggunakan tangan kiri. Momen ini diabadikan oleh wartawan JPPN yang meliput.
Padahal ajaran Islam jelas mengatur tata cara makan minum, Rasulullah SAW melarang makan minum sambil berdiri.
Dari Anas dan Qatadah, Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri. Qotadah berkata:"Bagaimana dengan makan?" Beliau menjawab: "Itu lebih buruk lagi". (HR.Muslim dan Turmidzi)
Makan minum juga harus dengan tangan kanan. Hal ini berdasarkan hadits Nabi yang disampaikan Ibnu Umar radhiallahu'anhuma:
??? ?????? ??????? ??????? ???????? . ???? ????? ??????? ???????? . ????? ?????????? ????? ???????? ?????? ???????? "Jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya." (HR. Muslim no. 2020).
?? ?????? ?????????? ? ????? ?????????? ????? ?????????? "Janganlah kalian makan dengan tangan kiri karena setan makan dengan tangan kiri." (HR. Muslim 2019)
Sebagai seorang pemimpin seharusnya Presiden Jokowi memberi teladan dan contoh yang baik, apalagi dihadapan anak-anak yang mudah meniru apa yang dilihat. Karena dalam foto itu juga terlihat anak-anak makan minum sambil berdiri.
Terlebih lagi, dulu Presiden Jokowi pernah mengajak untuk meneladani sifat Nabi Muhammad SAW.
Berikut kutipan berita di Republika dengan judul "Indonesia Ingin Jadi Negara Besar, Jokowi: Teladani Sifat Nabi Muhammad SAW".
Presiden Joko Widodo menegaskan dengan meneladani sifat Nabi Muhammad SAW maka bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang maju dan sejahtera.
"Kalau kita bisa meneladani beliau dalam gaya hidup sehari-hari, saya yakin Indonesia bisa menjadi negara besar, makmur dan sejahtera," kata Presiden dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Istana Negara, Jumat (2/1) malam.
(http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/01/02/nhk4hs-indonesia-ingin-jadi-negara-besar-jokowi-teladani-sifat-nabi-muhammad-saw)
Meneladani Nabi dari hal-hal yang kecil dan sederhana saja gak bisa, apalagi pada hal-hal yang besar.
|
Jembatan Putus Terbengkalai, Bukti Riil Pentingnya Dana Aspirasi | 9:43:36 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Ketua Panitia Kerja Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP) Totok Daryanto menekankan, dana aspirasi dibutuhkan untuk segera mewujudkan aspirasi di daerah yang tak kunjung digubris bertahun-tahun oleh pemerintah. Karenanya, masyarakat sekitar terganggu.
Totok mencontohkan sebuah jembatan yang putus di Ngantang, Malang, Jawa Timur akibat erupsi Gunung Kelud beberapa waktu yang lalu. Hingga detik ini, jembatan itu tak kunjung diperbaiki.
"Saya datang ke daerah pemilihan saya. Ketemu dengan salah satu jembatan di Ngantang di Malang. Itu putus, karena peristiwa erupsi Gunung Kelud, sudah setahun yang lalu. Sampai sekarang tidak diapa-apakan. Ada rakyat di situ. Kecamatan dengan beberapa desa, terisolir. Anak-anak sekolah enggak bisa jalan," kata Totok, dalam Forum Indonesia Metro TV, Kamis (18/6/2015).
"Apakah saya sebagai anggota DPR ketika ketemu tangisan mereka, dengan cara apa (saya bantu)?," imbuh dia.
Menurut Politikus PAN ini, daerah memang mendapatkan dana yang dikucurkan dari pemerintah pusat. Sayangnya, dana tersebut kerap tidak tepat sasaran dan sesuai dengan prioritas masyarakat setempat. Totok mengatakan, dirinya memahami mekanisme yang ada.
Tidak heran, ketika jembatan Ngantang itu putus, karena tidak ada pihak yang mengusulkan, sehingga tidak ada dana untuk membangun jembatan. Dengan Panja ini, ia meyakini dapat mengatasi problem klasik yang sering ditemukan anggota dewan saat reses di dapil masing-masing.
"Ini contoh yang riil. Saya tidak mengada-ada karena dilihat seluruh orang se-Indonesia. Sebenarnya, banyak program pembangunan, terutama dana alokasi khusus yang berasal dari pemerintah pusat, di daerah tidak tepat sasaran dan kadang-kadang tidak sejalan dengan prioritas yang diinginkan masyarakat," terang dia.
Totok menambahkan, setiap anggota dewan dibekali dana reses. Akan tetapi, dana reses yang diterima hanya sekadar untuk menggelar pertemuan dengan masyarakat. Dari hasil pertemuan itu, muncul banyak permasalahan yang menjadi aspirasi.
Nah, jika mengandalkan dana tersebut, tentu tidak akan cukup untuk menindaklanjuti aspirasi yang luput dari pemerintah. Perlu tambahan yang lebih besar.
"Kalau tidak, apa gunanya anggota DPR turun ke daerah, melakukan kunjungan kerja atau reses," ungkap dia.
Lebih lanjut, terkait jumlah pasti yang akan diterima masing-masing anggota dan mekanisme pertanggungjawabannya, sedang digodok. Karena dana tersebut diperlukan, untuk menindaklanjuti aspirasi yang bersifat lokal dan segera. (OJE)
Sumber: Metrotvnews
|
Salah Kaprah "Jangan menebar kebencian..." | 8:55:29 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| "Jangan menebar kebencian..."
Ajakan yang benar, bukan? Tapi sebentar dulu. Engkau yakin apakah mereka sedang mengajakmu hal yang benar atau mereka sedang melakukan pewajaran dan pembenaran terhadap keburukan dan kedzoliman?
Perbuatan yang salah, keliru, kebohongan, kejahatan, kekejian, kekejaman, penistaan, kedzoliman dan sejenisnya itu WAJIB KITA BENCI. Apalagi kalau dampak kedzoliman itu sangat luas, rakyat yang jadi korban kedzoliman.
Bahkan Allah SWT dengan tegas mendeklarasikan BENCI KEPADA KEDZOLIMAN.
????????? ??? ??????? ?????????????
"Dan Allah tidak menyukai (membenci) orang-orang yang zalim" (QS Ali Imran: 57) Dan memberitahu khalayak ramai bahwa perbuatan tersebut adalah perbuatan buruk, dzolim, salah, bohong, nista, jahat dan sejenisnya adalah sebuah kebaikan. Bahkan, memberitahu bahwa ada orang yang sedang melakukan keburukan, kebohongan, penistaan, kejahatan, dan sejenisnya adalah juga kebaikan.
Bahkan Rasulullah SAW berwasiat kepada sahabatnya Abu Dzar Rodhiyallahu anhu:
???? ???????? ?????? ????? ??????
"Katakan kebenaran, sekalipun itu pahit". Kenapa? Agar tidak semakin banyak orang terpesona dengan citra palsu. Agar tidak semakin banyak orang tertipu.
Jika engkau sedang melakukan itu, lalu tetiba ada orang yang bilang bahwa engkau sedang menebar. kebencian, bilang saja iya. Akui saja.
"Saya memang sedang menebar kebencian agar orang-orang muak dan benci terhadap keburukan, kedzoliman, kepalsuan dan kejahatan..."
Kawan, kita hidup bukan di sebuah zaman yang hitam dan putih. Kita hidup di zaman yang serba abu-abu. Para pendusta dan pengikutnya bisa saja menggunakan hal baik untuk menutupi keburukan mereka.
Dengan berbagai macam cara mereka ciptakan rekaya pikiran bawah sadar untuk membuat kita takluk dan apatis dengan kondisi yang ada. Dengan berbagai dalil mereka berusaha menyentuh titik kritis kita agar kita diam dan kemudian membiarkan mereka merajalela atas nama 'berbuat baik dan tidak menebar kebencian'.
Sekali lagi, berpikir ulang lah. Apakah engkau yakin tetiba mereka dan pengikutnya menjadi orang bijak dadakan? Tetiba menggunakan kutipan ayat suci, sabda nabi dan petuah agama?
Waspadalah kawan... Jika mereka tak berhasil menundukkanmu dengan goncangan, mereka akan mencoba menundukkanmu dengan hembusan.
(Azzam Mujahid Izzulhaq)
|
Gagal Capai Target SEA Games, Menpora Harus Dibekukan! | 8:33:27 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Target 72-79 medali emas yang ditetapkan Kemenpora untuk kontingen Indonesia di ajang SEA Games 2015 tak tercapai. Padahal dengan target ini akan membuat Indonesia berada di posisi kedua pada akhir klasemen SEA Games 2015 yang digelar di Singapura.
Nyatanya, alih-alih mendekati target, Indonesia secara umum hanya mampu mengumpulkan 47 medali emas, jauh dari sasaran. Secara total, Indonesia meraih 182 medali. Selain emas, Indonesia mengumpulkan 61 perak, dan 74 perunggu. Hasil ini membuat Indonesia cuma duduk di posisi lima.
Tak cuma gagal meraih target, prestasi Indonesia di SEA Games 2015 ini turun dibanding pencapaian SEA Games sebelumnya. Pada SEA Games 2013 yang digelar di Myanmar, Indonesia berada di peringkat 4 dengan total perolehan 260 medali: 65 emas, 84 perak, 111 perunggu.
Atas jebloknya prestasi Indonesia ini, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyatakan akan bertanggung jawab.
"Saya akan bertanggung jawab apa saja yang nanti akan dievaluasi, mungkin mulai dari model perekrutannya, sistem penjenjangannya, degradasipromosinya, atau koordinasi antar stakeholder olahraga," kata Menpora, di Tangerang, Banten, Rabu (17/6) lalu, seperti dilansir koran-sindo.
Apakah bentuk tanggungjawabnya Menpora akan mundur? Karena, seperti kata Presiden Jokowi: Buat apa ikut Event Internasional tapi tanpa prestasi?
"Apakah kita hanya ingin ikut event internasional atau ingin prestasi? Kalau hanya ingin event internasional tapi selalu kalah, kebanggaan kita di mana?" kata Presiden Jokowi pada 30 Mei 2015 saat mendukung langkah Menpora membekukan PSSI.
Jadi kalau rezim ini konsisten dengan apa yang diomongkan, Menpora harusnya dibekukan alias mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban.
|
|
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !