PIYUNGAN ONLINE Portal Berita, Politik, Dakwah, Dunia Islam, Kemasyarakatan, Keumatan Debat Capres Jokowi Ngomong e-Gov 2 Minggu Selesai, tapi Kok Gandeng Singtel? | 10:15:00 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Masih ingat Debat Capres perdana 9 Juni 2014? Dengan entengnya Jokowi ngomong bahwa penerapan e-Government itu mudah saja dilakukan. "Panggil saja programmer, tidak ada dua minggu bisa dirampungkan." (lihat video Debat Capres).
Saat itu banyak yang langsung berekasi atas pernyataan Jokowi ini.
"2 minggu gundule a .. loe aja keles yang ngoding.... melanggar HAM Programmer ini mah -_- buset dah," komen Sofyan Setiawan.
"Program tak semudah bacotan jokowi bung!" sahut Rahmat Juwito.
DAN SEKARANG PEMERINTAHAN JOKOWI AKAN MENGGARAP e-Government YANG MUDAH ITU DENGAN MENGGANDENG PERUSAHAAN SINGAPORE (SingTel).
Politikus Partai Keadilan Sejahera (PKS), Sukamta mengkritik rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk perusahaan patungan antara PT Telekomunikasi Indonesia dengan Telecommunication Limited (SingTel) untuk menggarap e-government.
"Saat debat Capres, Jokowi menyatakan membuat program e-government itu mudah, cukup panggil programmer, dua minggu selesai. Tapi saat jadi presiden, Jokowi berencana membentuk perusahaan patungan antara PT Telkom dengan Singtel milik Singapura," kata Sukamta, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (15/6), dilansir JPPN.
Sukamta menjelaskan, pernyataan Jokowi saat Capres seolah menyampaikan, programmers lokalnya sudah ada, jadi tidak perlu bekerja sama dengan negara lain dalam bidang e-government.
"Tapi kok sekarang mau kerjasama dengan SingTel?," tanya Sukamta.
Dia ingatkan, soal e-government mencakup hal-hal yang terkait dengan rahasia negara. Sehingga sangat rentan dan bahaya bagi Indonesia bekerja sama di bidang ini dengan negara lain. "Potensi bocornya rahasia negara cukup besar," tega anggota Komisi I DPR RI ini.
Dijelaskan Sukamta, UU Nomor 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi Pasal 7 (2) menekankan bahwa dalam penyelenggaraan telekomunikasi, diperhatikan salah satunya untuk melindungi kepentingan dan keamanan negara. "Apakah saat bekerjasama dengan asing dalam bidang e-government, keamanan negara kita terjamin?," tanya dia.
Wakil Rakyat dari Daerah Istimewa Yogyakarta ini menegaskan, bahwa kerja sama di bidang transaksi elektronik, pusat data (server) harus berada di wilayah Indonesia, bukan di negara asing, sebagaimana diatur dalam PP Nomor 82 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik Pasal 17 (2).
"Di era asymetric warfare, perang juga bisa terjadi dengan sistem pemerintahan atau perpolitikan sebagai sasarannya. Kerja sama e-government dengan negara asing akan memberi peluang lebih besar terjadinya perang asimetris ini," tegasnya.
Karena itu, dia menyarankan pemerintah Jokowi memprioritaskan penggunaan teknologi dan programmer dari dalam negeri saja.
"Kan dulu katanya cukup dua minggu selesai (bikin program e-government). Orang Indonesia banyak kok yang jadi programmer handal untuk mendevelope program e-government. Tinggal diberdayakan saja. Jadi perlu dikaji rencana kerja sama dengan SingTel," pungkas Sukamta.
|
Beroperasinya Tol Cipali, Kepadatan Pantura Berkurang Saat Lebaran | 10:00:01 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Beroperasinya jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dipastikan akan dimanfaatkan kendaraan pribadi saat arus mudik lebaran mendatang. Kondisi itu membuat kepadatan jalur pantura berkurang. Namun hal ini bisa menimbulkan kerawanan kecelakaan bagi pengguna sepeda motor.
Untuk mengantisipasi hal itu, jajaran Polres Cirebon pun mengimbau para pemudik yang menggunakan sepeda motor untuk tidak mengendarai kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
''Pemudik bermotor diimbau mengendarai kendaraannya dengan kecepatan 60 km/jam di jalur pantura,'' ujar Kasatlantas Polres Cirebon, AKP Erwinsyah, Senin (15/6).
Erwin menambahkan, meski jalan tol Cipali sudah resmi beroperasi, namun jalur pantura akan dijadikan jalur alternatif bagi pengguna kendaran pribadi saat terjadi antrian panjang di dalam ruas tol. Karena itu, pemudik sepeda motor harus mewaspadai hal tersebut.
''Kami akan menyiagakan petugas di pos-pos pengamanan di jalur pantura untuk mengingatkan pemudik agar tidak menjalankan kendaraannya dengan kecepatan tinggi,'' terang Erwin.
Erwin pun berharap, pemudik menggunakan seluruh fasilitas mudik yang disiapkan pemerintah. Seperti kereta api maupun kapal laut.''Dengan demikian mudik bisa lebih aman dan nyaman,'' tandas Erwin. (ROL)
|
Anehnya Jokowi Bicara Soal Beda Islam di Indonesia dan Timur Tengah | 9:41:28 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Jokowi Bicara Soal Beda Islam di Indonesia dan Timur Tengah
Presiden Joko Widodo mengatakan salah satu penyebab minimnya konflik antar-umat agama di Indonesia yakni sikap toleran masyarakat Tanah Air. Sebagai pemeluk agama mayoritas, kata Jokowi, muslim di Indonesia menganut paham "Islam Nusantara".
Islam Nusantara, menurut Jokowi, adalah ajaran Islam yang penuh sopan santun dan toleransi. "Hampir semua perwakilan negara sahabat selalu bertanya kepada saya, kok bisa penduduk banyak dan beda agama tapi bisa rukun," ?kata Jokowi saat membuka acara ?Istigasah dan Musyawarah Nasional Alim Ulama? Nahdlatul Ulama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad, 14 Juni 2015. ?
Para perwakilan negara tetangga, menurut dia, juga kerap heran melihat orang Indonesia murah senyum. Menurut Jokowi, kebiasaan orang Indonesia itu ada karena pengaruh agama yang kuat. "Saya jawab saja, kalau di Indonesia, senyum itu dianggap ibadah dan ada pahalanya."
Hal ini berbeda dengan Islam di negara-negara Timur Tengah. Walaupun didominasi kaum muslim, negara-negara di daerah itu kerap dilanda konflik.
? Jokowi berujar, sejak terbentuk, Indonesia selalu mempertimbangkan nilai-nilai keislaman. Para ulama Nahdlatul Ulama, dia melanjutkan, juga dinilai sangat berperan dalam memberi corak rumusan akhir Pancasila. ??
? Tak hanya itu, di berbagai pesantren dan masjid, bendera Merah Putih sudah dikibarkan jauh-jauh hari sebelum proklamasi kemerdekaan. "Islam Indonesia, bukan Islam di Indonesia. Ini adalah sumbangan otentik yang nyata dari para ulama,"?? tuturnya.
? Jokowi mengklaim selalu menyampaikan kelebihan Islam Indonesia dalam setiap sambutannya di forum-forum internasional. Apalagi, menurut dia, ?Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia. "Kondisi yang damai serta memiliki jumlah muslim terbesar di dunia akan menjadi kekuatan Indonesia," ujarnya.
Sumber: TEMPO
***
CATATAN (Redaksi):
- Toleransi di negara Indonesia terjadi karena Umat Islam mayoritas, kalau Umat Islam minoritas maka sperti yang terjadi di Myanmar.
- Islam itu satu, tak ada Islam A, B, C. Kalau muslim (orang yang menganut agama Islam) bisa berbeda-beda. Ada mu'min, munafik. Kalau ada ISLAM NUSANTARA terus Nabinya Siapa?
- "kalau di Indonesia, senyum itu dianggap ibadah" -- kalimat Jokowi. Senyum itu memang ibadah sesuai hadits Nabi.
Rasulullah SAW bersabda, "Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah." (HR Tirmizi dan Abu Dzar).
Kok lucu Jokowi bilang di Indonesia senyum dianggap ibadah. Selain Indonesia tidak?
Oh ya pak Jokowi, memakai jilbab bagi wanita yang bergama Islam juga ibadah, wajib hukumnya. Tidak hanya saat pemilu.
- Negara Timur Tengah dilanda konflik. Apa disebabkan karena Islamnya yang berbeda? Bukan. Tapi karena ulah rezim diktator. Di Mesir karena ulah rezim As-Sisi yang melakukan kudeta atas presiden yang sah. Di Suriah, ulah rezim Assad yang membunuh rakyatnya sendiri. Di Yaman, akibat pemberontakan Syiah Houthi.
|
|
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !