Headlines News :
Home » » PIYUNGAN ONLINE

PIYUNGAN ONLINE

Written By Unknown on Monday, June 22, 2015 | 5:34 PM

Your RSS feed from RSSFWD.com. Update your RSS subscription
RSSFWD
PIYUNGAN ONLINE

PIYUNGAN ONLINE

Portal Berita, Politik, Dakwah, Dunia Islam, Kemasyarakatan, Keumatan

Kenapa Kitab Suci Terakhir al-Quran Diturunkan Dalam Bahasa Arab?
8:27:28 PMPIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com

Oleh Ustadz Ahmad Sarwat*


?? (1) ????????? ???? ??????????? ?????????? (2) ??????? ????????? ???????? ???????? ?????????? ???????? ??????????? (3) ???????? ?????????? ?????????? ???????????? ?????? ??? ???????????

"Haa Miim. Diturunkan dari Tuhan yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, Yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui. Yang membawa berita gembira dan yang membawa peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling, tidak mau mendengarkan." (QS Fushilat[41]:1-4)

Sebenarnya Al-Quran hanya salah satu dari sekian kitab suci yang Allah SWT turunkan. Sebelum Al-Quran, sudah tak terhitung wahyu yang turun dari langit. Yang kita hafalkan sejak TK memang hanya 4 kitab suci saja, yaitu Zabur, Taurat, Injil dan Al-Quran. Namun sebenarnya jumlah kitab suci dan firman Allah SWT itu jauh lebih banyak dari yang terbenak di otak kita.

Dari sekian banyak firman dan kitab suci itu, hanya Al-Quran saja yang berbahasa Arab. Selebihnya, Allah SWT telah berbicara kepada manusia dengan beragam bahasa manusia. Tidak mungkin Allah SWT berbicara kepada manusia dengan bahasa binantang atau bahasa alien, karena tidak akan ada gunanya.

Kepada orang yang berbahasa Ibrani, Allah berbicara dengan bahasa Ibrani. Kepada komunitas yang berbahasa Suryani, Allah SWT berbicara dengan bahasa Suryaniyah. Dan demikian seterusnya, tidak ada satu pun umat di dunia ini yang tidak didatangi pembawa peringatan (Rasul/Nabi). Dan masing-masing datang dengan firman dari Allah SWT berbahasa kaum itu.

????????? ??????? ??????? ??????? ????? ??????????? ?????? ?????????? ??????????? ?????? ??? ???????????

Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikit pun) tidak dianiaya. (QS Yunus: 47)

????? ??????????? ??? ???????? ?????? ????????? ???????? ??????????? ?????? ? ????????? ??????? ??? ??????? ????????? ??? ??????? ? ?????? ?????????? ??????????

Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (QS Ibrahim: 4)

Setiap satu kaum diberi satu atau bahkan beberapa nabi. Demikian juga dengan kitab suci. Dan tiap kitab suci itu berbahasa sesuai dengan bahasa yang dimengerti kaum itu.

Mengapa Al-Quran Harus Berbahasa Arab?

Setelah periode "satu kaum-satu nabi-satu kitab suci-satu bahasa", pada bagian akhir dari masa kehidupan manusia, Allah SWT berkehendak untuk menyatukan semua bangsa-bangsa di dunia dengan hanya satu nabi, satu kitab suci dan tentunya satu bahasa kitab suci.

Untuk itu diperlukan satu bahasa yang memang punya kapasitas dan karakteristik yang unik, universal, serta istimewa. Sebab sangat tidak mungkin kitab suci terakhir itu diturunkan dalam banyak bahasa. Mengingat jumlah bahasa umat manusia di penghujung zaman ini sudah tak terhingga banyaknya.

Cukup satu bahasa saja yang digunakan, namun bahasa ini adalah bahasa yang paling istimewa dari semua sisinya. Baik dari jumlah kosa-katanya, sampai kepada strukturisasi gramatikanya.

Diantara Keistimimewaan Bahasa Arab:

(1) Faktor Kekuatan dalam Menyampaikan Pesan (Balaghah)

Pastinya, bahasa sebuah kitab suci itu harus punya kemampuan prima dalam penyampaian pesan. Tiap kata yang digunakan benar-benar kata pilihan, tidak asal sebut saja. Karena kitab suci itu akan menjadi sumber rujukan syariah sepanjang zaman. Tentunya kata-kata yang digunakan harus berupa pilihan kata dari bahasa yang sangat sangat kuat sisi bahasanya.

Dan barangkali bahasa selain Arab tidak punya padanannya, sehingga ketika diterjemahkan, akan kehilangan rasa dan kekuatannya.

Contoh sederhana, bahasa arab menggunakan dua kata yang berbeda untuk menyebut tuhan, yaitu ilah dan rabb. Bahasa lain tidak pernah punya pembedaan sedetail ini. Kata ilah diterjemahkan sebagai tuhan dan kata rabb juga tuhan. Padahal makna tuhan dalam kata ilah punya rasa, karakter dan pengertian rinci yang sangat jauh berbeda dengan makna tuhan dalam kata rabb.

Memang benar bahwa tiap bahasa punya idiom khas yang tidak bisa diterjemah secara sederhana ke dalam bahasa lain. Tetapi idiom dalam bahasa arab jauh lebih sempurna, banyak, serta bervariasi. Semua menggambarkan perasaan, pemikiran, ekspresi, sikap, pola pikir, budaya, moral, etika, seni dan budaya umat manusia.

(2) Faktor Keindahan Bahasa

Yang juga tidak kalah penting adalah faktor keindahan bahasa itu ketika dibunyikan. Agar jangan sampai kitab suci ini tidak enak didengar telinga, akhirnya hanya menjadi ensiklopedi yang tersusun rapi di rak tanpa pernah disentuh, apalagi dibaca.

Al-Quran adalah kitab yang didesain untuk selalu dekat dengan manusia sepanjang masa, dalam keadaan apapun. Karena itu membutuhkan sebuah bahasa yang bisa setiap saat 'didendangkan', karena memang terdengar indah di telinga, merdu dan bikin kangen. Selain itu mudah diingat karena punya karakter yang mudah.

???????? ?????????? ?????????? ?????????? ?????? ??? ??????????

"Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quraan untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?" (Al-Qamar: 17)

(3) Faktor Usia Bahasa

Semakin tua usia bahasa maka akan semakin luas kosa dan perbendaharaannya. Dengan demikian kapasitas bahasa itu untuk menyampaikan pesan menjadi jauh lebih lebar dan luas.

(Salah satu peneliti bahasa Arab mengemukakan bahwa orang Arab punya 80 sinonim untuk kata yang bermakna unta. Dan punya 200 sinonim untuk kata yang bermakna anjing. Sehingga kosa kata bahasa arab menempati urutan terbanyak dari kosa kata bahasa lain)

Bahasa Arab adalah bahasa yang sudah ada sejak manusia menginjakkan kaki pertama kali di planet ini. Sepanjang zaman, bahasa Arab selalu mengalami pengayaan perbendaharaan. Dan tentunya paling banyak digunakan oleh manusia sepanjang sejarah.

Bahasa Inggris yang sering didengungkan sebagai bahasa pergaulan international, ternyata bahasa yang baru muncul beberapa ratus tahun terakhir ini saja. Meski bangsa Inggris kuno sudah ada jauh sebelumnya, namun para ahli sepakat bahwa bahasa yang digunakan bangsa Inggris kuno bukanlah bahasa Inggris modern sekarang ini.

Sampai ada sebuah perumpamaan yang menggelikan. Seandainya Ratu Elizabeth II ratu Inggris hari ini bertemu dengan kakek moyangnya di zaman Robinhood, misalnya King Arthur, dengan pertolongan lorong waktu, maka keduanya tidak akan menggunakan bahasa Inggris, melainkan bahasa tarzan, alias bahasa isyarat.

Mengapa? Karena bahasa masing-masing sangat berbeda, bukan hanya dalam penggunaan istilah semata, tetapi juga struktur dan cara pengungkapannya.

Adapun bahasa Arab sudah dikenal sejak zaman nabi Ismail bin Ibrahim alaihissalam. Bahkan sebagian ahli bahasa berpendapat bahwa nabi Adam sudah berbahasa Arab. Logikanya, karena beliau diciptakan di surga, sedangkan dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa bahasa penduduk surga adalah bahasa Arab. Tentunya sejak masih di surga beliau sudah bercakap-cakap dengan isterinya, Hawwa. Dan ketika keduanya mendarat di muka bumi yang saat itu belum ada makhluk cerdasnya, bahasa Arablah yang digunakan oleh generasi pertama manusia di muka bumi.

Kalau argumentasi ini benar, maka bahasa Arab adalah bahasa manusia pertama. Tentunya juga bahasa manusia tertua di dunia ini. Dan hal ini cocok dengan teori para ahli bahasa yang mengatakan bahwa bahasa bangsa-bangsa manusia di dunia ini membentuk rumpun-rumpun yang berasal dari satu kesatuan. Maka dengan teori ini tidak salah bila dikatakan bahasa Arab adalah induk dari semua bahasa manusia.

Apalagi kalau dikorelasikan dengan jumlah kosa katanya yang sangat banyak, jauh mengungguli semua kosa kata bahasa manusia saat ini. Dan otomatis juga merupakan bahasa yang paling banyak digunakan oleh manusia sepanjang sejarah. Bukan dalam satu kurun waktu saja.

Bahkan bahasa Inggris pun ternyata bukan bahasa yang paling banyak digunakan manusia pada saat ini. Ternyata bahasa yang paling banyak dipakai manusia di hari ini adalah bahasa Cina (Mandarin). Tapi kalau kita hitung bukan berdasarkan satu kurun waktu, tetap saja bahasa Arab adalah bahasa yang paling banyak dipakai oleh manusia secara total.

(4) Faktor Keabadian Bahasa

Dan juga tidak lupa dari keabadian dan kekekalannya, pasti sangat menentukan. Akan jadi runyam kalau sebuah kitab suci yang berlaku sepanjang zaman, tetapi bahasanya justru sudah punah dan tidak lagi digunakan lagi oleh lidah manusia modern.

Dr. Ahmad 'Arif Al-Hijazi, doktor bahasa Arab dari Mesir pernah mengisahkan bahwa para ahli bahasa dari seluruh dunia pernah melakukan riset spektatuler. Intinya, bahasa Arab memang layak jadi bahasa kitab suci umat manusia karena akan terus abadi sepanjang zaman.

Penelitian mereka berangkat dari rasa ingin tahu tentang bahasa manusia manakah yang masih besar kemungkinannya masih digunakan oleh manusia pada beberapa abad mendatang. Hal itu mengingat bahwa kecenderungan setiap bahasa di dunia ini akan mengalami kemunduran hingga akhirnya lenyap sama sekali. Meski di masa lalu pernah menjadi bahasa yang besar, karena digunakan oleh bangsa-bangsa besar dunia.

Misalnya, bangsa Mesir kuno pernah menjadi bangsa terbesar di muka bumi ini dengan kemajuan peradaban serta teknologinya. Tentunya mereka punya bahasa tersendiri yang sangat mereka banggakan. Namun kita tahu bahwa bahasa Mesir kuno sudah terkubur bersama para Firaun di padang pasir. Hari ini hanya profesor bahasa purba saja yang bisa mengira-ngira terjemahan tulisan heliografi di tembok Pyramid.

Demikian juga dengan bahasa manusia modern sekarang ini, para ahli percaya bahwa beberapa abad ke depan, tidak akan ada lagi manusia yang berbahasa dengan bahasa yang digunakan saat ini. Lalu bagaimana kita bisa menyampaikan informasi tentang peradaban abad 21 ini kepada generasi manusia di abad-abad mendatang?

Setelah melalui beragam pengujian dan penelitian atas sejarah karakteristik berbagai bahasa manusia, akhirnya mereka sepakat bahwa bahasa arab akan tetap dipakai manusia sampai beberapa abad mendatang. Sehingga peradaban manusia bisa menitipkan ilmu dan sejarahnya lewat bahasa arab untuk disampaikan kepada manusia di masa mendatang.

*Sumber: Eramuslim




Yahudi "Frum", Dilihat Sekilas Seperti Muslimah
7:53:00 PMPIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com
Jika melihat sekilas, mungkin Anda berpikir mereka adalah muslim. Kalau iya, dugaan Anda salah. Memang ada beberapa muslim luar negeri yang memakai burqa. Tapi untuk yang satu ini mereka buka muslim. Mereka adalah Yahudi. Yahudi sekte Haredi. Yahudi yang memakai kerudung yang mirip Muslim.

Wanita Yahudi Ultra-Ortodoks selalu merasa bangga mengenakan gaun sederhana. Wanita Yahudi Ultra-Ortodoks bangga berpakaian sopan agar tidak menarik perhatian orang-orang yang bukan suaminya.

Saat ini, beberapa sekte Yahudi ultra-Ortodoks, perempuan telah pergi ke tingkat yang baru kesopanan dengan menutup seluruh tubuh dan wajah mereka.

Menurut Wikipedia, sekte ini disebut "Haredi burka sekte" atau "ibu Taliban". Banyak dari keluarga-keluarga ini berpakaian gadis muda mereka dari segala usia dengan pakaian pakaian penuh sama, kecuali untuk penutup wajah. Sekte Yahudi ultra-Ortodoks ini sederhana, berpusat terutama di Israel, di mana perempuan ultra-Ortodoks Yahudi merasa kerendahan yang membutuhkan menutupi seluruh tubuh burqa-gaya mereka, termasuk cadar yang menutupi wajah.

Menurut Muslim Mirror, niqab burqa mereka disebut frumka, plesetan dari kata frum (fakir) dan burka. Sekte Yahudi ultra-Ortodoks ini, diperkirakan telah dimulai dengan sekitar 100 wanita pada tahun 2008, dan tumbuh tahun 2011. (ri)


Astaghfirullah, Ada Film Propaganda Ajaran Nikah Mut'ah Syiah di TV
7:46:37 PMPIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com

Sebuah film berjudul "Dia Tetap Ibuku" yang tayang di MNCTV beberapa hari yang lalu menuai kritik. Pasalnya, dalam film itu ada propaganda ajaran Syiah tentang nikah mut'ah. Tokoh agama (baca: ustazah) dalam film tersebut memberikan 'fatwa' nikah mut'ah boleh asal tidak untuk bisnis.

"Kawin kontrak itu dipergunakan boleh. Tapi untuk saat-saat yang darurat. Bukan untuk bisnis semata seperti ini," kata ustazah tersebut sebagaimana dapat dilihat dalam cuplikan video di bawah ini.

Film "Dia Tetap Ibuku" menceritakan seorang anak perempuan yang berusaha untuk berbakti kepada ibunya. Di sisi lain, sang ibu yang terlilit hutang setelah sang ayah meninggal meminta anaknya kawin kontrak (mut'ah).

Sebenarnya pada sesi ini bagus karena menampilkan sisi negatif mut'ah. Karena sang anak menjadi menderita karena mut'ah.

Sang ibu untuk kali kedua kembali meminta anaknya mau kawin kontrak. Karena sudah merasakan penderitaan mut'ah, ia minta petunjuk Allah dan muncullah ustazah yang mengatakan bolehnya mut'ah dalam kondisi darurat asalkan tidak untuk bisnis.

"Sedikit demi sedikit Syiah mulai menunjukkan jati dirinya kepada khalayak ramai, menyusupkan doktrin-doktrin sesatnya melalui media kepada masyarakat luas," tulis situs SyiahIndonesia.com yang aktif menyadarkan bahaya Syiah.

Berikut ini cuplikan perkataan ustadzah dalam film "Dia Tetap Ibuku" yang membolehkan mut'ah:



*Sumber: tarbiyah.net

Baca juga: HARAM DAN BAHAYANYA NIKAH MUT'AH




Orang Yang Hafal Al-Quran Lalu Lupa Itu Berdosa?
7:44:38 PMPIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com
Jika kita sudah pernah menghafal Al-Quran kemudian melupakannya atau lupa, kemudian kita berdosa. Apa hadits itu shahih?

Al-Quran adalah Firman Allah Yang Maha Kuasa, Kalamullah, dan sumber hukum. Membacanya adalah ibadah yang melembutkan hati, merendahkan jiwa, dan membawa manfaat yang tak terhitung jumlahnya.

Termasuk rahmat Allah dan kebaikan-Nya kepada para hamba adalah adanya sifat lupa. Jika seseorang lupa hafalannya, dia tentu akan menghafal kembali (muraja'ah). Jika dia murajaah bacaannya, dia akan mendapatkan hasil yang lebih utama daripada kalau dia dulu telah membaca Al-Quran, menghafalnya, dan tidak lupa. Karena jika Anda membaca, hafal, dan tidak lupa sedikit pun, Anda tidak akan membaca Al-Quran walaupun pada saat Anda butuh. Namun selama Anda mengetahui bahwa Anda akan lupa, tentu Anda akan muraja'ah berkali-kali, demikian seterusnya.

Secara hukum tidak berdosa, akan tetapi disyariatkan bagi seorang muslim untuk selalu menjaga dan memelihara hafalan Al-Quran agar tidak hilang dari ingatannya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi - shallallahu 'alaihi wa sallam -,

??????????? ?????????? ??????????? ???????? ???????? ?????? ??????? ?????????? ???? ????????? ???? ?????????

"Jagalah Al-Quran. Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh Al-Quran itu lebih mudah lepas daripada seekor unta yang lepas dari talinya." (Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 5033 dalam kitab Fadha'il al-Qur'an, bab (22), dan diriwayatkan Muslim, no. 791 dalam kitab Shalat orang yang bepergian dan qashar, bab (23) dari hadits Abu Musa al-Asy'ari z.)

Akan tetapi, yang paling penting adalah mempelajari dan memahami ayat-ayat Al-Quran kemudian mengamalkannya. Karena barangsiapa yang mengamalkan Al-Quran, maka Al-Quran tersebut akan menjadi hujjah baginya (akan membelanya di hadapan Allah l). Dan barangsiapa yang tidak mengamalkan Al-Quran, maka Al-Quran tersebut akan menjadi bumerang dia. Hal ini berdasarkan sabda Nabi - shallallahu 'alaihi wa sallam -.

?? ??????????? ??????? ???? ???? ????????

"Dan Al-Quran itu bisa menjadi hujjah bagimu (membelamu) dan bisa menjadi hujjah atas kamu (mengancammu)." (Riwayat Muslim dari hadits Al-Harits Al-Asy'ari yang panjang).

Oleh karena itu, tidak boleh bagi orang yang telah hafal bacaan Al-Quran untuk mengabaikan, atau mengabaikan untuk memperbaiki hafalannya. Sebaliknya, seseorang wajib menentukan sebagian dari Al-Quran untuk dibaca setiap hari yang akan membantu orang tersebut memperkuat hafalan dan memastikan bahwa seseorang tidak melupakannya. Sehingga, di samping akan menerima pahala dari Allah juga akan mendapatkan manfaat dari hukum-hukumnya dengan penuh keyakinan dan tindakan. Namun, orang yang menghafal beberapa bagian dari Al Quran kemudian mereka lupa  karena sibuk atau ceroboh tidaklah berdosa. Terdapat hadist yang menyebutkan ancaman terhadap mereka yang menghafal bagian dari Al-Quran kemudian melupakannya, hadits tersebut bukan hadits yang shahih dari Nabi Muhammad - shallallahu 'alaihi wa sallam. (ri)

Sumber: Majalah Sakinah


RSSFWD - From RSS to Inbox
3600 O'Donnell Street, Suite 200, Baltimore, MD 21224. (410) 230-0061
WhatCounts
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

PETA MEDAN JOHOR

PETA MEDAN JOHOR

REAL COUNT PILGUBSU 2018

REAL COUNT PILGUBSU 2018
DPC PKS Medan Johor by Zul Afkar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. DPC PKS Medan Johor - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Zoel Afkar MK