PIYUNGAN ONLINE Portal Berita, Politik, Dakwah, Dunia Islam, Kemasyarakatan, Keumatan Semutnya Ibrahim dan Cicaknya Namrud | 1:00:04 AM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Tatkala tubuh Nabi Ibrahim as dilempar ke kobaran api yang disiapkan oleh Namrud ibn Kan'an, seorang Raja yang pertama kali mengaku bahwa dirinya Tuhan dari Babil (dikenal juga dengan Babilonia, sebuah kerajaan besar di kurun 2275-1943 SM di selatan Mesopotamia, sekarang Irak), dikisahkan ada dua ekor binatang yang turut 'berpihak dan berkontribusi' baik terhadap Nabi Ibrahim as atau kepada Namrud. Kedua binatang tersebut adalah semut dan cicak.
Semut tersebut berlari-lari dengan susah payah berusaha memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim as dengan membawa butiran air di mulutnya.
Semua heran dan bertanya, "Wahai semut untuk apa kamu bawa butiran air kecil itu, tidak akan ada gunanya dibanding dengan api Namrud yang akan membakar Nabi Ibrahim?"
Semut itu menjawab, "Memang air ini tidak akan bisa memadamkan api itu, tapi paling tidak semua akan melihat bahwa aku dipihak yang mana".
Di sisi lain, cicak ikut meniup api yang dibuat oleh Namrud agar semakin membesar. Memang tiupan cicak tidak seberapa dan tidak akan membesarkan kobaran api itu, tapi dengan apa yang dilakukannya semua tahu cicak ada di pihak yang mana.
Akibat keberpihakannya ini, cicak dianjurkan untuk dibunuh.
"Dari Sa'ad ibn Abi Waqqash bahwasannya Nabi Muhammad saw memerintahkan untuk membunuh cicak. Dan beliau menamakannya (cicak ini) hewan kecil yang fasik" (HR. Muslim)
"Dahulu ia meniup api yang membakar Nabi Ibrahim as." (HR. Bukhari dari Ummu Syarik)
Maraji': Shahih Qashashil Anbiya' (Ibnu Katsir)
***
Lalu, di manakah keberpihakan kita saat ini? Di golongan 'semut' yang membela kebenaran atau di golongan 'cicak' yang membela kefasikan?
(Azzam Mujahid Izzulhaq)
|
Dicampakkan di Negeri Sendiri, Mobil Listrik Karya Anak Indonesia Dilirik Malaysia | 12:30:01 AM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
|  "SELO', mobil listrik tipe sport ini beberapa waktu lalu sempat menjadi daya tarik masyarakat Indonesia. Berbentuk sedan dan berwarna kuning, mobil tersebut merupakan pengembangan terbaru mobil listrik yang dipelopori oleh Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan dan enginer Ricky Elson.
Dua tahun berlalu, Ricky sebagai pengembangnya kembali tergugah untuk mengembangkan Selo generasi selanjutnya. Namun sayangnya, setelah dinyatakan tidak layak produksi di Indonesia, negeri tetangga akan mengambil alih pengembangan mobil tersebut.
Dalam status media sosialnya, Ricky Elson mengungkapkan 'M' menjadi negara yang menyatakan minatnya untuk mengajak kerjasama Ricky bersama tim nya untuk mengembangkan mobil listrik tersebut.
Mengapa Ricky memilih untuk menyebrang ke negeri sebelah, demi mengembangkan mobil listrik generasi terbarunya? Berikut cerita Ricky Elson yang dikutip Liputan6.com dari laman sosial media milik Ricky :
"Jangan bilang ini tak Cinta"
2 Tahun lebih berlalu,
Sejak pengembangan pertama Mobil ini. dan semenjak itu, Ide ide pengembangan Generasi Baru dan Mesin mesin yg baru terus berputar didalam kepala ini. Serasa berat menahan mimpi yang harus saya dikubur sejenak didalam kolam kolam Lele di Ciheras, dibawah jerami kering tua, penutup benih bibit Jahe.. Namun dalam hati terus memendam hasrat untuk terus berkarya, meski tak mudah...
Kelanjutan dari pertemuan dgn seseorang di KL, 8 bln yg lalu hari ini dapat kabar, ada keinginan keras mereka utk pengembangan Mobil Listrik, bersama team kami.
hemmmm, akankah pembeli Prototype Next Generation Of "SELO" the Electric Car (baca : Membiayai produksi next Prototype) berasal dari Negara Tetangga (M)? ini bukan menjual diri. Karna kami harus terus berkarya.
saya insyaaAllaah bersedia, jika ini pilihan jalan yg realistis untuk kami melanjutkan "karya" ini. Meski ini jalan berputar, untuk negri kami kelak. Meski Pahit.
syarat Proses Pembuatan tetap harus di Indonesia.
semoga ada pilihan lain.
Ditulis: 20150830, Macet menuju CiTos
Setori in Ngeri ku, Disini, mengembangkan EV malah dikejar kejar untuk jadi Saksi oleh sebuah Instansi. (Yas/Gdn)
Sumber: Liputan6
|
|
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !