PIYUNGAN ONLINE Portal Berita, Politik, Dakwah, Dunia Islam, Kemasyarakatan, Keumatan Legalkan Kawin Sejenis, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe Ajak Obama Menikah | 9:39:54 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Presiden Zimbabwe Robert Mugabe mengejek keputusan Amerika yang melegalkan pernikahan gay dengan bersumpah untuk melakukan perjalanan ke Gedung Putih dan mengajak Barack Obama untuk menikah dengannya.
Selama wawancara mingguan dengan stasiun radio nasional, presiden Zimbabwe bercanda bahwa ia berencana untuk melakukan perjalanan ke Washington DC 'berlutut di depan Obama dan meminta tangannya menerima lamarannya' (sebagaimana tradisi ajakan nikah ala Barat).
Mugabe, yang dikenal selama ini sangat keras melawan homoseksualitas, menanggapi dengan cara nyentrik atas keputusan Mahkamah Agung Amerika yang menjamin kaum gay dan lesbian hak yang sama untuk menikah sebagai heteroseksual.
Berbicara pada hari Sabtu (27/6), Mugabe mengatakan: "I've just concluded - since President Obama endorses the same-sex marriage, advocates homosexual people and enjoys an attractive countenance - thus if it becomes necessary, I shall travel to Washington, DC, get down on my knee and ask his hand."
("Saya baru saja menyimpulkan - sejak Presiden Obama mendukung pernikahan sesama jenis, pendukung orang homoseksual dan menikmati wajah yang menarik - sehingga jika menjadi perlu, saya akan melakukan perjalanan ke Washington, DC, turun pada lutut saya dan meminta tangannya (melamar)".
Dengan nada yang lebih serius, ia menambahkan: "Saya tidak mengerti bagaimana orang ini berani menentang perintah eksplisit Kristus yang melarang manusia dari perbuatan sodomi".
Mugebe menuduh pemerintah AS dijalankan oleh 'penyembah Setan yang sesat yang menghina bangsa besar Amerika'.
Sumber: dailymail.co.uk
***
Apakah Obama akan menerima lamaran Mugebe? Huehehe...
|
Jokowi Mau Ganti Menteri, Ahmad Dhani: 'There is no BAD TEAM only BAD LEADER' | 9:39:28 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Pemerintahan dibawah Presiden Joko Widodo hampir berusia satu tahun. Namun, hingga kini prestasi Kabinet Kerja dinilai banyak pihak belum maksimal. Bahkan sektor ekonomi yang dinilai paling parah, pertumbuhan turun, dolar masih tinggi, bahkan PHK dimana-mana.
Lantas apa yang salah dengan pemerintahan Jokowi- JK? Benarkah para menteri di kabinet tak maksimal dalam bekerja?
Dalam situasi seperti itu, isu reshuffle kabinet makin kencang. Presiden Jokowi pun tak mau tinggal diam. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu beberapa waktu lalu telah meminta laporan kinerja para menterinya sebagai bahan evaluasi.
Jokowi mengaku telah mengantongi penilaian kinerja di kabinetnya. Ada sejumlah menteri yang memiliki rapor merah dan disebut-sebut masuk bursa reshuffle.
Kabarnya sejumlah menteri bakal dicopot untuk diganti dengan orang baru. Situasi politik di internal pemerintah dan parpol pendukung Jokowi-JK pun memanas.
PDIP paling kencang suaranya untuk pergantian menteri. Jokowi juga dikabarkan sudah melapor ke Ketum PDIP Megawati perihal pergantian menteri. Hal itu disampaikan Ahmad Basarah, Wakil Sekjen DPP PDIP.
"Hubungan Jokowi dengan Megawati berjalan dengan baik. Hal-hal menyangkut evaluasi kabinet, siapa yang akan diganti, saya kira disampaikan dalam konteks Jokowi sebagai kader (PDIP)," kata Basarah dalam konfrensi pers yang digelar di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (28/6/2015), lansir Tribunnews.
Namun apakah efektif mengganti menteri sebagai solusi permasalahan bangsa terutama ekonomi yang carut marut ini?
Menurut musisi Ahmad Dhani (Dhani Ahmad Prasetyo), persoalan bukan terletak pada tim (kabinet) namun pada leader (presidennya).
"There is no BAD TEAM only BAD LEADER...kenapa orang2 ribut gonta ganti menteri???" ujar musisi rock ini melalui akun twitternya @AHMADDHANIPRAST, Rabu (1/7) pagi.
Komentar boss Dewa 19 ini senada dengan apa yang disampaikan pengamat politik Margarito Kamis. Menurutnya, kelemahan pemerintahan saat ini bukan terjadi di bawah (kabinet) melainkan pada pucuk kepemimpinan nasional. "Kepemimpinan Pak Jokowi sangat lemah, terkesan sama sekali tidak diikuti bawahannya sehingga semuanya berjalan sendiri-sendiri. Kalau kelemahan itu terjadi di tingkat menteri, bisa kita atasi dengan mengganti menterinya, kalau kelemahannya pada presiden, mau diganti semua menterinya juga tidak ada pengaruhnya, tetap akan lemah pemerintahannya," ujar Margarito dalam wawancara dengan TeropongSenayan.
|
|
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !