PIYUNGAN ONLINE Portal Berita, Politik, Dakwah, Dunia Islam, Kemasyarakatan, Keumatan Krisis Ekonomi, Turki Siap Bantu Yunani | 10:28:48 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Turki pada Selasa (30/6) mengatakan "siap membantu" Yunani keluar dari krisis keuangan yang meningkat setelah negara tersebut gagal bayar atas utang IMF.
"Kami siap untuk membantu Yunani bertahan krisis ekonomi dengan kerjasama di bidang pariwisata, energi, perdagangan," kata Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu di ibukota, Ankara.
"Kami ingin Yunani untuk menjadi kuat ... karena itu Turki akan positif terhadap usulan untuk kerjasama," katanya dalam komentar yang disiarkan televisi.
Davutoglu menambahkan bahwa delegasi Turki akan melakukan perjalanan ke Yunani untuk pertemuan kerjasama tingkat tinggi sesegera mungkin untuk mempertimbangkan langkah-langkah bersama tentang krisis keuangan.
Yunani pada Selasa menjadi negara maju pertama yang mengalami gagal bayar (default) pada utangnya kepada Dana Moneter Internasional (IMF), setelah gagal melakukan pembayaran sebesar 1,5 miliar euro (1,7 miliar dolar AS/ Rp 22 triliun). Utang itu jatuh tempo kemarin 30 Juni 2015.
Menteri Ekonomi Turki Nihat Zeybekci, Senin jika proposal resmi untuk bantuan keuangan dibuat oleh Yunani, "kami akan mengevaluasinya."
Partai Demokrat sayap kiri dan Pro-Kurdi Rakyat Turki (HDP) juga mengeluarkan pesan solidaritas dengan Yunani, mengatakan: "Kami bersama-sama dengan orang-orang Yunani dan pemerintah mereka dalam perjuangan mereka untuk keadilan, kesetaraan dan demokrasi dan melawan austerity."
[Reuters]
|
Daftar Capim KPK, Publik Dukung Ratna Sarumpaet Bongkar Kasus Jokowi | 10:25:31 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Dilansir metrotvnews, Aktivis Perempuan sekaligus Ketua Majelis Kedaulatan RI (MKRI), Ratna Sarumpaet mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK. Alasan utama Ratna, banyak kasus korupsi besar yang belum berhasil diungkap KPK.
"Kerena saya merasa saya mampu. Tidak masuk akal kasus-kasus korupsi besar tidak terungkap, di mana letak masalahnya? mungkin dapet tekanan kali ya, dan aku orang yang enggak bisa ditekan," ujar Ratna saat berbincang dengan Metrotvnews.com, Selasa (30/6/2015).
Menurut Ratna, selain berani, calon pimpinan KPK nantinya harus memiliki integritas. Dia meminta, Panitia seleksi Capim KPK tidak hanya melihat latar belakang pendidikan.
"Yang punya integritas dong, yang memiliki kemampuan memberantas korupsi, dan itu tidak ditunjukkan oleh ijazah," tukas Ratna yang dikenal sebagai seniman dan budayawan ini.
Perempuan dengan pendidikan terakhir SMA itu juga tak masalah harus bersaing dengan pendaftar lain yang datang dari berbagai latar belakang. "Saya tak pernah takut," katanya.
Sebelumnya, Anggota Pansel Capim KPK, Betti Alisjahbana mengatakan, profesi pendaftar cukup variatif. Di antara 485 pendaftar, 78 merupakan PNS, 71 dosen, 69 adavokat, 47 pegawai swasta, 41 pensiunan, 28 wiraswasta dan 19 dari Polri yang enam di antaranya merupakan purnawirawan.
"Profesi lain yang menarik adalah TNI ada 4 (2 purnawirawan), Hakim 3, KPK 2, Wartawan 4," tambah Betti.
Pendaftaran akan diutup pada 3 Juli tepat pukul 12.00 WIB. Pengumuman nama-nama yang lolos seleksi administrasi akan dilaksanakan pada 4 Juli melalui press conference dan di situs www.setneg.go.id.
Menanggapi pendaftaran ini, publik di social media mendukung langkah Ratna Sarumpaet.
"@RatnaSpaet maju terus bu ever on ward never retreat," support netizen @azmuldoang.
"Wah mantap kalau dia jd ketua kpk jokowi ahok pusing deh," ujar netizen @arvi_firdaus.
"@RatnaSpaet kalau buk ratna jadi ketua KPK, orang pertama yang ketar ketir adalah Jkw. Kasus nya banyak tuh," cuit @agungriensya.
"Orang seperti bu @RatnaSpaet pasti dihadang masuk @KPK_RI. Target beliau BLBI, Century membuat ngeri org2 tertentu," komen @HarrisSiregar74.
"Maju terus buu @RatnaSpaet walaupun psti mrka stengah mati akan menjegal ibu," support netizen @ayuhasan09.
Baca: Semprotan Pedas Ratna Sarumpaet pada Jokowi di acara ILC
|
Jokowi Mau Ganti Menteri, Ahmad Dhani: 'There is no BAD TEAM only BAD LEADER' | 10:01:11 PM | PIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com |
| Pemerintahan dibawah Presiden Joko Widodo hampir berusia satu tahun. Namun, hingga kini prestasi Kabinet Kerja dinilai banyak pihak belum maksimal. Bahkan sektor ekonomi yang dinilai paling parah, pertumbuhan turun, dolar masih tinggi, bahkan PHK dimana-mana.
Lantas apa yang salah dengan pemerintahan Jokowi- JK? Benarkah para menteri di kabinet tak maksimal dalam bekerja?
Dalam situasi seperti itu, isu reshuffle kabinet makin kencang. Presiden Jokowi pun tak mau tinggal diam. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu beberapa waktu lalu telah meminta laporan kinerja para menterinya sebagai bahan evaluasi.
Jokowi mengaku telah mengantongi penilaian kinerja di kabinetnya. Ada sejumlah menteri yang memiliki rapor merah dan disebut-sebut masuk bursa reshuffle.
Kabarnya sejumlah menteri bakal dicopot untuk diganti dengan orang baru. Situasi politik di internal pemerintah dan parpol pendukung Jokowi-JK pun memanas.
PDIP paling kencang suaranya untuk pergantian menteri. Jokowi juga dikabarkan sudah melapor ke Ketum PDIP Megawati perihal pergantian menteri. Hal itu disampaikan Ahmad Basarah, Wakil Sekjen DPP PDIP.
"Hubungan Jokowi dengan Megawati berjalan dengan baik. Hal-hal menyangkut evaluasi kabinet, siapa yang akan diganti, saya kira disampaikan dalam konteks Jokowi sebagai kader (PDIP)," kata Basarah dalam konfrensi pers yang digelar di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (28/6/2015), lansir Tribunnews.
Namun apakah efektif mengganti menteri sebagai solusi permasalahan bangsa terutama ekonomi yang carut marut ini?
Menurut musisi Ahmad Dhani (Dhani Ahmad Prasetyo), persoalan bukan terletak pada tim (kabinet) namun pada leader (presidennya).
"There is no BAD TEAM only BAD LEADER...kenapa orang2 ribut gonta ganti menteri???" ujar musisi rock ini melalui akun twitternya @AHMADDHANIPRAST, Rabu (1/7) pagi.
Komentar boss Dewa 19 ini senada dengan apa yang disampaikan pengamat politik Margarito Kamis. Menurutnya, kelemahan pemerintahan saat ini bukan terjadi di bawah (kabinet) melainkan pada pucuk kepemimpinan nasional.
"Kepemimpinan Pak Jokowi sangat lemah, terkesan sama sekali tidak diikuti bawahannya sehingga semuanya berjalan sendiri-sendiri. Kalau kelemahan itu terjadi di tingkat menteri, bisa kita atasi dengan mengganti menterinya, kalau kelemahannya pada presiden, mau diganti semua menterinya juga tidak ada pengaruhnya, tetap akan lemah pemerintahannya," ujar Margarito dalam wawancara dengan TeropongSenayan.
|
|
Numpang Promo ya ^^ Kami dari MandiriQQ Agen yang selalu Menomor Satukan Permainan FairPlay ^^
ReplyDeleteHadir dengan Promo Menarik yang menguntungkan
Segera bergabung bersama kami ^^
Untuk Info silahkan di Add 2BE2B4BA
Ditunggu ya teman teman ^^
Dengan 6 Permainan Judi Online yang Memukau seperti:
Poker
Capsasusun
BandarQ
AduQ
DominoQQ
BandarPoker