Headlines News :
Home » » PIYUNGAN ONLINE

PIYUNGAN ONLINE

Written By Unknown on Saturday, June 27, 2015 | 5:36 PM

Your RSS feed from RSSFWD.com. Update your RSS subscription
RSSFWD
PIYUNGAN ONLINE

PIYUNGAN ONLINE

Portal Berita, Politik, Dakwah, Dunia Islam, Kemasyarakatan, Keumatan

Innalillaahi, ISIS klaim kemenangan Ramadhan-nya dengan rilis video eksekusi 12 Mujahidin Suriah
8:24:27 PMPIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com

Daulah Al-Baghdadi atau dikenal dengan ISIS mencoba untuk mengimbangi kekalahan terbaru mereka di Qalamun. Kali ini mereka merilis sebuah video eksekusi 12 Mujahidin Jaisy Al-Islam dan Jabhah Nusrah yang ditangkap 6 bulan lalu.

Ada yang menarik dalam video tersebut, lihatlah apa kesamaan antara Daulah Al-Baghdadi (ISIS) dengan Thaghut Lebanon? Ya! Mereka mencukur jenggot para tawanan mereka, perbedaannya adalah ISIS memenggal kepala mujahidin dari kelompok lainnya. Demikian Al-Nusra melaporkan dalam Islamina, Sabtu (27/6/2015).

Inilah yang dimaksud kemenangan Ramadhan bagi ISIS dan para pengikut mereka yang seperti burung beo buta, inilah apa yang mereka inginkan agar Baqiyah (kekal), mereka menginginkan agar ghuluw itu Baqiyah, mereka ingin agar pertumpahan darah itu Baqiyah, mereka ingin kerusakan di setiap tempat Baqiyah, mereka ingin agar Khawarij Baqiyah! Namun hanya Allah yang akan Baqiyah, tidak kalian, tidak juga kami, dan bahkan tidak negara kalian yang bersembunyi dibalik nama Islam.

Entah kalian suka atau tidak, apa yang kalian semua lihat bukanlah sebuah Khilafah, tapi video thriller yang memukau orang-orang dungu untuk bersimpati dengan Khilafah ISIS yang mana tidak ada artinya sama sekali.

Khilafah mereka hanya diaplikasikan dengan video thriller, pembantaian, penerapan Hudud tanpa pengetahuan syariah yang benar. Kalian dapat bersantai kadang-kadang makan Nutella sambil menggosok kucing di sebuah hotel bintang 5, membuat dinar emas sementara orang-orang di Raqqah kelaparan!

Sadarlah!! Apakah itu yang kalian sebut Khilafah ala minhajin Nubuwwah? Jangan menghina nubuat dari Nabi Muhammad (Shallallahu alaihi wa Sallam) yang Allah ungkapkan kepada kita! Selain kaum munafiqin yang bersembunyi dibalik nama Islam. Daulah Al-Baghdadi dan pengikut mereka juga menggunakan nama Islam dengan cara yang salah penuh dengan kebodohan dan kesombongan!

Sebagaimana hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, biidznillah, Allah akan menghancurkan mereka sebagaimana Dia menghancurkan kaum 'Aad.

Sumber: arrahmah.com




Maksud Istilah Islam Nusantara
8:13:18 PMPIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com

"Maksud Istilah Islam Nusantara"

Oleh KH Afifuddin Muhajir*

Istilah Islam Nusantara akhir-akhir ini mengundang banyak perdebatan sejumlah pakar ilmu-ilmu keislaman. Sebagian menerima dan sebagian menolak. Alasan penolakan mungkin adalah karena istilah itu tidak sejalan dengan dengan keyakinan bahwa Islam itu satu dan merujuk pada yang satu (sama) yaitu Al-Qur'an dan As-Sunah.

Kadang suatu perdebatan terjadi tidak karena perbedaan pandangan semata, tetapi lebih karena apa yang dipandang itu berbeda. Tulisan singkat ini mungkin menjadi jawaban bagi mereka yang menolak "Islam Nusantara" menurut apa yang saya pahami dan saya maksudkan dengan istilah tersebut.

Al-Quran dan As-Sunah sebagai sumber utama Agama Islam memuat tiga ajaran. Pertama, ajaran akidah, yaitu sejumlah ajaran yang berkaitan dengan apa yang wajib diyakini oleh mukallaf menyangkut eksistensi Allah, malaikat, para utusan, kitab-kitab Allah, dan hari pembalasan. Kedua, ajaran akhlak/tasawuf, yaitu ajaran yang berintikan takhalli dan tahalli, yakni membersihkan jiwa dan hati dari sifat-sifat tercela dan menghiasinya dengan sifat terpuji. Ketiga, ajaran syariat, yaitu aturan-aturan praktis (al-ahkam al-'amaliyah) yang mengatur perilaku dan tingkah laku mukallaf, mulai dari peribadatan, pernikahan, transaksi, dan seterusnya.

Yang pertama dan kedua sifatnya universal dan statis, tidak mengalami perubahan di manapun dan kapanpun. Tentang keimanan kepada Allah dan hari akhir tidak berbeda antara orang dahulu dan sekarang, antara orang-orang benua Amerika dengan benua Asia. Demikian juga, bahwa keikhlasan dan kejujuran adalah prinsip yang harus dipertahankan, tidak berbeda antara orang Indonesia dengan orang Nigeria. Penipuan selalu buruk, di manapun dan kapanpun. Dalam segmen keyakinan dan tuntunan moral ini, Islam tidak bisa di-embel-embeli dengan nama tempat, nama waktu, maupun nama tokoh.

Sementara yang ketiga, yaitu ajaran syari'at, masih harus dipilah antara yang tsawabith/qath'iyyat dan ijtihadiyyat. Hukum-hukum qath'iyyat seperti kewajiban shalat lima kali sehari semalam, kewajiban puasa, keharaman berzina, tata cara ritual haji, belum dan tidak akan mengalami perubahan (statis) walaupun waktu dan tempatnya berubah. Shalatnya orang Eropa tidak berbeda dengan salatnya orang Afrika. Puasa, dari dahulu hingga Kiamat dan di negeri manapun, dimulai semenjak Subuh dan berakhir saat kumandang azan Maghrib. Penjelasan Al-Quran dan As-Sunah dalam hukum qath'iyyat ini cukup rinci, detil, dan sempurna demi menutup peluang kreasi akal. Akal pada umumnya tidak menjangkau alasan mengapa, misalnya, berlari bolak-balik tujuh kali antara Shafa dan Marwa saat haji. Oleh karena itu akal dituntut tunduk dan pasrah dalam hukum-hukum qath'iyyat tersebut.

Sementara itu, hukum-hukum ijtihadiyyat bersifat dinamis, berpotensi untuk berubah seiring dengan kemaslahatan yang mengisi ruang, waktu, dan kondisi tertentu. Hukum kasus tertentu dahulu boleh jadi haram, tapi sekarang atau kelak bisa jadi boleh. Al-Quran dan As-Sunah menjelaskan hukum-hukum jenis ini secara umum, dengan mengemukakan prinsip-prinsipnya, meski sesekali merinci. Hukum ini memerlukan kreasi ijtihad supaya sejalan dengan tuntutan kemaslahatan lingkungan sosial.

Para tabi'in berpendapat bahwa boleh menetapkan harga (tas'ir), padahal Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam melarangnya. Tentu saja mereka tidak menyalahi As-Sunah. Perbedaan putusan itu karena kondisi pasar yang berubah, yaitu bahwa pada masa Nabi SAW harga melambung naik karena kelangkaan barang dan meningkatnya permintaan, sedangkan pada masa tabi'in disebabkan keserakahan pedagang. (Nailul Authar, V, 220) Di sini, para tabi'in membedakan antara-apa yang disebut ekonomi modern dengan-pasar persaingan sempurna dari pasar monopoli atau oligopoli misalnya.

Para tabi'in juga memfatwakan larangan keluar menuju masjid untuk perempuan muda karena melihat zaman demikian rusak, banyak laki-laki berandal yang sering usil hingga berbuat jahil, (Al-Muntaqa Syar?ul Muhadzdzab, I, 342) padahal Nabi sendiri bersabda-seperti dalam riwayat Abu Daud (?? ?????? ???? ???? ????? ????? ???? ?????? ?????. ???? ??? ???? ?? ??? ?????.)-supaya jangan sampai perempuan dilarang keluar menuju masjid.

Dalam pengertian hukum yang terakhir ini kita sah dan wajar menambahkan pada 'Islam' kata deiksis, seperti Islam Nusantara, Islam Amerika, Islam Mesir, dan seterusnya. Makna Islam Nusantara tak lain adalah pemahaman, pengamalan, dan penerapan Islam dalam segmen fiqih mu'amalah sebagai hasil dialektika antara nash, syari'at, dan 'urf, budaya, dan realita di bumi Nusantara. Dalam istilah "Islam Nusantara", tidak ada sentimen benci terhadap bangsa dan budaya negara manapun, apalagi negara Arab, khususnya Saudi sebagai tempat kelahiran Islam dan bahasanya menjadi bahasa Al-Qur'an. Ini persis sama dengan nama FPI misalnya, saya benar-benar yakin kalau anggota FPI tidak bermaksud bahwa selain mereka bukan pembela Islam.

*) KH Afifuddin Muhajir, Katib Syuriyah PBNU. Guru utama fiqih dan ushul fiqih di Ma'had Aly Pesantren Salafiyah As-Syafi'iyyah, Sukorejo, Situbondo. Tulisan ini dikutip dari situs jejaring Ma'had Aly setempat. Ia baru saja meluncurkan karya Fathul Mujib sebagai syarah kitab Taqrib.

Sumber: nu.or.id
foto: Dari acara Damai Indonesiaku TvOne




"Ketika Mas Gagah Pergi" ingin seperti AADC
7:47:39 PMPIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com

Penulis Helvy Tiana Rosa berharap film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) yang diadaptasi dari novelnya dapat menyamai kesuksesan film remaja Ada Apa Dengan Cinta

"Ingin bikin seperti AADC versi religi," kata Helvy di sela Wardah Day, Jakarta, Sabtu (27/6) petang.  Lewat KMGP, Helvy ingin menyampaikan keindahan islam lewat film dakwah yang tidak menggurui dan dapat diterima anak muda dari berbagai kalangan.  "Dari alay sampai rohis," ujar dia. 

Novel Ketika Mas Gagah Pergi ditulis Helvy pada 1992 dan diterbitkan lima tahun kemudian.  Buku yang sudah dicetak ulang 39 kali oleh tiga penerbit itu mengisahkan hubungan Gita dengan abangnya Mas Gagah (Hamas Izzuddin) tentang hijrah dan keindahan Islam.

Ada pula tokoh Yudi (Masaji Wijayanto) sebagai pemuda yang kerap berdakwah di tempat umum serta Nadia (Izzatin Ajrina), muslimah yang memutuskan berjilbab saat kuliah di Amerika.  Fredy Aryanto didapuk menjadi penulis skenario, sementara kedudukan sutradara dipercayakan kepada Firmansyah. Para pemeran utama adalah wajah-wajah baru didapat melalui tes peran secara online lewat YouTube. 

Adaptasi layar lebar KMGP dibuat dengan urun dana (crowdfunding) karena Helvy belum bertemu dengan Rumah Produksi yang sejalan dengan visinya. Sejak September 2014, Helvy telah berkeliling ke 100 kota untuk urun dana sekaligus sosialisasi film KMGP. 

Dana sebesar Rp300 juta telah terkumpul dari berbagai pihak, mulai dari penggemar novel KMGP hingga anak tukang sampah yang menyumbang Rp50.000 karena ingin turut berpartisipasi. 

Jumlah tersebut memang belum mencukupi, namun Helvy optimistis pengambilan gambar di Jakarta dan Maluku Utara dapat dimulai pada Oktober 2015 sehingga KMGP bisa tayang pada Januari tahun depan. 

"Banyak yang tiba-tiba bilang ingin membantu... Dwiki Dharmawan bilang mau bantu bikin musik, editor Rizal Basri juga terlibat, ada 27 orang yang menyumbangkan lagu," papar dia. 

Sejauh ini ada tiga Rumah Produksi yang menyatakan ketertarikannya menggarap film KMGP, namun belum ada yang sejalan dengan idealisme Helvy. 

"Ada yang ingin mengubah cerita sehingga spirit cerita ini hilang, saya tidak mau karena saya ingin mempertahankan ceritanya," jelas kakak penulis Asma Nadia itu. 

Ketertarikan banyak rumah produksi membuktikan potensi dari film KMGP, ujar pendiri Forum Lingkar Pena itu. 

"Mereka yang dulu baca KMGP dulu masih SMP atau SMA, sekarang mereka sudah jadi keluarga kelas menengah muslim, itu berarti pasar," papar dia.  Gerakan urun dana ini diharap Helvy dapat menjadi contoh gerakan budaya bahwa sineas dapat secara mandiri berkarya tanpa bergantung kepada pemilik modal.

Editor: Ade Marboen

Sumber: ANTARA




"Lihatlah Indonesia Raya" by @Fahrihamzah
7:37:58 PMPIYUNGAN ONLINEhttps://plus.google.com/114751447713313717725noreply@blogger.com

[Tentang Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP)/Dana Aspirasi]

1. Banyak anak Indonesia Yg tidak tahu betapa luas negeri ini. #IndonesiaRaya

2. Bahkan juga mungkin sebagian kelas menengah mapan Yg bikin opini (menolak UP2DP -red) tak mengerti. #IndonesiaRaya

3. Tapi pagi seorang kawan saya. Seorang pengusaha pemilik pabrik, bertanya keras.

4. "Rakyat tidak punya usulan, hidup mereka sudah cukup!, Yg penting jangan korupsi!".

5. Lalu saya search "jembatan putus" dan keluarlah gambar2 itu.

6. Di antaranya....


7. Dia kaget...apa betul ada Yg kayak begini?

8. Dia tanya lagi...mungkin ada tapi sedikit saja...lalu saya kirim gambar berbeda puluhan...dia kaget.

9. Ada dari masyarakat kita Yg tidak pernah melihat #IndonesiaRaya.

10. Mereka naik pesawat Jakarta - Denpasar...

11. Atau baik mobil jakarta - Bandung bahkan mungkin liburan ke luar negeri.

12. Indonesia 17.000-An pulau. 34 Propinsi. 530 kabupaten/kota. 6793 kecamatan dan 73.000- An desa. #IndonesiaRaya

13. Kita bisa memaksakan kehendak dengan memaksakan sentralisasi. Seperti dulu.

14. Tapi Indonesia terlalu kompleks untuk disederhanakan.

15. Maka jika metode perencanaan Pembangunan dilakukan dari bawah (seperti rumusan UP2DP/Dana Aspirasi -red). Itulah Yg benar. #IndonesiaRaya

16. Selamat merayakan #IndonesiaRaya.




RSSFWD - From RSS to Inbox
3600 O'Donnell Street, Suite 200, Baltimore, MD 21224. (410) 230-0061
WhatCounts
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

PETA MEDAN JOHOR

PETA MEDAN JOHOR

REAL COUNT PILGUBSU 2018

REAL COUNT PILGUBSU 2018
DPC PKS Medan Johor by Zul Afkar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. DPC PKS Medan Johor - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Zoel Afkar MK